Langsung ke konten utama

The Broken Mirror pt.13


Author : kaizza24
Cover : kaizza24
Main cast : Kim Taehyung, Eun Jina, Park Jimin.
Genre : Romance/AU/
Hurt/Tragedy/Slight Psycho
Rate : PG-17
Length : Chaptered
Disclaimer : FF ini murni dari pemikiran author tanpa ada plagiarisme atau copy cat.Semua cast milik diri mereka masing-masing seutuhnya, dan author hanya meminjam karakter, nama dan kegantengannya.

Don’t be siders and RnR jusseyoo …

Summary : Waiting and Trapped
.
.
“seharusnya mereka menemuiku sebelum pergi, mereka semua sampah” ucapnya penuh amarah yang tertahan.

Eun Jina, sekarang adalah gadis yang dingin dan banyak dendam.

“Kim Taehyung, lihat saja nanti”
.
.
Satu bulan sejak Taehyung pergi ke Amerika.Sudah satu bulan lamanya Jina masih menyimpan pesan Taehyung di dalam ponselnya.Seakan berharap dia mendapat pesan lain yang menjelaskan semua ketidakadilan itu.

Dia masih berharap keras Taehyung menghubunginya walau mungkin sulit.
Tapi mau bagaimana? Jina sudah terlanjur mencintai namja tampan itu.Dan begitu juga sebaliknya.

Gadis berambut panjang itu menatap kosong jendela kamarnya yang pernah menyisakan kenangan saat namja bernama Kim Taehyung itu merangkak dengan kaki terluka dan mengetuk kaca didepannya dengan wajah putus asa.Bahkan kenangan itu masih sanggup merobek perasaan Jina.

“Taehyung ..” bisiknya pilu.


Tidak ada harapan lagi.Yang bisa membuatnya bangkit saat kedua kakinya sudah ingin patah.Tak ada lagi suara-suara yang membisikkan jika Taehyung saat ini pasti juga merindukan dirinya dan menangisi semuanya sepertinya.

Kosong dan dingin.


Hanya kenangan-kenangan itu yang berputar setiap hari dalam otak Jina.
Hanya itu yang dia punya.

Semua kenangan saat mengejar Taehyung ke pemakaman itu.Saat dia mendapati sekujur tubuh namja itu penuh luka dan berbau amis.

Jina tidak ingin muntah, tapi dia ingin membasuh luka itu dan menyembuhkannya agar orang lain tidak melihat betapa buruknya Taehyung saat itu.

Dan sekarang, tak ada secuil pun niat baik keluarga Kim untuk berterima kasih padanya.Satu kalimat atau sesuatu untuk Jina yang disampaikan secara langsung.

“kalau pun mereka tidak suka padaku, kenapa mereka mau menitipkan anaknya padaku yang bodoh dan polos seperti ini?”

“apakah mereka hanya ingin orang bodoh seperti aku ini yang merawat putranya itu? Agar aku tidak menyebarkan berita bahwa ahli waris mereka pernah mengalami sakit jiwa?”

Jemari dingin Jina menyentuh kaca jendela itu perlahan.

Satu tarikan nafas dalam dihembuskannya dengan berat.Kedua matanya mulai lembab dan manik coklat itu bergerak sangat pelan agar butiran dibawahnya tidak segera jatuh.

“noona? Berhentilah berbicara sendiri, ada aku disini” sahut Jimin yang tak tega melihat Jina selalu begitu sejak ditinggalkan Taehyung ke Amerika.

“Jimin-ah, semua ini tidak adil” protes Jina dengan mata basahnya.
Sosok remaja dengan senyum manis itu mendekati Jina.

“noona, jangan terluka lagi, aku tidak sanggup menyembuhkannya” bisiknya lalu memberi pelukan hangat untuk Jina.
.
.
Dallas, Amerika.

Kehidupan Taehyung sudah mulai bergerak pada arah yang berlainan dengan hatinya.

Namja itu duduk diam dibalik meja besar lengkap dengan semua perangkat dan berkas perusahaan property milik sang ayah.

Rupanya ruangan keren dan besar itu tidak membuat Taehyung betah.

“sampai kapan mereka akan mengunciku disini?” gumamnya geram.

Beberapa klien ayahnya sudah mulai memasuki ruangannya untuk mengucapkan selamat atas posisi yang ia tempati sekarang.

Direktur Pelaksana.

Posisinya satu tingkat dibawah ayahnya yang menjabat sebagai Presiden Direktur.

“congratulation Mr. Taehyung Kim, We will always doing the best for you” ucap salah seorang manajer yang mengurus keuangan perusahaan.

“can you speak Korean?” tanyanya dingin.Ia malas menggunakan bahasa Inggris.

“of course, sir” jawab wanita muda itu mantap.

“gunakan saja bahasa Korea jika berbicara denganku” pintanya dingin.

Mereka semua diam menatap wajah dingin Taehyung sedang menatap tajam tepat pada mata mereka satu persatu.

“saya mengerti, Kim sajangnim” sahut wanita itu riang.Senyuman diwajahnya sangat kontras dengan ekspresi datar Taehyung.
.
.
.
“appa, kenapa appa memberikan semua ini untukku?” tanyanya penasaran.Taehyung sangat ingin tahu mengapa kepindahannya ke Dallas seolah seperti menjauhkan dirinya dengan Jina.

Ia masih tak terima kenyataan bahwa dirinya akan segera dijodohkan dengan gadis pilihan sang ayah.

“semua itu untuk kebaikanmu Tae, kau tahu kalau menghilangnya dirimu beberapa bulan ini menjadi pertanyaan bagi investor ayah.Ayah, ibumu dan keluarga Kim tidak ingin aib yang kita tutupi diketahui media massa.Ayah dan ibumu tidak mudah membesarkanmu yang selalu membantah dan ingin hidup sendiri.Harta dan semua yang ayah punya bukan untuk ayah, tapi untukmu”

Deg

Taehyung tersentak mendengar penjelasan ayahnya.Ia kembali mengingat masa dimana ia selalu pergi dari rumah dan tidak mau membantu pekerjaan orangtuanya.Taehyung ingat betul potret dirinya yang begitu egois dan memang benar dia acap kali membantah dan memilih tuli akan perintah ayahnya.

Sekarang dia tahu.

Perlahan ia menjatuhkan dirinya yang lemas di sofa empuk itu.Taehyung tidak tahu harus mengatakan apa.Walaupun ia sangat ingin kabur dari perusahaan ayahnya, tapi berulangkali daftar kesalahan fatalnya berputar dalam memorinya.Ia malu dan merasa tidak berguna sejak ditemukan oleh Jina di pemakaman waktu itu.Ia sadar bahwa sebagai anak tunggal, seharusnya ia tahu cara berterima kasih pada kedua orangtuanya.

“lalu, kalau memang benar ini semua untukku .. kenapa ayah menyeretku pulang seperti itu? Disana ada seseorang yang harus mendengar penjelasanku, karena kesalahanku juga dia menderita.Ayah tidak tahu kalau anak ayah ini sudah melukai seseorang cukup parah karena sakit jiwa yang kuidap.Seharusnya ayah memberiku waktu sedikit sampai aku bisa mengucap maaf dan menebus kesalahanku itu” ucapnya lirih.Taehyung setengah mati menahan untuk tidak menangis didepan sang ayah.

Sosok tinggi tegap itu menoleh.

Siluet Taehyung yang dahulu adalah anak ceria dan suka tertawa itu lenyap di wajah putranya yang sekarang.Wajah tirus itu tampak gelap dan menanggung banyak beban tak kasat mata.

“sebenarnya apa maumu?” ujar beliau agak kesal.

“ijinkan aku kembali ke Seoul sebentar saja” pintanya takut.
.
.
Seoul, Korea Selatan.

Langkah cepat kakinya melaju hingga sampai pada banyaknya tanah gundukan yang ditanami rumput kering kecoklatan.Ia berhenti sebentar untuk memompa oksigen kedalam paru-parunya yang sesak.

Taehyung berdiri tepat tak jauh dari pemakaman Nara.Disana tanah-tanah kering yang menyiratkan sudah tak ada lagi yang membasahi pusara itu dengan cucuran air mata penyesalannya.Namun kedatangannya kemari bukan untuk menemui Nara lagi, melainkan untuk bertemu Jina dan Jimin.

Kedua matanya memanas seketika ketika melihat bekas rumah miliknya yang ia gunakan bersembunyi dulu.Rumah yang gelap dan berbau amis itu mengingatkannya betapa suram masa lalunya.Taehyung kembali berlari cepat dan berusaha tidak rapuh ketika melihat pelataran rumah Jina.

Disana ia dapat melihat kembali bayangan dirinya yang berlari tanpa menggunakan alas kaki untuk melihat Jina.Ia kala itu tidak sanggup jika tidak melihat gadis itu.

“Jina, apa kau masih mau bertemu denganku?” gumamnya frustasi.
Setelan jas mahal itu sedikit terkena debu sekitar halaman rumah Jina.
Semuanya masih sama.

Kebun bunga anggrek kuning dan ungu itu juga bermekaran persis saat ia mencari ponselnya yang ditemukan Jina.

“Jina-ssi, aku datang” panggilnya di depan pintu.

Tak ada jawaban.

Angin yang bertiup cukup kencang membuatnya semakin putus asa akan keberadaan Jina.

“Aku Taehyung, tolong bukakan pintunya” ulangnya tak sabar.

Kriet

Pintu kayu itu terbuka perlahan.Menampakkan sosok namja muda yang di dahinya membekas luka robek ulahnya.Taehyung tercekat dan kakinya lemas melihat Jimin membukakan pintu itu.

“dimana Jina-ssi, Jimin?” Jimin terkejut dan hampir saja ia terjatuh jika tak berpegangan pada daun pintu.

Ia merasa mimpi melihat Taehyung di depannya sekarang.

“Ta…Taehyung …??” pekiknya parau.

“dimana Jina sekarang?” Taehyung hampir saja meremas lengan Jimin karena sudah tidak sabar.

“Jina noona tidak tinggal disini lagi, dia sudah pindah beberapa minggu yang lalu” terang Jimin dengan tatapan masih takut melihat Taehyung.Luka di kepalanya memang menyisakan trauma mendalam akan sosok didepannya tersebut.

Deg

Hatinya seolah tersayat sembilu.Ia menggeleng cepat dan bertanya lagi pada Jimin keberadaan Jina.Ia tak mau percaya jika dirinya tidak bisa lagi bertemu dengan gadis yang dicintainya itu.

“aku mohon katakana yang sejujurnya dimana Jina berada?” Taehyung merosot dan lututnya membentur lantai.Seluruh tenaganya habis.

“sudah kubilang dia pindah dari sini karena kau, karena kau sudah mengacaukan hidupnya.Kau tidak tahu kalau dia itu menderita dan selalu menangisimu tiap malam.Tapi kenapa kau baru datang sekarang Kim Taehyung ? setelah kau hampir membuatku mati, apakah sekarang kau puas melihat Jina juga sengsara? Kau keluarga kaya yang tak kurang apapun untuk hidup mewah, tapi kenapa keluargamu ikut membuatnya menderita hah???” Jimin mencekik leher Taehyung penuh emosi.

Tapi Taehyung tidak tahu apa-apa.Ia bingung mengapa Jimin mengumpat pada keluarganya soal kepindahan Jina.

“tolong jelaskan padaku apa maksudmu itu, kenapa keluargaku ikut campur?
Tolong katakan semuanya Park Jimin !” Taehyung mulai merasakan kepalanya pening dan terkejut.

“satu bulan yang lalu, begitu ayahmu menjemputmu di rumah sakit, dan aku masih terbaring koma.Ayah Jina bertemu dengan suruhan ayahmu, mereka berdua mendiskusikan tentang penyakitmu yang mengerikan itu dari public.Saat itu Jina sangat terpukul karena kau pergi tanpa mengatakan apapun padanya.Dia sedih sekali dan ingin bunuh diri.Lalu orang suruhan ayahmu itu berjanji akan memberikan jaminan kehidupan yang lebih baik pada Jina dan keluarganya dengan syarat mereka tidak boleh menyebutkan namamu apalagi tentang penyakitmu pada siapapun.Jika mereka mendengarnya satu kali saja, maka ayahmu tak akan segan-segan mengusir mereka dari Seoul atau bahkan mengancam akan membuat sisa hidup Jina, paman dan bibi menderita”

Dug

Taehyung mengalami shock berat atas cerita Jimin yang menyedihkan tentang
Jina dan keluarganya.Ia tak tahu jika ayahnya begitu kejam pada orang yang ia cintai sedalam itu.Air mata yang sudah terbendung sedari tadi akhirnya tumpah di kedua sisi pipi Taehyung.

Ia memukuli kepalanya sendiri karena bodoh.Bodoh karena tak tahu nasib Jina menjadi seperti ini karena ulah orangtuanya.

“Jimin-ah, apa kau tahu dimana ayahku memindahkan mereka? Tolong katakan padaku, aku ingin menebus semua kesalahanku pada mereka, dan juga Jina … dia pasti sudah menungguku datang” ucapnya putus asa.
.
.
Sebuah rumah di Gangwon.

Jina sedang memainkan daun kering dihalaman rumah barunya.Ia terlihat kurus dan rambutnya menipis.Ketika ayahnya membawanya ke rumah sakit, dokter mengatakan Jina mengalami depresi yang dalam.Dan karena itulah mereka menyetujui usulan ayah Taehyung untuk pindah.Sementara rumah mereka yang lama akan ditempati Jimin.

Sejak ditinggal oleh Taehyung, gadis yang sebenarnya cantik itu kini berubah total.Yang ia rasakan hanya dendam dan amarah ketika seseorang mengucapkan nama Taehyung.

Bahkan beberapa kali ia menusuk foto Taehyung yang sempat ia abadikan dulu dengan pisau.

Dan yang menyakitkan untuk dilihat, Jina sekarang hanya mau memakan daun kering dan rumput kering.Ia menolak mentah-mentah ketika ayahnya menyuapinya dengan nasi.Jina akan marah dan memasukkan lebih banyak daun kering ke mulutnya.

Menurut penjelasan dokter, Jina bersikap demikian karena peristiwa yang begitu mengejutkan dalam hidupnya sebagian besar berhubungan dengan tanah kering dan daun kering.Seperti halnya pemakaman atau kebun yang kering.

Dan semua kekesalannya, ia menjadi depresi.Penderitaan Jina hanya akan berkurang jika sosok yang ia rindukan itu datang lalu membantunya sembuh.
Hari ini Taehyung datang.Berkat informasi dari Jimin, setelah ia memohon dengan susah payah akhirnya ia sampai di sebuah rumah kecil di pedesaan itu.

Dari jarak sepuluh meter, ia dapat menyaksikan gadis yang ia cintai itu sedang mengunyah daun kering di mulutnya.Rambut panjangnya menjuntai hingga menyentuh tanah dan beberapa kali terinjak olehnya sendiri.

Deg

Taehyung meremas dadanya yang sangat sesak.Ia tak kuasa menahan airmatanya.

Tetesan bulir bening itu mengiringi langkah pelannya mendekati Jina.

‘mungkin begini rasanya ketika Jina menemukanku di pemakaman Nara, aku tidak tahu kalau rasanya sesakit ini Jina.Maafkan aku’ batinnya robek.

Jina masih memasukkan beberapa helai daun kering dari pohon maple itu kedalam mulutnya.Ia mengunyahnya sambil menangis dan menuliskan satu nama di tanah.
Taehyung

Kemudian ia menangis keras dan kedua bibirnya berdarah karena ranting kecil pada daun kering itu melukainya.

Taehyung bergerak sangat pelan.Ia kini berjongkok satu meter dari Jina.

Ia masih menangis dan ingin sekali memeluk gadis itu.Tapi ia ingat perkataan Jimin jika Jina sangat marah padanya.

“maafkan aku Jina, aku tidak tahu kalau semuanya akan seperti ini.Tolong jangan begini Jina-ah, maafkan aku …”

Gadis kurus itu menoleh sambil mengacungkan ranting agak besar kearah Taehyung.

“ssiapaa kau? Apa kau T..Taehyung??” ucapnya serak.

Taehyung bergerak untuk memeluknya.

“jangan mendekati aku, kalau kau memang Taehyung lebih baik kau pergi saja dari sini !” bentak Jina gemetar.

Greb

Kedua tangan jenjang Taehyung berhasil merengkuh Jina kedalam pelukan eratnya.

Kerinduannya yang mendalam, ia curahkan semua dalam pelukannya pada Jina.Ia bisa merasakan betapa sakitnya beban yang menghimpit Jina selama ini.Hanya saja ia tak tahu.Taehyung menangkupkan kedua telapak tangannya pada pipi Jina yang semakin tirus dari terakhir ia melihatnya di rumah sakit.
Kantung matanya yang gelap dan sudut bibirnya yang berdarah membuat
Taehyung ingin menghukum dirinya sendiri.

Ia dekatkan bibirnya yang basah oleh airmata pada bibir Jina.Ia tidak berniat nafsu, Taehyung hanya ingin mengobati luka di bibirnya.

Chup~

Taehyung memejamkan kedua matanya yang pedih.Ia bisa mengecap rasa asin dan getir dari bibir Jina.Gadis itu meronta namun Taehyung bergerak perlahan dan meyakinkan Jina ia datang untuk menemuinya.

Karena ia sangat mencintainya.

Taehyung mengusap punggung kurus itu dengan segenap rasa cintanya untuk Jina.

“lepp…lepaskan…aku” ucap Jina lirih.

Terlihat bahwa gadis ini juga sesungguhnya menanti kedatangan Taehyung.Untuk memeluknya dan mengatakan semuanya baik-baik saja.

“sayangku, jangan menghilang dari pandanganku.Mulai sekarang aku akan menjagamu apapun resikonya, aku …. Minta maaf karena semua ulahku kau menderita …” ucap Taehyung ditengah isakannya.

Drap

“Kim Taehyung ! apa yang kau lakukan disini ???” teriak seseorang yang barusaja turun dari mobil.
.
.
TBC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...