"hemm~ boleh aku mengatakan sesuatu?" tanya Sungkyu.
Seunghee mengangguk.
Sungkyu mengulas senyum sambil menatap pantulan gadis cantik yang sedang membantunya berpakaian di cermin besar.
"kau tahu? semua visual itu perayu jadi berhati-hatilah"
Sungkyu menahan untuk tidak tertawa.Ia berusaha memasang wajah serius dan membuat Seunghee bertanya-tanya.
"maksud hyung Myungsoo?" sahut seseorang yang baru masuk dengan style rambut up, Woohyun.
"kau tahu kan ? pesona seorang main vocal itu bisa membunuh seseorang" ujar Sungkyu yang secara tak langsung mengajak Woohyun untuk bergabung dalam obrolannya.
Seunghee mengangguk.
Sungkyu mengulas senyum sambil menatap pantulan gadis cantik yang sedang membantunya berpakaian di cermin besar.
"kau tahu? semua visual itu perayu jadi berhati-hatilah"
Sungkyu menahan untuk tidak tertawa.Ia berusaha memasang wajah serius dan membuat Seunghee bertanya-tanya.
"maksud hyung Myungsoo?" sahut seseorang yang baru masuk dengan style rambut up, Woohyun.
"kau tahu kan ? pesona seorang main vocal itu bisa membunuh seseorang" ujar Sungkyu yang secara tak langsung mengajak Woohyun untuk bergabung dalam obrolannya.
Seunghee hanya merapatkan kedua bibir tipisnya sembari mengambil scarf yang dipakaikan di leher Sungkyu.Ia tak berani menjawab.
"kau benar hyung, yaahh~ bagaimanapun juga suara kita akan membuat semuanya berdebar dugeun dugeun dugeun nae simjangi~" imbuhnya sambil menyanyi.
Setelah Woohyun selesai, Sungkyu tiba-tiba meraih pundak Seunghee dan membisikkan sesuatu.
"lain kali jangan memakai rok terlalu pendek, aku tidak suka"
.
.
.
Dua hari berlalu sangat cepat.Sejak awal pekan Seunghee benar-benar dibuat lelah karena Infinite melalui jadwal padat.Dipijatnya pelan kedua betisnya yang kaku.Sembari menghirup udara sore yang sejuk.Sebenarnya Seunghee ingin pulang ke rumahnya di Apgujeong.Namun pekerjaannya sudah menanti untuk lusa.Jika ia pulang kerumahnya lalu kembali ke asrama, maka ia akan semakin lelah.Saat ini ia hanya ingin beristirahat meskipun menumpang di kediaman Sohyun.
"Ah Sohyun unnie lama sekali" gumamnya melirik layar ponselnya yang sepi.
Tadi siang sepulang dari kantor Woollim, Sohyun pamit pergi mengambil barang.Namun hingga jarum jam bergerak ke angka 4 ia masih belum pulang.
Seunghee berniat untuk tidur sebelum ia mengerjakan beberapa rekapan.Ketua tim memberikan pekerjaan tambahan mendekati promo album baru Infinite.
Namun, pikiran Seunghee berkeliaran.
Selama beberapa menit bibir mungilnya membentuk kurva yang manis.Dan menit berikutnya ia meraih ponselnya yang bergetar.
From. HamsterOppa
Sedang apa?
Deg
Seunghee mendadak panik dan membaca pesan singkat itu berkali-kali.
'Ah eottokhae?~' batinnya tak karuan.
Ia sama sekali tidak mengira Sungkyu mengiriminya pesan.Hal itu karena kesibukan keduanya yang sama-sama menyita waktu serta rasa cukup hanya bertemu dalam persiapan diruang wardrobe membuat mereka tak mengira hal-hal begini.
They can make every girl feels jealous.That adorable relationship.
Lalu apa keduanya saling menghubungi diluar pekerjaan?
Tentu saja.
Mungkin sesekali tiap akhir pekan.Dan yah, ini kejutan yang luar biasa bagi Seunghee.Hubungan keduanya masih malu-malu dan belum sanggup terus terang.Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Seunghee terhadap Sungkyu.
Ia pun bergegas mengetik beberapa balasan.
Drrrttt drrrttt drrt
Ponselnya kembali bergetar.Sebuah panggilan yang semakin membuatnya gugup.
Sebuah nama tertera dilayar ponsel.
HamsterOppa
"Yeobboseyo~" terdengar suara khas Sungkyu.
"Yeobboseyo ~ Oppa" jawabnya malu.Sungkyu memang memintanya agar lebih akrab dan memanggilnya oppa.
"Kau pasti lelah"
"Sedikit~ kau sendiri?" tanpa sadar Seunghee berbaring di ranjang empuk itu sambil membayangkan wajah Sungkyu.
"Aku sangat lelah~"
"Kalau begitu istirahatlah"
Lalu hanya terdengar hembusan nafas berat Sungkyu.Seunghee mengernyitkan dahinya.
"Oppa? Apa kau tertidur?"
"Ngrrrghhh nggrrhhhkk"
Hanya dengkuran halus yang kemudian membuat Seunghee gemas.Ia pun menutup teleponnya setelah mengucap selamat tidur untuk Sungkyu.Bibirnya tersenyum indah.
"Jjaljayeo~" bisiknya lalu ia pun ikut memejamkan matanya.
.
.
.
Sungyeol berkutat dengan beberapa koleksi kaset pribadinya saat Sungkyu masuk ke ruang latihan.Kedua manik cokelatnya tampak lebih berbinar.
"Eoh hyung~ apa demammu sudah membaik? Kudengar dari Myungsoo kau menginap di apartemennya?" tanya Sungyeol.
"Yya begitulah, aku sudah menemukan obat yang mujarab hehe"
Jawaban yang membuat alis Sungyeol bertaut heran.
"Obat yang mujarab? Apa itu?"
Sungkyu hanya tersenyum idiot lalu meninggalkan Sungyeol untuk berganti kaos longgar.
"Ahh dia semakin aneh" gumam Sungyeol.
"Sungkyu hyung?" sahut Woohyun yang mendadak muncul didepan wajah Sungyeol.
"Aish hyung~ kau mengagetkanku !"
Woohyun terkekeh lalu duduk ikut memasukkan beberapa kaset kedalam box.
"Aku sudah curiga sejak beberapa minggu ini" imbuh Woohyun.
"Maksudmu dia menyimpan rahasia dari kita?"
Sungyeol penasaran dan memaksa Woohyun untuk membeberkan semua yang ia tahu tentang perubahan aneh leader mereka.
.
.
.
Srak
Kedua ujung sepatu kets biru itu menahan laju pintu ruangan wardrobe yang hendak ditutup seseorang.
Entah rasanya kebetulan atau apa, ruangan wardrobe petang ini sangat sepi.Hanya dua orang trainee yang tadinya membantu membereskan tumpukan kostum kedalam drawer sekarang terlihat menuju keluar.
Blam
Pintu bercat putih itu digesernya hingga menutup sempurna.
"Unnie? Kenapa kau kemba ..." kalimat gadis bersurai panjang itu terputus karena terkejut bukan kepalang melihat kedatangan seseorang---yang dikiranya Sohyun.Seseorang yang kapan pun bisa membuat jantungnya meronta.
Kim Sungkyu
Namja bermata sipit itu berdiri dengan jarak dua meter dari tempat yang diinjak Seunghee.Manik cokelatnya berbinar lengkap dengan senyum bibir tipisnya.
Perlahan Seunghee merasa begitu gugup.Ia mencoba mencari sesuatu yang sedari tadi berada di lantai.Ia menjatuhkan box sepatu yang ia bawa tanpa sadar.
Sungkyu tersenyum kecil lalu ia membungkuk.
"Kau menjatuhkannya ..." ucapnya sembari menyodorkan box transparan itu.
Kerongkongan Seunghee sangat kering dan ia dengan susah payah menelan ludahnya.
"Ke .. Kenapa kau disini?" tanyanya gugup.Ia benar-benar dapat merasakan kedua mata Sungkyu sedang fokus menatap matanya.
Intens dan dalam.
Tap
Sungkyu mendekat satu langkah.Ia bisa menghirup aroma manis khas gadis bernama lengkap Go Seunghee tersebut.
Jantungnya juga mulai berdebar.
"Seunghee-aa"
"Waeyo opp...oppa?" gadis bermanik hazel itu semakin tak bisa mengendalikan dirinya.Ia merasakan hawa hangat menyelimuti area wajahnya.Namun kedua telapak tangannya menjadi dingin.
"Bogoshippeo" bisik Sungkyu
Tap
Kaki Sungkyu hampir menyentuh ujung sepatu stiletto Seunghee.Namja bersuara tenor itu meraih kedua jemari lentik Seunghee dan mengusapnya penuh rasa.
"Oppa~ ak .. kenapa tiba-tiba sekali" cicit Seunghee.
Mendadak ia takut menjadi tak waras melihat wajah rupawan Sungkyu dari jarak dua jengkal tangan.Ia bisa melihat bibir tipis itu dengan amat jelas.Walaupun tak dipungkiri ia juga sangat merindukan sosok leader didepannya.Dua minggu terakhir mereka belum bertemu sama sekali.Dan entah mengapa kedatangan Sungkyu seolah sudah direncanakan.
Sungkyu memiringkan kepalanya.
"Kenapa hm?" kini Sungkyu menggenggam kedua jemari dingin Seunghee dan mengecupnya bergantian.Ia dapat merasakan kehangatan jemari Sungkyu.
"Tanganmu dingin sekali" ucapnya sambil tersenyum.
Gadis itu sangat panik sekaligus bahagia.Ia tidak menyangka Kim Sungkyu memperlakukan dirinya begitu spesial.
Greb
"Aku tidak bisa menahan lebih lama lagi" bisik Sungkyu sesaat ketika ia berhasil merengkuh tubuh Seunghee kedalam pelukannya.Sungkyu sudah menunggu lama untuk mengatakan perasaannya pada Seunghee.Dan hari ini ia ingin mengutarakannya.
"Oppa~ ... Ada apa ini?" Seunghee tak dapat mendefinisikan apa yang saat ini mengguncang hatinya hingga ia seolah diterbangkan ke langit.
Ia merasakan semua aliran darahnya berdesir.
"Sebentar saja Seunghee ... Ijinkan aku memelukmu ..." gumam Sungkyu tepat di telinga Seunghee.
Seunghee merasakan debaran jantung Sungkyu juga sama tak beraturan saat dada bidang itu menyentuh dadanya.Kedua lengan kekar itu melingkar diatas pundak Seunghee dan pelipis keduanya saling bersentuhan.Sungkyu menangkup wajah mungil di depannya dan mengecup pelan dahi Seunghee.
Seunghee hanya bisa memejamkan kedua matanya.Ia tak punya tenaga lagi.Seluruh otot di tubuhnya lemas dan hanya bisa mengijinkan Sungkyu memeluknya erat.
"Seunghee-aa~ maafkan kalau aku datang mengejutkanmu, tetapi aku sudah tidak bisa menunggu ehm~ aku ... menyukaimu Go Seunghee ..."
To be continue ...
Komentar
Posting Komentar