Langsung ke konten utama

The Broken Mirror pt.3



Author                        : Kaizza24
Main cast             : Kim Taehyung, Eun Ji Na
OC                                : Find it yourself
Genre                        : Tragedy/AU/Romance/Hurt/Slight Psycho
Disclaimer           :
FF ini murni hasil pikiran author dan sama sekali tidak mengambil contoh plot yang ada di FF lain.Karya ini jauh dari kata plagiat atau copy-cat.Hargai karya author dan selamat menikmati.
Don’t be silent reader and give it a lot love.
RnR jusseyo

.
.
.
“apa kau takut mati?”
Jina menggigiti bibir bawahnya dan menepis jemari ramping itu menjauh dari pipinya.
Ia dapat merasakan jemari milik namja yang tengah terhuyung itu dingin dan seperti tubuh orang mati.
Manik tajam itu mulai sayu dan Jina dapat mendengar deru nafasnya yang tersengal.
“a…aappa kau baik..baik ssaja?” tanyanya takut takut.

Taehyung tidak menjawab.Ia terjatuh lemas ke tanah berumput kering itu.
Niat Jina ingin menolong, namun namja itu melarangnya lebih dekat.
“jangan dekati aku, aku sangat berbahaya” ucapnya lirih.
Jina masih memegang dadanya yang entah mengapa terasa sesak melihat sosok didepannya kini menangis.
“aku tidak pantas hidup, sementara dia kesakitan di bawah sana” lanjutnya dengan suara hampir samar.
Jina mengayunkan kakinya dua langkah.
Tak dapat dipungkiri nalurinya ingin sekali membantu Taehyung dan secepatnya membawanya kerumah sakit, luka luka menganga itu tak berhenti mengalirkan darah segar.Dan kini namja berambut coklat itu menunduk.
Hening.
“Yaa..apa kau baik-baik saja?” ulang Jina panik.
Ujung jemari Jina mencoba menyentuh pundak Taehyung sekedar untuk memastikan apakah sosok itu masih sadar atau pingsan.Ia khawatir jika terjadi sesuatu pada namja itu.
“jangan sentuh aku” Taehyung bersuara parau.
Jina yang sedikit gemetar itu berjongkok perlahan untuk melihat wajah Taehyung.Bagaimanapun juga ia tak mungkin membiarkan seseorang sekarat didepannya.
“ngggg…lukamu..” Jina mengeluarkan saputangan dari saku jaketnya.
Taehyung terdengar meringis ketika permukaan luka di lengannya tersentuh saputangan Jina.Gadis itu menatap nanar wajah Taehyung yang tak dapat dilukiskan apa yang sedang ia rasakan.
Jina melirik pusara disampingnya.
Eun Jina menelan ludahnya kasar.Rasa kalut akan kehilangan seseorang yang sangat dicintai itu menyeruak dalam hatinya.Gadis itu mengalihkan pandangannya pada Taehyung.Ia bergegas mencari bantuan untuk membawa namja itu kerumah sakit terdekat.Jika dibiarkan lebih lama, mungkin Taehyung akan mati karena kehabisan darah.
“Jimin-ah, datanglah ke pemakaman, aku membutuhkan bantuanmu cepat.Ah tapi jangan memberitahu siapapun juga, cepatlah” ucap Jina panik.
Sambil menunggu keponakannya tiba, Jina yang merasa terpukul melihat namja yang bahkan telah bersikap dingin padanya itu menyelimuti pundak Taehyung dengan jaketnya.Namja itu mulai menggigil karena udara disekitar pemakaman itu sangat dingin.
“Jimin lama sekali”
Jina berkali-kali menggoyangkan tubuh Taehyung untuk menjaga kesadarannya.Karena sosok itu mulai diam dan tidak meringis lagi.Jina khawatir kondisinya semakin parah.Gadis itu membalut kedua lengan penuh luka itu dengan syal dan juga saputangan miliknya.
Bugh.
Tubuh Taehyung terjatuh ke tanah.
Dan diam tak bergerak.Kulit lengan dan bibirnya sudah membiru.
Persis seperti mayat namun ia masih bernafas.
“Ya Tuhan !, oh hei, jangan membuatku takut, hei orang sombong ah aniya, hei bangunlah aku akan membawamu ke rumah sakit… yaa..jangan begini”
Jina tidak menyadari bahwa ia menitikkan airmata.
Gadis itu secara tidak langsung ikut merasakan pedihnya perasaan Taehyung, melihat bagaimana namja itu melukai tubuhnya hanya karena ingin meringankan rasa sakit kekasihnya yang sudah tiada.Jika dipikirkan dengan akal sehat pun, tindakan itu tidak akan mengembalikan nyawa Nara.Justru hanya akan membahayakan hidup Taehyung.
“kumohon bertahanlah”
“noona ! apa yang terjadi ??” teriak namja berusia 17 tahun itu panik ketika mendapati Jina yang meneteskan airmata sembari menutupi tubuh meringkuk itu dengan baju hangatnya.Jina tidak mempedulikan tubuhnya yang hanya memakai kaus pendek tipis.
“ssiapa orang ini?” Jimin berjongkok untuk memeriksa Taehyung.Ia menatap sekeliling pemakaman tapi tidak ada hal mencurigakan seperti perampokan atau sejenisnya.
“noona ada apa ini??” Jimin menyibakkan sedikit rambut Taehyung dan terkejut saat menyadari bahwa sosok itu adalah tetangga baru mereka yang baru pindah.Orang yang bertanya tentang ponselnya yang ditemukan Jina, kakaknya.
“bbukan kah orang ini ?”
“ya Jimin-ie, dia orang aneh yang tinggal dirumah itu, kita harus membawanya kerumah sakit segera, dia terluka parah” Jina mengangkat kepala Taehyung dan mendudukkannya.
“sebenarnya apa yang sudah terjadi noona?” Jimin masih meributkan bagaimana bisa kakaknya bersama dengan namja yang memang merngerikan itu, dan kondisi namja itu sekarang ini terluka parah.Luka sayatan dimana-mana.
“sudahlah nanti saja kujelaskan, aku sudah menelpon ambulans, jadi kita harus membawanya kesana” Jina menunjuk tepi jalan raya terdekat.
.
.
Rumah sakit--- Jimin dan Jina sedang menunggu diruang tunggu rumah sakit.Taehyung sedang mendapatkan penanganan dari dokter.Jina tampak sangat cemas dan panik, seumur hidupnya ia baru pertama kali melihat seseorang melukai tubuhnya dengan sengaja seperti yang dilakukan Taehyung.Jina tak berhenti berpikir jika namja itu mungkin saja mengalami hal terburuk dalam hidupnya.
Dalam benaknya ia teringat foto-foto yang ada dalam ponsel Taehyung.Foto namja itu yang sedang tersenyum mengenakan sunglasses.Sama sekali jauh berbeda dengan kondisinya sejak pertama kali bertemu Jina.
Dingin, kasar dan mengerikan.
Jina kembali memutar memorinya ketika mengetuk pintu rumah Taehyung beberapa pekan lalu.Ia melihat sekujur tubuhnya memang sudah terluka dan ia terlihat sengaja membiarkannya.
Jina menelan ludahnya kasar.
“jadi, noona mengikutinya ke pemakaman?” Jimin tampak keheranan mengapa Jina mengikuti orang aneh itu.
Jimin hanya takut orang itu bisa saja melukai Jina.
“aku hanya merasa ada yang aneh darinya, dan aku juga bingung mengapa aku mengikutinya.Aku melihat dia seperti tertekan dan depresi”
Jimin berusaha mencerna ucapan Jina.
“kau lihat kan dia memang selalu datang ke pemakaman itu setiap sore, dan aku sempat melihat rekaman video pendek di ponselnya, aku rasa ini sangat beralasan”
Jina menghela nafas dalam.Ia menatap getir ponsel yang terkena cipratan darah di genggamannya.Gadis itu merasa dadanya sesak.
“ternyata ada orang seperti itu di dunia ini” gumam Jimin yang merasa ini bukanlah hal biasa.
Jimin terlarut dalam pemikirannya sendiri.Sejujurnya ia mengingat kematian ayahnya ketika Jina mengatakan namja itu menangisi kematian kekasihnya didepan pusara.
“dia pasti sangat mencintai kekasihnya” imbuh Jimin serak.Kerongkongannya terasa tercekat.Dan ia sadari atau tidak, entah mengapa Jimin merasakan kepindahan sosok aneh itu terjadi setelah peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa ayahnya.Jimin bisa memahami rasa sakit yang Taehyung tanggung.
“apakah anda keluarga pasien?’ sahut seorang perawat kepada Jina.
Gadis itu menggeleng pelan.
“dia orang asing, aku tidak mengenal keluarganya” jawabnya bingung.
Jimin menunjuk ponsel milik Taehyung.
“ah mungkin di ponselnya ada nomor keluarganya” Jina menyodorkan ponsel itu pada perawat untuk menghubungi orangtua Taehyung.
Perawat itu mengernyitkan dahinya ketika berusaha menghubungi nomor orangtua Taehyung.
“nomornya tidak ada yang aktif” ucapnya.
“nggg untuk sementara waktu, bisakah saya saja yang menjadi walinya?” usul Jina.
Perawat itu mengangguk.
“untuk sementara waktu anda bisa menjadi pengganti wali pasien, namun kita juga akan terus menghubungi keluarganya, kondisi pasien kritis dan ia membutuhkan banyak suplai darah”
Perawat itu mengajak Jina keruangan dokter yang menangani Taehyung.
Jimin mengikutinya dibelakang.
.
.
.
Ruang ICU--- Sosok itu terbaring lemah.
Namja bernama Kim Taehyung itu tampak sangat rapuh dengan banyak luka diperban dan wajah tirus yang memucat itu menunjukkan seperti apa penderitaan yang telah ia tanggung.
Dokter yang merawatnya tadi menjelaskan sesuatu pada Jina.
Namja yang ia ketahui bernama Kim Taehyung itu mengalami depresi karena kematian kekasihnya.Dan beliau menyarankan untuk membawanya ke psikiater.
“ya Tuhan, apa yang kau berikan pada orang ini?” gumamnya lirih menatap Taehyung yang masih belum siuman.
.
.
.
Taehyung berjalan menuju pusara kekasihnya.Ia duduk bersimpuh dan menaruh seikat bunga anggrek ungu kesukaan Nara.Disampingnya Taehyung menaruh ponsel miliknya yang sedang memutar video pendek dari Song Nara.
Ia terus mengulang video itu hingga ia terlarut.
Taehyung sadar ia juga menangis.
Ia masih merasakan pahitnya menyaksikan kematian Nara.
Rasa sakit karena rasa bersalahnya.
Taehyung menyalahkan dirinya sendiri terlalu banyak.
Ia mengambil pecahan cermin itu dan mulai melukai dirinya sendiri.Tidak ada alasan kecuali untuk Nara.Taehyung masih belum bisa menerima jika kekasihnya itu sudah meninggal.
Sayatan demi sayatan ia curahkan rasa bersalahnya pada Nara.
Kemudian seseorang datang.
Seorang gadis berambut sebahu.
Gadis itu tampak ketakutan melihatnya.
Taehyung pun menghampirinya dan bermaksud untuk memberi peringatan agar tidak mendekati.Namun gadis itu malah mendekat dan justru membalut luka-lukanya.Hingga ia perlahan kehilangan kesadarannya.
Wajah cemas gadis itu yang pertama kali muncul dalam otak Taehyung saat ini.
Sret
“mimpi?” gumamnya pelan.Ia menyadari bahwa kilasan kejadian itu terulang dalam mimpinya.
Ia termenung.
Namja itu berpikir mengapa ada wajah Jina dalam mimpinya.Dan Taehyung masih jelas mengingat, wajah panik dan suara putus asanya ketika menelpon ambulans.
Ia bingung.
Detik berikutnya kedua manik tajam itu mendapati sosok Jina yang kini tertidur diatas kursi.
Taehyung hanya menatapnya dalam diam.Ia masih berusaha mengumpulkan kekuatannya untuk bangun dari tempat tidurnya.
Beberapa menit kemudian Jina terbangun.Ia melihat sosok didepannya sudah membuka mata.
“Taehyung-ssi, kau sudah siuman?” ucap Jina panik.
Namun namja itu hanya diam dan menatap gadis yang berwajah panik itu dalam-dalam.Seolah mencocokkan apa yang ia alami dalam mimpinya.Dan ia kembali sadar sepenuhnya, bahwa ia semalam memang sudah melukai tangannya hingga parah.
Seketika indera perasa Taehyung muncul.Rasa perih dan nyeri di sekujur lengan tangannya terasa menyiksanya.
Ia menatap ruangan serba putih itu.
“rumah sakit?”ia kembali bermonolog.
Taehyung hendak turun dari tempat tidurnya.
“jangan turun, kau harus istirahat” sergah Jina.
“kenapa kau selalu muncul di depanku?? Pergilah !” Taehyung menepis tangan gadis itu.
Ia tak suka Jina berada disampingnya seperti sekarang.
“maafkan aku, aku hanya ingin kau istirahat” jawab Jina lesu.
‘orang yang sedang mengalami depresi biasanya tidak menyukai interaksi dengan orang asing’ kalimat dokter tadi terngiang di telinga Jina.
Ia mengangguk paham.
“orang tuamu akan segera tiba, dan setelah mereka datang aku akan pergi” ucapnya.
Taehyung merasa tidak menyukai sikap Jina yang mempedulikannya.Dan semakin Jina bersikap perhatian padanya, ingatan tentang Nara semakin menyiksanya.Sifat peduli itu tampak sama pada Jina dan Nara.
Taehyung memijat pelipisnya.
“terserah” namja itu sedikit menbanting tubuhnya saat kembali berbaring.
Jina menatapnya nanar.
TBC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...