Langsung ke konten utama

ROOM 142 CHAPTER 1


            When he stares into your heart ...

          And keep his promise just for you ...

      

            Dia tidak tahu bagaimana cara untuk mulai mencintai seseorang.Kim Myungsoo or just call him L.

            Ketika hukum kutukan cinta datang, bukan waktu yang akan membuat jantungnya berdebar.Tapi sebuah sentuhan mendalam, nafas yang menuntut, keinginan yang kuat, dan penerimaan.

                                       

           Pengantin yang dipertemukan bukan karena rasa cinta.
                            


 ----room142----
Hari ke 2.
Tour Infinite, Jepang.
.
.
.
Tubuh tingginya berjalan kesana kemari dalam ritme yang cepat.Ia mengusap peluh yang mengalir di dahi dan pelipisnya.Didalam kamar hotelnya, sendirian.
Insomnia.
Sudah beberapa hari ini ia tersiksa karena tak bisa tidur.Myungsoo sudah mencoba meminum tablet penenang agar tubuhnya bisa istirahat.Namun tidak bekerja sama sekali.Padahal tubuhnya sudah lelah dan tenaganya terkuras setelah melakukan konser dua hari berturut-turut.Ia menjadi lebih sensitif dan mudah marah karena hal itu.Ia bahkan mengusir Woohyun agar tidur di kamar Sunggyu tadi pagi.
Kedua matanya terjaga dan tubuhnya seperti terbakar di dalam.Keringat bermunculan di dahi dan lehernya.
"kenapa lagi ini uh?" ucapnya panik sekaligus takut.
Dagunya yang meruncing meneteskan keringat dingin.Ia bingung apakah ini karena jet-lag ataukah ia membutuhkan konsultasi dengan dokter.
'Apa aku keracunan makanan? tapi aku hanya makan sushi dan minum jus'
"Akh" Myungsoo menekan dadanya yang tiba-tiba sesak, jantungnya berdebar tak karuan.Ia merasakan hawa panas menjalar keluar dari dalam tubuhnya.Perut bawahnya nyeri seolah ia menahan buang air kecil berhari-hari.
Ia pun melangkah ke kamar mandi segera.
Dugh
Kakinya tersandung sesuatu.
"Yaa !! kau ... kau siapa? kenapa kau di kamarku?!" teriaknya pada seseorang yang terlihat setengah sadar terduduk di depan pintu kamar mandi.
Myungsoo panik dan menyambar ponselnya untuk menelepon manager.Ia cukup frustasi karena ulah sasaeng fans bulan lalu, misalnya.Sosok itu tersadar dari pingsannya dan mendekati Myungsoo.Ia hanya ingin menjelaskan dirinya bukan orang jahat atau sejenisnya.
"Yak yak yak ~ kau si .. siapa uh?!!" ulang Myungsoo yang melirik jam digitalnya sudah menunjukkan angka 2 dini hari.Ia tak mungkin memanggil manager dan memberitahu jika di kamarnya ada orang asing.
Semua bisa menjadi skandal.
Myungsoo mencoba rileks.Walaupun rasa nyeri di bagian bawah tubuhnya tak kunjung reda.
"Tolong aku" gumam gadis tersebut.
Ia mencoba meraih ujung kaus longgar yang dikenakan Myungsoo.Namun tak sampai.
Myungsoo POV
Sepertinya aku sedang kena sial.Entah bagaimana caranya orang asing ini bisa masuk ke kamarku.Terlebih ini jam dua pagi di hotel yang keamanannya ketat?.
Kulihat orang asing ini lekat-lekat.
'Ia masih muda tampaknya'
'Tapi kenapa bajunya robek?'
'Lalu bagaimana caranya ia bisa masuk kamarku?'
'Apa dia korban per ... Ah tidak itu tidak mungkin kan? Tapi kenapa harus di kamarku ?'
'Bagaimana kalau iya?'
'Ini gawat'
Ia bergerak pelan dan seolah ingin menarik kaosku, namun aku menghindar--refleks.
"Tolong aku" gumamnya serak.
Tubuhku semakin sakit.Rasa panas itu menyebar dan membuatku sulit konsentrasi.Bagian bawah perutku terasa sangat sesak dan penuh.Aku heran apakah insomniaku kali ini bisa memunculkan gejala aneh seperti ini.
'kenapa aku merasa ... seperti ini?'
Bahkan secara aneh saat ini aku ingin sekali disentuh.Seperti pelukan ... Belaian ... dan tubuhku semakin memanas tidak wajar.Aku menggigit bibirku karena gelisah.
"Kau siapa .. ssshh ? Jelaskan dulu kenapa kau bisa ada di kamarku? Akh ... shhh" pandangan mataku perlahan kabur dan kedua lututku lemas.
'sial .. kenapa aku sekarang malah mendesah??'
Brugh
Tubuhku terhuyung didekat gadis itu.Aku mencengkeram perut bawahku yang entah kenapa menurutku dari situlah rasa nyeri ini datang.Dan kali ini aku merasakan bagian privatku seolah mau meledak.
"Apa kau meminum sesuatu tadi?? Sesuatu yang ada di botol minuman itu??? " tanya gadis itu yang terlihat panik saat nafasku mulai memburu tak karuan.Kaosku sudah basah oleh keringat dingin yang terus mengalir.Sebuah botol jus yang isinya kuhabiskan itu diambilnya dengan tangan gemetar, lalu menatapku khawatir.
Secara paksa aku meraih kepalanya dan menekankannya ke dadaku, aku merapatkan tubuhku padanya karena perasaan ingin disentuh dalam tubuhku makin menggila.Ia memberontak lalu mengunci pergelangan tanganku.Seolah ia tahu kenapa aku seperti ini.
'ini bukan hasrat untuk bercinta kan? Aku tidak boleh begini'' batinku tak karuan.
"Kau harus memuntahkannya sekarang !!" telingaku hampir tuli dan ia sekuat tenaga memapahku ke kamar mandi.Aku hanya sanggup melihat samar-samar ia menyahut handuk putih yang tergantung di depan wastafel, lalu menyeka dahiku.
Myungsoo POV END
Dua jam setelah kejadian tadi, gadis itu duduk di kursi nyaman didekat tempat tidur Myungsoo.Pria muda itu masih terkapar karena isi perutnya dipaksa keluar.Untunglah gadis itu dengan sigap mengambil tas kerjanya dan memberi Myungsoo pertolongan pertama dari overdosis.
"Maafkan aku" gumamnya sedih.Ia meraba kemejanya yang telah dirobek paksa seseorang.
Lantas ia memikirkan kejadian yang beberapa jam lalu menimpanya.Gadis berwajah ayu itu hendak memeriksa pasiennya dilantai atas.Namun pasiennya menghilang, dan hanya ada seorang pria paruh baya yang sudah mabuk memegang botol minuman yang telah dicampur potenzol.Ia berlari mengikuti instingnya untuk menyelamatkan diri.
Pria itu sempat menarik kemeja putihnya hingga robek dan merapatkannya ke dinding koridor.Namun ia berhasil lolos lalu berlari lagi.
Dan sampailah ia memasuki kamar Myungsoo yang pintunya belum tertutup setelah manager keluar mengambil barang.Gadis itu ketakutan dan bersembunyi di balik pintu, namun pria itu melihat pantulannya dari lemari kaca besar Myungsoo.Ia tergesa-gesa lalu meninggalkan botol minuman itu di meja nakas dan menghilang karena pemilik kamar datang.
Gadis itu terisak.
'Aku berhutang budi padamu' batinnya menatap Myungsoo.
"Nghhh~ " ia mengusap kasar airmatanya saat melihat Myungsoo sadar.
"Apa kau baik-baik saja? Apakah ada yang sakit?" tanyanya khawatir.
Myungsoo terdiam.Namun manik tajamnya menelisik  sosok yang tengah memeriksa denyut nadinya.Seolah ia sedang bertemu makhluk aneh.
Sret.
Myungsoo menarik lengannya karena menolak.Wajah dengan aura bad-boy itu berubah dingin.
"Biarkan aku memeriksamu bodoh !" ia meraih lagi lengan Myungsoo dan melihat jam tangannya.Gadis itu mengakui jika dirinya juga tak kalah panik dengan pria yang sedang melempar deathglare padanya sekarang.
"Kau ini apa huh? .... kau menyebutku bodoh??" ucapnya canggung.Myungsoo masih bisa mengingat kenapa tiba-tiba tubuhnya terasa panas dan aneh.Ia bergidik ngeri saat bayangan dirinya memeluk paksa gadis itu dengan cara yang sensual.
Ia menelan ludahnya kasar.Tak tahu bagaimana harus bersikap.
"Potenzol"
Gadis itu duduk di tepian kasur lalu menatap Myungsoo dengan dipenuhi rasa bersalah.
"Pot ... Potenzol?" ulang Myungsoo kian bingung.
"Obat perangsang dalam dosis tinggi"
Myungsoo mendadak mual dan ingin sekali salah dengar.Tenggorokannya tercekat.
'Apa apan ini? Obat perangsang??? Hah? Apa gadis ini maniak??' batin Myungsoo.
"Ak ... Aku ... Apa apaan ... Maksudmu apa huh?" Myungsoo beranjak dari kasurnya dan menodong gadis itu dengan gantungan baju.Ia mendadak takut jika saja gadis di depannya sekarang adalah penjahat yang sekongkol dengan mafia.Ya, kebanyakan yang ia tonton di film mereka memasukkan sejenis obat bius atau racun lalu membunuh targetnya dengan kejam.
"Pergi kau dari sini ! Aku tidak tahu apa maksudmu dengan obat ... per... perangsang itu, jadi pergilah sebelum aku menelpon pihak keamanan hotel !!" gadis itu justru meraih tangan Myungsoo yang gemetar ketakutan.Perlahan ia meminta Myungsoo tenang agar ia bisa menjelaskan duduk perkaranya.
"Dengarkan penjelasanku, kumohon hm?"
.
.
"Justru itu dia memarahiku dan mengusirku dari kamarnya hyung.Aku curiga Myungsoo itu ... "
"Myungsoo mengalami insomnia akhir-akhir ini dan kumohon kau bisa memahami sikapnya yang sensitif" sahut Sunggyu yang memang memikirkan kondisi Myungsoo.
Woohyun terdiam dan mengangguk maklum.
"Lalu, apa kita harus menyarankan dia pergi ke dokter?"
.
.
.
Korea, Seoul pukul 11 siang.
"Jadi sebenarnya dia hampir diperkosa dan masuk kamarku untuk bersembunyi dari bajingan yang membawa botol minuman sialan ... Ahh sial sekali aku meminumnya ... Aishhh " ucapnya setengah menggerutu.
Entah mengapa sejak pagi Myungsoo teringat cerita gadis itu.
Ia merasa terkutuk karena mengalami kejadian mengerikan itu.Bayangan ketika ia memeluk paksa gadis itu kembali menyeruak.
'Tuhan ... Maafkan aku ... Seharusnya aku rajin berdoa ... 'rengeknya menatap langit siang ini.
"Tapi ... Kenapa dia bisa memeriksa kondisiku? Dia bahkan menyuruhku membeli vitamin ? Apa ini ? " Myungsoo kembali memikirkannya.
Sementara dari kejauhan Woohyun melihatnya dengan ekspresi prihatin.
"Myungsoo sepertinya butuh ke dokter, sekarang dia bicara sendiri" ucapnya sedih.
.
.
.
Semenjak kejadian di Jepang, gadis bersurai gelap bergelombang itu sering memikirkan Myungsoo.Awalnya ia tak tahu bahwa sosok yang secara tak langsung sudah menderita karenanya, ternyata adalah sosok yang banyak dikenal orang.Ia sekarang tahu cukup baik bahwa Kim Myungsoo juga dipanggil dengan sebutan L.Dia salah anggota boyband Infinite yang tersohor itu.
Terkadang ia ingin menghukum dirinya.Karena membuat Myungsoo mengalami hal memalukan dalam hidupnya.Ia masih ingat wajah pucat pasi Myungsoo saat tahu ia meminum minuman ber-potenzol, dia seperti orang sekarat karena menanggung malu.
"Kim Myungsoo ... L ... " gumamnya sedih.
"Park sonsaengnim~ bisa ke ruanganku sebentar?"panggil seorang dokter senior.
Gadis yang bulan depan resmi menjadi dokter spesialis itu bernama Park Hyun Ah.
Atau lebih akrab memanggilnya Yuna.
.
.
.
Myungsoo menjatuhkan tubuh lelahnya di jok belakang van.Ia berharap segera sampai di kasur dan meletakkan kepalanya yang berat.
"Apa ada yang membawa vitamin ? Aku butuh asupan vitamin ~ " keluh Sunggyu lemas.Biasanya ia selalu membawa tas berisi aneka vitamin dan obat.Kelihatannya tas itu ketinggalan di kantor.
Myungsoo yang hampir terpejam membuka kait ransel hitamnya dan mengeluarkan botol berwarna putih dengan tulisan 'propolis'.
"Hyung minum ini saja" ucapnya santai.
Namun beberapa detik kemudian ia seperti terkena sengatan listrik.Diambilnya kembali satu butir vitamin berwarna hijau itu dari telapak tangan Sunggyu.
'Vitamin ini ... Bukankah gadis yang di Jepang waktu itu?'
"Ahh bukankah itu yang kau beli di Jepang minggu lalu kan?" sahut Sungyeol.Ia kebetulan pergi ke apotek bersama Myungsoo waktu itu.
Myungsoo tiba-tiba memikirkan gadis yang namanya saja ia belum tahu tersebut.
"Ahh~ kau benar ... Ini vitamin yang sudah membantuku" ucap Myungsoo yang akhirnya memberikan dua butir pada Sunggyu.
"Ngomong-ngomong, kenapa kau mendadak beli vitamin saat di Jepang?  apa kesehatanmu tidak baik?" tanya Sunggyu khawatir.
Myungsoo menggaruk tengkuknya yang jelas tidak gatal.Tak mungkin baginya menceritakan kejadian 'gila' itu pada semua member.Ia cukup trauma hanya dengan melihat botol jus di kulkas.
Botol jus semuanya 'beracun' menurut Myungsoo .Ia terus-terusan memikirkan reaksi mengerikan setelah ia meminum jus 'gila' itu.
"Aniyeo hyung~ sepertinya aku memang membutuhkan vitamin ... tubuhku sangat lelah" jawab Myungsoo sekenanya saja.
Sesampai di apartemen, Myungsoo segera membersihkan diri lalu bersiap untuk tidur.Syukurlah kali ini ia dan semua member mendapat jatah libur satu minggu.Walaupun sebenarnya tidak cukup untuk melakukan ini itu yang sudah mereka rancang.Terkadang malah mereka akan kelelahan selama liburan dan tidak sempat istirahat total.
"propolis" gumamnya sembari berbaring memandangi botol vitamin berwarna putih-hijau ditangannya.
Myungsoo tersenyum kecil.
Tiba-tiba ponselnya berdering hingga membuyarkan semua lamunannya.
"eoh hyung, ada apa?"
To be continue ....

Komentar

  1. Cukup mnarik n bikin penasaran 😆😆😅
    Ditunggu lnjutane yaaaaaaaa

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...