Langsung ke konten utama

The Broken Mirror pt.14



Author                 : kaizza24
Main cast             : Kim Taehyung, Eun Jina, Park Jimin.
Genre                   : Romance/AU/Hurt/Tragedy/Slight Psycho
Rate                      : PG 17+
Length                  : Chaptered
Disclaimer            : FF ini murni dari pemikiran author tanpa ada plagiarisme atau copy cat.Semua cast milik diri mereka masing-masing seutuhnya, dan author hanya meminjam karakter, nama dan kegantengannya.

Don’t be siders and RnR jusseyoo …

Summary             : Promise You, Jina
.
.
“sayangku, jangan menghilang dari pandanganku.Mulai sekarang aku akan menjagamu apapun resikonya, aku …. Minta maaf karena semua ulahku kau menderita …” ucap Taehyung ditengah isakannya.
Drap
“Kim Taehyung ! apa yang kau lakukan disini ???” teriak seseorang yang barusaja turun dari mobil.

Taehyung menoleh ke belakang dan mendapati sosok tegap yang sangat mirip dengan ayahnya.
“pa..man?” cicitnya kaget.
Tentu saja ia kaget melihat pamannya berdiri di tempat yang ia pijak.Sungguh tidak ada perkiraan apapun tentang kedatangan kakak dari ayahnya tersebut ke kediaman Jina.
‘apa paman juga tahu soal aku dan Jina?’ Taehyung mulai menebak.

“Ternyata kau masih saja sakit jiwa, kenapa kau menemui gadis sampah ini huh?”
Taehyung menggeretakkan giginya tak terima sekalipun itu adalah pamannya yang sebelumnya sangat ia hormati.Jika ada yang menghina Jina, atau merendahkannya sedikit saja, maka emosinya akan memuncak.Dan Taehyung takut dirinya lepas kendali seperti yang terjadi pada Jimin.Ia bersikeras menahan semua amarahnya di depan Jina yang hanya menatap kosong dirinya.Itu cukup melukai perasaannya.
“ahh… jadi sekarang paman juga ikut dalam ide appa?” sindirnya tajam.
Jina menatap melas wajah Taehyung yang tampak panik dan khawatir jika pamannya membawa beberapa orang untuk memaksanya pulang.Dia sudah berjanji pada dirinya untuk menebus semua kesalahannya pada Jina, keluarganya dan Jimin.
“kenapa kau bertanya kalau otakmu bekerja? Ayahmu memang memiliki intuisi tajam, jadi apa yang akan kau perbuat setelah ini hm?”
Namja yang pelipisnya sudah berkeringat itu menelan ludahnya.Ia sempat menggenggam jemari Jina yang dingin dan menyembunyikannya di balik punggung.Ia bisa merasakan gadis itu ketakutan.
“aku akan melindungi Jina bagaimanapun caranya, dan jangan berharap aku ikut dengan paman untuk kembali pada appa.Cukup …. “
.
.
.
Taehyung menatap Jina dengan pandangan kosong.Ia tahu semua akan sulit, apalagi melawan kuasa sang ayah dan pamannya.Namja tampan itu termenung sedih.Sambil menahan tangisnya, ia mengusap sayang rambut panjang gadis yang ia cintai.Beberapa waktu yang lalu ia sudah menjelaskan pada kedua orangtua Jina mengapa ia datang.Dan mereka berharap jika dia sanggup memulihkan kondisi putrinya.Taehyung menjanjikan hal itu karena ia sangat yakin perasaan tulusnya untuk Jina tidak pernah main-main.
“maafkan aku paman, seharusnya aku bersikap baik sejak awal kita bertemu.Aku menyesal karena kita dipertemukan dengan cara yang tidak menyenangkan seperti ini” cicitnya lirih.
Sosok pria berusia hampir 50 tahun itu mematut wajah putrinya yang kurus.Tersirat dalam air wajahnya untuk pasrah pada apa yang akan Taehyung putuskan.Untuk membawa Jina dan keluarganya pergi dari Korea agar ayahnya tak bisa mengganggu lagi.Diam-diam ayah Jina tergerak hatinya untuk mempercayai Taehyung.
Walaupun mungkin masih tajam teringat kejadian pertama kali beliau bertemu dengan Taehyung yang sakit jiwa, di pusara itu, masih mengganggu pikirannya.Namun pria itu melihat kembali pada Jina, ia lebih pilu jika harus memisahkan putrinya dengan laki-laki yang dicintainya, yaitu Kim Taehyung.
“untuk pertama dan terakhir kalinya, aku memohon padamu untuk menjamin kehidupan Jina kelak.Aku tak sanggup lagi jika harus hidup seperti buronan, aku tahu ini menggelikan, tapi sebagai seorang ayah aku akan percaya padamu yang tulus pada putriku satu-satunya, Eun Jina, aku yakin hatimu akan menerima semua ini”
Hening.
Taehyung berusaha menempatkan emosinya dengan tepat.Ia tak tahu harus berkata apa pada ayah Jina.Ia tak mengira jika beliau akan memberinya tanggung jawab itu, namun ia juga tak sanggup menolaknya.
“apa kau mau mewujudkan permohonanku ini?”
Hati Taehyung mencelos hebat.Ini adalah kali pertama seseorang memohon padanya seperti itu.
Ia menarik nafas dalam.
a..abonim, aku akan memegang janjiku untuk membahagiakan Jina” jawabnya yakin.
.
.
Sekali lagi namja ini termenung sambil menatap cakrawala malam.Jantungnya tak bisa berdetak normal karena semua perasaan yang bercampur aduk.
Tes
Tes
Kedua pipi tirus itu terbasahi oleh airmata beningnya.Yang menyusur cepat hingga ke dagu.
“Tae…hyung”
Ia menoleh pada jendela besar lusuh di belakangnya.Terdapat sosok gadis bernama Jina sedang menatapnya penuh kesedihan yang tertahan.
“Jina-ya, kenapa kau jatuh cinta pada lelaki brengsek sepertiku hum? Dan kenapa aku begitu bodoh tidak menyadari perasaanmu sejak lama? Sakit jiwa ini, tanpa kau yang merawatku, aku tidak yakin masih bisa menghirup udara sampai sekarang”
“kemarilah” ujarnya pilu.Dituntunnya lengan kurus Jina lalu dipeluknya erat.Taehyung menguatkan dirinya sendiri saat melihat waut wajah Jina yang teramat sedih.Seolah ia sudah tak ingin hidup lagi.
“kau harus cepat pulih, dan kita akan bersama-sama hidup bahagia … walaupun mungkin saat ini kita akan mengalami banyak kesulitan, tapi aku janji, akan membawamu pergi kemanapun agar kau bahagia”
Greb
Namja itu akhirnya menangis tersedu sambil merengkuh Jina.Gadis kurus itu hanya membatu namun kedua matanya sudah lembab.Ia tahu, ia bisa merasakan apa yang Taehyung ucapkan padanya.
“pergilah tidur sayang, besok pagi kita berangkat” ucapnya lalu mengecup kening Jina.
.
.
.
abonim, ommonim, aku sudah menyiapkan tiket pesawat untuk kalian berdua menuju Hunan di China, disana aku punya sahabat baik bernama Ziyu, aku sudah menghubunginya dan menyiapkan tempat tinggal yang nyaman untuk kalian, sementara Jina, dia akan ikut denganku ke Beijing, aku akan menempati apartemenku, kalian tenang saja, di Beijing ada sahabatku Haoliu yang akan merawat Jina, dia seorang dokter.”
Orangtua Jina terdiam menatap Taehyung yang penuh kesungguhan.
“kalau semuanya sudah selesai, kalian harus segera menemui kami, kuharap ini adalah jalan terbaik”
Jina merangkul lengan sang ayah dalam diam.Sementara ibunya menangis lalu mencium pucuk kepala putrinya.
“kalau kita tinggal bersama, kemungkinan appa akan menyuruh orang untuk mencari keberadaan kita dan itu sangat berbahaya” ucapnya lugas.
.
.
.
Dua hari berlalu.
Anehnya, sejak orangtua Jina sudah tinggal di rumah Ziyu sahabat Taehyung, tak ada tanda-tanda bahwa sang ayah mencarinya.Itu aneh sekali karena terakhir Taehyung bertemu dengan pamannya di halaman rumah Jina, ia yakin pasti akan ada gerakan dari ayahnya.
Tapi sekarang ‘belum’ ada apapun.
Haoliu terheran mengapa ada kisah dramatis seperti yang dialami Taehyung.Yang membuatnya pernah mengalami gangguan mental dan mengharuskan dirinya hidup hanya dengan Jina.Gadis muda yang justru sekarang menderita karena ayahnya.
“Taehyung-ah, apa kau yakin disini aman? Bukankah mereka pasti akan mengerahkan banyak orang untuk mencarimu dan Jina?” Haoliu menyisir rambut panjang Jina dengan hati-hati.
“tidak apa-apa Haoliu, mereka tidak tahu kalau aku membeli apartemen ini tahun lalu, karena ini hasil jerih payahku sendiri” ucapnya mencoba sabar.
Jina melirik sekilas wajah Taehyung yang memang semakin tirus saja.
“Taehyung-ah …”
Namja itu menjatuhkan dirinya disamping Jina dan memandangi wajah ayunya yang kini lebih baik karena Haoliu sudah merawatnya.Rambut panjang kelam itu tergerai bebas dan luka di bibirnya juga mulai sembuh.Ia tersenyum kecil.
“kau jangan khawatir Jina-ya, semuanya akan cepat berakhir” Jina menunduk lalu meneteskan airmatanya.
“aku akan membantumu” ucap Haoliu mantap.
Taehyung tersenyum tipis lalu menepuk pundak sahabatnya dengan perasaan bersyukur.
“terima kasih banyak Hao, kau yang terbaik”
.
.
Dallas, Amerika.
Pria bertubuh tegap itu menyunggingkan seringainya setelah tahu ternyata putra satu-satunya menemui Jina.Walaupun ia belum tahu dimana keberadaan Taehyung, pria bersurai cokelat itu yakin putranya akan kembali ke Dallas.
“kenapa kau sangat yakin kalau anakmu akan pulang kesini? Apa kau diam-diam menyusun rencana lain?” tukas sang kakak sebal.
“tenang saja hyung, aku sudah menyusun ini sejak lama, dan akhirnya akan kugunakan juga”
Hening.
“kenapa nada bicaramu terdengar seram Tae Won-ah?” tanyanya heran.
“seram? Yang mana yang lebih seram, aku atau Taehyung? Bagaimana jika dunia tahu dia pernah mengidap sakit jiwa? Ditambah dengan bagaimana dia mengejar gadis miskin itu ? selama tidak ada yang tahu, maka semuanya aman.Taehyung harus segera menikah dengan jodoh yang kupilihkan untuk melanjutkan semua kerja kerasku selama hampir tiga puluh tahun ini.Ya, hanya dia yang sanggup hyung, aku tidak peduli jika dia tidak mencintai jodohnya kelak, satu hal yang harus ia lakukan adalah menikahi gadis pilihanku, bukan gadis melarat itu”
“kau benar juga, aku akan mencari cara untuk membawanya kemari”
“tidak usah hyung, dia sendiri yang akan merangkak kemari setelah kuberitahu sesuatu”
Pria bernama Kim Donghyung itu bergumam tak jelas.Ia merasa adiknya terlalu kejam pada anaknya sendiri, namun ia tak bisa menolak hal itu.
“ahh begitu ya?” ucapnya melemah.
“lihat saja nanti” bisik tuan Kim Tae Won penuh keyakinan.
.
.
Hunan, China.
“Ziyu, kau sudah lama bersahabat dengan Kim Taehyung?” tanya ibu Jina pelan.Saat ini Ziyu sedang menemani sosok wanita berusia empat puluh enam tahun itu menyirami bunga koleksinya di taman.Sekali-kali mereka mencoba menciptakan obrolan hangat.
“sudah cukup lama bibi, sejak ayahku meninggal 12 tahun lalu, hanya dia yang menemaniku dan aku bisa melanjutkan hidupku dengan baik”
Ibu Jina merenung.Ia memang sudah salah menilai sosok Kim Taehyung dari awal.Ia sempat berpikir jika putrinya akan mencintai orang yang salah karena keluarganya yang angkuh.Namun ia segera menepis asumsi itu sejak Ziyu, pemuda yang seumuran dengan Taehyung itu menceritakan segala hal tentangnya.
“jujur saja bibi, aku sangat terkejut dan sedih karena aku tidak tahu jika dia mengalami hal seperti itu, sejak Nara meninggal karena kecelakaan ia memutuskan semua kontak denganku, kupikir dia ingin melupakan hal pahit itu, tapi dugaanku salah” terang Ziyu menyesal.
Ia menyesal mengapa ia tak pergi mengunjunginya saat sahabatnya sakit.
“dia banyak mengalami hal buruk” bisik ibu Jina sedih.
Ziyu menghentikan kegiatan menyirami bunga anggreknya lalu mengajak wanita berparas teduh itu masuk untuk berbincang lebih banyak.Setidaknya itu yang bisa ia lakukan untuk membantu melapangkan pikiran ibunya Jina.
“hmm apa bibi mau minum teh, biar kubuatkan” tawar Ziyu ramah.Namja berperawakan tinggi semampai itu berjalan ke dapur dan dengan cepat meracik teh beraroma enak kedalam cangkir.Ia turut prihatin atas kejadian yang menimpa putrinya, Eun Jina.
Tuk
Secangkir teh beraroma enak itu terhidang di depan ibu Jina.
“silakan diminum bibi, anggap saja aku ini keponakanmu hehe”
Tes
Tes
Sejenak suasana menjadi semakin senyap dan samar-samar telinga Ziyu mendengar isakan kecil yang lolos dari bibir ahjumma itu.
“bibi? Kenapa bibi menangis? Apa aku sudah menyinggung perasaan bibi?”
Ibu Jina menggeleng cepat.
“tidak nak, kau tidak menyinggung perasaan bibi, hanya saja bibi teringat dengan keponakan bibi bernama Jimin, dia tinggal sendirian di Korea sana merawat perkebunan milik keluarga kami … hiks… sekarang dia pasti kesepian disana … “
Deg
Ziyu mencelos mendengar penuturan ibunya Jina.Namja tampan itu menggenggam jemari kurus milik ibu Jina sebagai tanda ikut bersedih.
“Jimin? Namanya lucu, dia pasti anak yang menyenangkan ya bibi” ujarnya berusaha mencairkan suasana.
“dia sangat baik dan penurut, dan juga dia rajin membantu kami merawat kebun bunga, dan dia juga sangat periang”
.
.
.
Taehyung menggeretakkan giginya seusai menerima telepon dari Dallas.Ia menjatuhkan benda pipih itu kelantai begitu saja.Rahangnya mengeras dan kedua bibirnya mengatup rapat.
Ia geram akan sesuatu.
“Tae, kau kenapa?” tanya Haoliu yang barusaja sampai di apartemennya.Ia memeriksa kondisi Jina yang semakin baik.
Hening.
“Haoliu, apa aku bisa mengandalkanmu?” ucapnya penuh penekanan.
Wanita muda yang satu tahun lebih tua darinya itu mengernyit heran.
“sebenarnya ada apa Tae, jelaskan padaku agar aku mengerti” ujarnya heran.
“mereka memintaku pulang ke Dallas, dan mereka sudah merancang sesuatu yang gila” bisiknya penuh emosi.
Beberapa saat kemudian Jina yang barusaja bangun dari tidurnya melangkah pelan ke ruang tamu, ia melihat Taehyung yang berbicara dengan Haoliu sambil menatap tajam ke jendela besar.
“sesuatu yang gila? “ pekik Haoliu.
“ayahku barusaja menelepon dan mengancam akan menyiksa ibuku jika aku tak segera pulang”
Haoliu terperanjat, ia tak habis pikir mengapa keluarga sahabatnya itu begitu kejam dan tega.
“dan barusaja aku mendapat kiriman video kalau ibuku sudah disekap di ruang isolasi sejak aku kabur dari rumah” ucapnya sambil menahan marah.Pantas saja ia tak menjumpai ibunya setelah kepulangannya ke Dallas.Terakhir kali ia bertemu setelah makan siang keesokan harinya ia pulang.
Haoliu melihat wajah Taehyung memerah karena emosi.Ia menepuk pelan pundak jenjang itu berharap agar Taehyung bisa mengendalikan emosinya.
“apa? Disekap diruang isolasi?? Bagaimana bisa Tae?, dia itu kan ibumu” Haoliu tidak ingin percaya dengan semua itu tapi Taehyung memungut ponselnya dan menunjukkan video itu.
“aku akan membunuh bajingan itu dengan tanganku sendiri” ucapnya.
“jangan berkata begitu Tae, kendalikan emosimu” cegah Haoliu.
“tapi dia itu brengsek Hao !”
Jina berjengit saat mendengar Taehyung berteriak.Ia menghampiri kedua orang itu dengan raut wajah ketakutan.
“Jangan …. Kau tidak boleh menyakiti siapapun lagi Tae … hiks… hiks”
Lutut Jina bergetar hebat lalu terjatuh membentur lantai.Ia sudah membuka hati dan pikirannya sejak Taehyung membawanya ke Beijing.
“Ji … na? apa kau barusaja mengatakan sesuatu?” tanya Taehyung kaget.Ia menghampiri dan mengajaknya berdiri.
“aku … tidak mau melihatmu menyakiti orang Tae … hiks … hiks”
Hati Taehyung mencelos hebat.Ia merengkuh gadis itu kedalam pelukannya.
“apa kau sudah pulih Jina-ya? Katakan padaku kalau kau sekarang sudah sembuh?” Taehyung sedikit menggoyangkan kedua pundak itu karena bahagia.
Gadis itu menatap Taehyung penuh arti.
Satu jam kemudian.
Taehyung duduk terdiam sambil menatap kosong vas bunga di atas meja.Jina duduk persis disampingnya dengan wajah bingung dan Haoliu barusaja membuatkan mereka kopi.
Namja berhidung bangir itu memang bahagia karena perlahan tapi pasti kekasihnya mulai pulih.Ia tak berhenti mengucap syukur karenanya.Namun, tak bisa dibohongi jika ia gundah akan kondisi sang ibu di Dallas.Ia benar-benar takut jika hal itu memang terjadi mengingat ayahnya adalah orang yang keras.
“Tae, ada baiknya kau pergi ke Dallas untuk menjenguk ibumu, aku juga punya firasat yang kurang bagus” ucap Haoliu.
Jina menatap Taehyung yang belum beranjak dari lamunannya.
“aku punya ide”
Haoliu mengernyitkan dahinya diikuti oleh pundak Jina yang mengendik.
“ide apa Tae?”
“apa itu Taehyung-ah?”
.
.
TBC



Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...