Langsung ke konten utama

The Broken Mirror part.7




Author         : Kaizza24
Main cast  : Kim Taehyung, Eun Jina, Park Jimin.
Genre            : Romance/AU/Hurt/Tragedy/Slight Psycho
Rate                : PG-17
Disclaimer   :
FF ini murni dari pemikiran author tanpa ada plagiarisme atau copy cat.Semua cast milik diri mereka masing-masing seutuhnya, dan author hanya meminjam karakter, nama dan kegantengannya.

Don’t be siders and RnR jusseyoo …

Happy Reading



"jangan Taehyung-ah, kumohon" bisik Jina.
Ia merasakan debaran di jantungnya begitu cepat.Rasa cemas dan ketakutan membuat gadis itu memberanikan diri memeluk Taehyung.Ia ingat, setelah memeluk namja itu kemarin lusa, ia menjadi tenang.
"aisshh ,,,lepaskan akkk...hmmppt"
Chupp~
Bibir itu bertaut.

Taehyung membatu dan mencoba merasakan apa yang terjadi pada dirinya sekarang.Fokus kedua manik tajamnya perlahan kabur dan ia memilih untuk memejamkan mata.
Sebuah ciuman yang tak sengaja terjadi antara dirinya dan Jina.
Gadis itu tak kuasa menahan debaran di jantungnya, dan tak bisa bernafas dengan baik.Ia membuka sedikit bibirnya agar oksigen dapat melonggarkan dadanya, namun, hal itu justru membuat bibir milik Taehyung semakin menempel.
Aroma lembut parfum milik Taehyung menguar di sekitar wajah Jina.
Namja itu bergerak untuk mundur.Sepertinya ia juga sama terkejutnya dengan kejadian ini.
Sret.
Bugh.
Bukannya terlepas, kedua bibir mereka semakin dalam karena kaki Taehyung tak sengaja tersandung pinggiran sofa dibelakangnya.Dan saat ini tubuhnya berada dibawah tubuh Jina.
Deg.
Deg.
Jina ingin sekali lari.Dan menyiramkan air dingin pada wajahnya yang memanas.
Sementara Taehyung, Jina dapat melihatnya dari jarak sangat dekat.Kedua matanya terpejam dan bibir kissable miliknya bergerak pelan.
'Tuhan, aku harus bagaimana?' batin Jina panik.
Semua otot tubuhnya melemas sempurna, hingga untuk sekedar menggeserkan kaki dan tangan terasa sangat sulit.
Greb.
Entah apa yang membuat Taehyung terlihat nyaman.Ia menempelkan telapak tangannya yang besar pada pipi Jina.Mengusapnya dan kemudian membuka kelopak matanya.
"kiss-eu ?" gumam Taehyung menyentuh bibirnya sendiri ketika ciuman itu terlepas.
Jina masih linglung dan berusaha mengatur nafasnya yang berantakan.Dalam hati kecilnya, ia sangat gugup dan tak menyangka Kim Taehyung telah berciuman dengannya, walaupun itu bukan kemauan mereka.
Ia mengerjapkan matanya berkali-kali.
Diliriknya namja yang terlihat tengah memikirkan sesuatu itu.
"maafkan aku" ucap Jina merasa bodoh.
Taehyung hanya menatap Jina penuh tanya.Seolah kejadian itu membuatnya pusing.
"kepalaku, aku mau air" bisiknya terengah.
Jina sedikit terhuyung ketika beranjak untuk mengambilkan Taehyung air minum.
Di dapur.
"ahhhhh bodohnya aku, kenapa aku harus berciuman dengannya seperti itu?, aniya, itu hanya kecelakaan, ya, Taehyung-ie tidak sengaja untuk melakukannya.Ya, pasti dia tidak punya keinginan untuk itu...aisshh aku bisa gila !" ocehnya sendirian.
Jina mengusak rambutnya kasar dan bergegas mengambil gelas itu dan membawanya pada Taehyung.
"ahh appoo .." rintih Taehyung sambil memegangi kepalanya.
Gadis bernama lengkap Eun Jina itu berlari menghampirinya dan bertanya apa yang telah terjadi.
"appo" Taehyung hanya sanggup mengucapkan kata itu.
Sambil menjambak rambutnya, ia juga memukuli kepalanya karena sakit.
"jangan lakukan itu, kau melukai dirimu sendiri" cegah Jina.
Ia meraih kedua tangan Taehyung dan menguncinya.
.
.
Rumah Sakit--- Dokter Min memeriksa kondisi Taehyung.Jina segera membawanya ke rumah sakit karena takut terjadi hal yang tak bisa ia tangani sendiri.Sekarang ia sedang menunggu hasil pemeriksaan itu.
"semoga dia tak apa-apa" gumam Jina diruang tunggu.
Sejujurnya ia memang sangat mengkhawatirkan namja tampan itu.Ia sudah jauh membuang fakta bahwa Kim Taehyung menderita gangguan mental.Ia sangat menyayanginya sejak malam itu.Malam dimana ia menangisi kepiluan yang dialami Taehyung didepan pusara kekasihnya yang sudah meninggal.
Sejak saat itu, rasa ingin melindungi Taehyung terus saja tumbuh dan semakin besar.
Sekilas Jina bernostalgia akan pertemuannya dengan Taehyung yang sudah mengubah kehidupannya seperti sekarang.
"konyol sekali" bisiknya lalu terkekeh kecil.
Jina menghirup udara di sekitarnya banyak-banyak.Bibir itu membentuk lengkungan kecil dan membuat wajahnya bersemu merah.
Ciuman tadi.
Ia mengingatnya.
Selama beberapa detik ia berciuman dengan Taehyung, Jina merasakan hal yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
Jina juga masih bingung karena waktu itu ia merasa sangat ketakutan Taehyung akan bunuh diri, dan juga sangat gugup ketika bibir itu menempel sempurna diatas bibirnya.
"ahh molla, aku bisa gila kalau memikirkannya terus" gumamnya.
.
.
Malam ini Jina harus rela menjaga Taehyung yang menurut dokter Min tadi ia mengalami guncangan pada memorinya di rumah sakit.Dan karena guncangan memori itu, Taehyung menjadi pusing dan frustasi sementara.Namun dokter bermarga Min itu juga mengatakan hal ini justru adalah pertanda baik untuk kesembuhan Taehyung.
"kurasa kesembuhanmu semakin dekat Taehyung-ah, " ucap Jina pada Taehyung yang tengah tertidur pulas.
Wajah tampan itu memang sudah menyita waktu Jina selama kurang lebih satu bulan terakhir.Diam-diam ia menyentuh pipi tirus Taehyung, entah mengapa sejak kejadian tadi Jina begitu ingin berada di dekat namja itu.Menyentuhnya seperti sekarang, adalah hal yang bisa membuatnya berdegub kencang.Tidak nyaman, namun ia menyukainya.
"dan aku bisa secepatnya kembali kerumah orangtuaku" lanjutnya lirih.
Ia sedih mengingat tentang kedua orangtuanya.
Secara tiba-tiba, terbersit keinginan untuk memberikan beberapa hadiah untuk orangtuanya dengan uang yang ia punya.
"aku memang gadis yang bodoh" umpatnya pada dirinya sendiri.
.
.
.
Appa, Eomma.
Maafkan aku, mungkin surat ini terasa menggelikan saat kalian membacanya.
Maafkan anakmu ini, yang tidak bisa melakukan hal terbaik untuk kalian berdua.Tapi, aku sungguh baik-baik saja disini.
Aku bekerja dan memiliki penghasilan yang cukup.
Suatu hari nanti, tidak lama aku akan menceritakannya pada kalian semua.Tentang pekerjaanku yang tak biasa ini.
Semoga panen buahnya melimpah.
Maafkan aku karena belum bisa menemui Appa dan Eomma.
Aku mencintai kalian.
Tes
Tes
Airmata menyusuri kedua pipinya.
Ia barusaja memasuki kamar dan mendudukkan dirinya di kursi.
Raut wajahnya begitu lesu.Dengan selembar surat yang akan ia kirimkan pada kedua orangtuanya, Jina menangis diam.Menyumpahi dirinya sendiri karena sudah mengambil keputusan seperti ini.
Jina hanya berharap kedua orangtuanya tidak terlalu mencemaskannya.
Kesembuhan Taehyung adalah tujuan utamanya sekarang.Karena ketika namja berhidung bangir itu sembuh, ia bisa kembali kerumahnya dan hidup dengan tenang.
Udara malam itu terasa pengap baginya.
.
.
Hari itu Taehyung terbangun dari tidurnya yang nyenyak.Karena semalam ia meminum obat yang diresepkan dokter Min tempo hari.Dan obat itu memang membantunya lebih rileks.
"kau sudah bangun Taehyung-ah?" sapa Jina sambil membawakan sarapan.
Taehyung terdiam menatap wajah Jina.
"ada apa?" tanya Jina meletakkan nampan itu di nakas.
"kisseu?"
Deg
Deg
Jantung Jina berdegub kencang.
"ki...kisseu??" ulangnya panik.
Taehyung menarik lengan Jina untuk lebih dekat dan menempelkan ujung jari telunjuknya di bibir Jina.
"mwo? , aniya, kau harus makan sarapanmu dulu Taehyung-ah" ucap Jina mengalihkan perhatiannya, untuk menutupi bahwa dirinya sangat gugup.
Sungguh ia betul-betul gugup saat Taehyung menyentuh bibirnya.Dengan binar mata yang bersemangat itu, namja bersurai kecoklatan itu tidak tampak sakit sama sekali.
Yang Jina lihat adalah, Taehyung adaalah pria muda yang normal dan sangat tampan.Dan bibirnya yang setengah basah itu, membuat dada Jina sesak seketika.
'aniya, aku tidak boleh tergoda, Taehyung sedang sakit dan dia harus cepat sembuh' Jina menggelengkan kepalanya untuk mengusir imajinasinya yang terlalu tinggi.
"aku tidak lapar" sahutnya malas.
Ditatapnya wajah Jina lalu ia tersenyum kecil.
"yeppeo"
Blush.
Entah atas dasar apa kedua pipi Jina merona saat Taehyung mengucapkan kata itu.Perasaan itu membuncah dalam hatinya.
"kau tampan, sangat tampan Taehyung-ah..hahaha jjang"
Chupp~
Taehyung mendorong bibirnya dan ia dapat mencium bibir Jina.
Deg
Deg
Jina sangat terkejut dan ia membulatkan kedua matanya lucu.
'kenapa ini lagi? aku tidak sanggup menahannya' batinnya gugup.
Bibir Taehyung bergerak pelan.
Ditariknya leher Jina agar ciuman itu semakin dalam.
'jantungku mau meledak' racau Jina.
Mungkin mental Taehyung memang sedang sakit, namun fisiknya tidak.Untuk ukuran namja seusianya, Taehyung sedang dalam kondisi hormon yang tinggi, begitu juga dengan Jina.
Gadis itu tak dapat membuka kedua matanya lebih lama.Ia mengijinkan hatinya untuk berdebar karena ulah Taehyung.
Untuk kali ini, ciuman mereka berubah menjadi ciuman yang menuntut.
Suhu tubuh keduanya merangkak naik.Seiring dengan pagutan dalam yang dilakukan Taehyung, Jina merasa bibirnya sedikit membengkak.
Dan Jina, hanya gadis berusia 20 tahun yang akan terbakar ketika mendapat perlakuan seperti itu dari namja setampan Taehyung.
Taehyung menggulirkan tubuhnya ke tempat tidurnya.
Memeluk Jina dan menghujaninya dengan ciuman.
Dan ketika ia semakin terlarut dalam ciuman itu, Taehyung merasakan kepalanya dipenuhi oleh memori lamanya bersama Nara.
Ciuman itu semakin menjalar memenuhi hawa panas yang muncul disekitar mereka.
Jina mencengkeram kerah kaus pendek putih yang dikenakan Taehyung.Bagaimanapun, Taehyunglah namja yang sudah mencuri ciuman pertamanya.
Ia mengijinkan namja itu merengkuhnya.
Dan ia merasa begitu bahagia berada dalam pelukan Taehyung.
"Nara"
Deg
Pendengaran Jina tersentil.
"Nna..nara?"
Taehyung menghentikan ciumannya dan menatap Jina.
Ada perasaan tidak suka ketika Taehyung menyebut nama Nara dalam diri Jina.
Cemburu kah?.
Namja itu mengangguk pelan dan beranjak dari tempat tidurnya.Mengenakan jaketnya dan berlari keluar sambil menyahut kunci mobil.
Jina terhenyak.
Ia terdiam.
"dia menganggapku sebagai Nara"
Gadis berambut agak panjang itu menunduk malu.
"Kenapa?, aku jatuh cinta pada namja ini?"
Sesak dan sangat mengganggu.Ketika Jina perlahan kembali pada fakta bahwa Kim Taehyung adalah seorang yang sedang sakit.Tidak mungkin baginya meminta Taehyung mengerti perasaannya.
"Hiks hiks.... Taehyung-ah kau mau kemana?!" teriaknya di tengah isakannya.
Jina menyusul Taehyung yang sudah sampai di garasi mobil.Dipandanginya wajah tampan itu sekilas.
'Jina, kau jangan terlalu tinggi berharap.Taehyung masih mencintai sosok Nara'
Tes
Air mata itu kembali lolos.
"Kau mau kemana?"
Taehyung tersenyum.
"Ke tempat Nara-ku"
Gadis itu masih menyisakan isakan kecil saat memasuki mobil dan menuruti kemana Taehyung ingin pergi.
Ya, kemana lagi kalau bukan ke pemakaman Nara.
Selama perjalanan, Jina enggan bertanya tentang keinginan Taehyung untuk berkunjung ke pusara Jina.
'Apa dia dahulu mencium Nara?' batin Jina benci.
Ia benar-benar membenci dirinya sendiri.Seharusnya ia menuruti kata Jimin untuk segera pulang.
"Aku gadis paling bodoh di dunia" umpatnya kesal.
Buku-buku jarinya memutih karena mencengkeram kemudi terlalu kencang.
20 menit kemudian.
Taehyung bergegas menghampiri pusara itu dan memeluk batu nisan bertuliskan nama Nara.
"Chagiya, aku bermimpi kau menciumku, dan aku sangat senang"
Walaupun ucapan Taehyung terdengar lirih, pendengaran Jina masih sanggup menangkapnya.
"Bukan Nara yang menciummu, Taehyung-ah" gumamnya pilu.
Sementara itu sosok bermata sipit itu memandangi Jina di belakangnya.
Park Jimin merasa semakin membenci Taehyung karena membuat Jina tersiksa.
"Noona" sapanya.
Deg.
"Ji...jiminn-ah?"
"Noona kau harus pulang, ikutlah denganku" pintanya sambil menarik lengan Jina.
"Tidak bisa Jimin-ah, jangan sekarang"
Taehyung masih menatap batu nisan itu sembari menaruh bunga lili putih didekatnya.Senyuman itu, begitu berharga bagi Jina.
"Sebentar lagi Jimin-ah, saat ia sembuh, aku akan pulang"
Jimin membuang nafasnya berat.
"Tapi noona, kau...harus"
Jina menggeleng cepat dan menyuruh Jimin segera pergi.
"Maafkan aku Jimin-ah, maaf" ucapnya lirih saat Jimin meninggalkannya.
Duk.
Kedua lututnya terjatuh keatas tanah setengah tandus dibawahnya.Ia merasa lemas dan bingung.
Eun Jina menangis lagi.
Ia menyumpahi dirinya.Namun, ia juga bahagia melihat sosok itu bisa tersenyum.Sekalipun senyuman itu membuatnya sakit.
'Apa aku mencintai orang yang salah?'
"Eun Jina ! "
Deg
Jina tersentak kaget melihat seseorang yang saat ini tengah berdiri menatapnya.
TBC.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...