Author
: Kaizza24
Main
cast : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi
OC : Jeon Jungkook, Hoseok, Jimin and Lee Hana
Genre : Romance/AU/Slight comedy
Rate : T to M
Length : chaptered
OC : Jeon Jungkook, Hoseok, Jimin and Lee Hana
Genre : Romance/AU/Slight comedy
Rate : T to M
Length : chaptered
Disclaimer
:
Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri.
Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri.
Don’t
be silent reader, RnR jusseyoo !
.
.
.
Ia menyambar ponselnya dan menelepon dokter Lee.
.
.
.
Ia menyambar ponselnya dan menelepon dokter Lee.
“apa
maksudmu dokter Lee, ada dimana kau sekarang?” tanyanya emosi.Ia tak menyangka
dokter Lee benar-benar mengejar dirinya.
Ia bingung jika nanti Rimi menanyakan bolpoin itu, apa yang harus ia katakan.Taehyung tahu Rimi sangat tidak suka dengan dokter Lee.
Ia bingung jika nanti Rimi menanyakan bolpoin itu, apa yang harus ia katakan.Taehyung tahu Rimi sangat tidak suka dengan dokter Lee.
“aku
di taman belakang rumah sakit” jawab dokter Lee dengan tawa kecilnya.
Taehyung
bergegas menghampiri dokter Lee disana.Dan benar saja ia mendapati wanita yang
lebih muda 2 tahun darinya itu sedang duduk menyilangkan kaki.
“dokter
Lee, katakan dimana bolpoin itu” ucapnya dingin.
Dokter
Lee terkekeh kecil dan menghadap pada Taehyung.
“Kim
sonsaengnim, apa sebuah bolpoin itu sangat menarik untukmu hm?, menggelikan sekali”
Taehyung menahan emosinya sekarang.Ia ingat ini masih dirumah sakit.Ia tidak
mungkin memaki orang didepannya itu.
“anda
tidak usah ikut campur, kembalikan benda itu sekarang juga”
Taehyung
membuka telapak tangannya.
Dokter
Lee tertawa.
“dokter
Lee !” Taehyung agak membentak.Ia geram sudah dipermainkan.
“sebenarnya,
aku ingin sekali mengembalikannya padamu ssaem, tapi, benda itu memang sudah
tidak ada padaku, hilang ..” ucapnya tanpa beban.
Taehyung
semakin emosi dan rahangnya mulai mengeras.
Ingin sekali ia meninju wajah dokter Lee jika saja ia bukan seorang wanita.
Ingin sekali ia meninju wajah dokter Lee jika saja ia bukan seorang wanita.
“aku
bilang, KEMBALIKAN !!!!” suara itu membuat dokter Lee gemetar.Taehyung memang
jarang sekali membentak.Tapi ia akan melakukannya jika ada hal yang sangat
mengganggunya.
Beberapa
dokter yang kebetulan melewati taman sontak melempar pandangan aneh pada mereka
berdua.
Dokter
Lee perlahan merogoh isi tasnya dan mengeluarkan benda yang diminta
Taehyung.Wanita itu benar-benar licik mengatakan bolpoin itu hilang.
“mma..maafkan
aku Kim Sonsaeng..nim”
Taehyung
malas mendengarkan perminta an maaf dokter Lee.Ia menyambar bolpoin itu dan
bergegas meninggalkan dokter anak itu menangis sendirian.
Ia
benar-benar dibuat kesal.
.
.
Kejadian ditaman belakang rumah sakit itu rupanya sudah mencuat dan semua perawat mulai menggosipkannya.Rimi hanya bisa diam dan mendengarkan ocehan perawat Park dan yang lain membicarakan Taehyung.
.
.
Kejadian ditaman belakang rumah sakit itu rupanya sudah mencuat dan semua perawat mulai menggosipkannya.Rimi hanya bisa diam dan mendengarkan ocehan perawat Park dan yang lain membicarakan Taehyung.
Mereka
semua sangat mengenal sosok Taehyung dengan baik karena ia termasuk ikon dari
Samsung Medical Center.Semua dokter dan pegawai disana tahu tentang dirinya.
“ternyata
Kim sonsaeng punya hubungan dengan dokter Lee, ahh mereka memang sepadan karna
sama-sama dokter spesialis” bisik-bisik itu membuat telinga Rimi panas.
Ia
melihat sosok Taehyung melewati meja resepsionis dengan pandangan
mengerikan.Wajahnya tegang dan manik elangnya berkilat marah.
Ia
tidak mengatakan sepatah kata pun.
Atau
melirik padanya.
Hari
ini dia sangat dingin.
.
.
Tok tok tok
.
.
Tok tok tok
“masuk”
jawab Taehyung dari dalam ruangannya.Ini jam 9 malam, seharusnya Taehyung sudah
pulang.Namun Rimi masih mendengar suara berat itu menyuruhnya masuk.
Langkahnya
terhenti didepan meja kerja Taehyung.Ia menatap namja yang sangat ia cintai itu
murung.Bolpoin hitam itu ia letakkan diatas mejanya.
“ssaem”
panggilnya lirih.
Bahkan
suara lirih Rimi terdengar nyaring karena suasana yang hening.
Taehyung mengangkat kepalanya.Ia menatap wajah kekasihnya itu lekat-lekat.
Taehyung mengangkat kepalanya.Ia menatap wajah kekasihnya itu lekat-lekat.
“aku
sedang tidak ingin banyak bicara” ucap Taehyung datar.
Rimi
kini memahami karakter Taehyung yang banyak sisi menarik dalam dirinya.Termasuk
saat ini, ketika ia marah, sikapnya akan sangat dingin dan tidak nyaman.
Rimi
menjatuhkan dirinya dikursi.Ia perlahan mengambil bolpoin itu dan
memainkannya.Taehyung masih menatapnya.
“maafkan
aku ssaem, seharusnya aku tidak cemburu karena bolpoin ini, sekarang, semua
orang membicarakanmu” masih dengan nada yang lirih.Rimi memberanikan dirinya
menatap manik elang didepannya.
Sebetulnya
ia sangat tidak suka orang-orang memasangkan namja didepannya dengan sosok
dokter Lee.Ia membenci itu.
“dia
memang bersalah, jadi kau tidak usah meminta maaf” ucapnya lalu mendesah pelan.
Ia
terlihat lelah.
Rimi
menunduk.Ingin sekali ia menyumpahi dirinya sendiri yang cemburu karena sebuah
bolpoin.Ia merutuki dirinya karena sudah bersikap kekanakan.
“sudahlah
jangan dibahas lagi, aku lelah” Taehyung melepas jas putih itu dan
menyampirkannya dipunggung kursi.Ia mengambil bantal leher berbentuk boneka
singa itu dan memakainya.
“aku
ingin istirahat sebentar saja” Rimi mengangguk.Ia perlahan berdiri mendekati
Taehyung dan menyentuh pundak namja tampan itu.Taehyung merasakan
pijatan-pijatan nyaman dipundaknya yang kaku.Ia merasa sedikit rileks karena
sentuhan jemari Rimi yang lembut.
Greb
Taehyung
meraih tangan Rimi dan menggenggamnya erat.Ia menempelkan punggung tangan Rimi
dipipinya.Sedikit menggosok-gosokkan lalu mengecup pelan.
“sayang,
maafkan aku” ucap Taehyung yang merasa bersalah dan berdiri untuk memeluk
kekasihnya.
Rimi lega karena suasana hati Taehyung membaik.
Rimi lega karena suasana hati Taehyung membaik.
“tidak
ssaem, nggg maksudku, oppa” Rimi malu-malu memanggil Taehyung seperti itu.
Chup~
Bibir
kissable Taehyung mengecup kening Rimi.Kecupan itu berlangsung agak lama dan
terasa mendalam.
“ayo
kita pulang” ajak Rimi pada Taehyung.
.
.
Keesokan harinya, Rimi sudah sampai di rumah sakit sejak 1 jam lebih awal.Hari ini ia mendapat tugas piket tambahan untuk merekap data-data pasien yang baru masuk siang kemarin karena peristiwa kecelakaan bus.
.
.
Keesokan harinya, Rimi sudah sampai di rumah sakit sejak 1 jam lebih awal.Hari ini ia mendapat tugas piket tambahan untuk merekap data-data pasien yang baru masuk siang kemarin karena peristiwa kecelakaan bus.
“rajin
sekali, Rimi-ssi” sahut seseorang yang tak sengaja melihat perawat ber-name tag
Hwang Rimi itu berdiri dibalik meja resepsionis.
Rimi
agak canggung berhadapan dengan orang didepannya.Ia ingat sekali kedekatan
dokter Lee pada kekasihnya itu membuatnya sedikit membenci situasi ini.
“ne
… Lee sonsaengnim” jawabnya berusaha bersikap biasa.
Manik
cokelat Rimi menatap sebentar wanita muda didepannya.Penampilannya sangat
anggun dan jika saja ia bukan berprofesi sebagai seorang dokter, ia bisa
menjadi artis atau model catwalk.
Ia
mendengus kesal mengakui penampilan dokter Lee.
“ehem,
Rimi-ssi, sebaiknya kau menjaga jarak dengan Kim sonsaengnim, kau tahu, dia itu
adalah ikon rumah sakit ini, dia tidak boleh sembarangan bergaul apalagi
dekat-dekat dengan seseorang sepertimu”
Deg
Hati
Rimi mencelos.kata-kata dokter Lee sungguh-sungguh membuat hatinya terpukul.
“apa
maksud anda ssaem?” tangan Rimi disentuh oleh dokter Lee.Hanya menempelkan
telapak tangannya di punggung tangan Rimi.
“kau
harus tahu dengan siapa kau bergaul, jangan terlalu berbangga diri karena dia
ramah padamu, dia memang seperti itu sejak dulu, asal kau tahu saja Kim
sonsaengnim, ah bukan, Taehyung-ie oppa … kita sudah saling mengenal sejak
dibangku kuliah, jadi hati-hatilah jika kau bersikap padanya, kalau citranya
sebagai dokter tercoreng, maka tamat riwayatmu Rimi-ssi”kalimat terakhir dokter
Lee penuh dengan penekanan.
Rimi
merasa tertohok.
Gadis
itu merasakan seluruh tubuhnya mati rasa.Ia menatap dokter Lee tak
percaya.Bagaimana bisa ia berkata seperti itu padanya?.
“kalau
kau sudah mengerti, aku sangat berterima kasih” wanita berambut pendek itu
akhirnya melengang menuju lift.
Sedangkan
Rimi, ia merasa tenggorokannya tercekat.Ia tak pernah membayangkan seperti ini
jadinya.Lututnya lemas dan kepalanya mulai pening memikirkan semua kata-kata
dokter Lee.
“apa
maksud orang itu?” gumamnya lalu jatuh terduduk dikursi.Kedua matanya memanas
dan siap menumpahkan airmata.
.
.
Kamar Rimi- Gadis itu terisak pelan sambil memandangi foto Taehyung yang sedang tidur menggunakan bantal leher singanya.
Kedua mata itu sudah sembab.
.
.
Kamar Rimi- Gadis itu terisak pelan sambil memandangi foto Taehyung yang sedang tidur menggunakan bantal leher singanya.
Kedua mata itu sudah sembab.
“ssaem,
apa aku memang hanya seorang perawat biasa sehingga dokter Lee mengatakan aku
harus menjaga jarak darimu?, katakanlah sejujurnya ssaem hiks”
Airmata
itu jatuh lagi.
Rimi
menenggelamkan wajahnya pada bantal agar suara tangisannya
tidak didengar sang ibu.
tidak didengar sang ibu.
Hatinya
sangat sakit.
Drrt
drrt
From.
My 4D Doctor
Sayang,
kenapa kau tak menjawab telepon?, apa kau sibuk?
Rimi
semakin tak bisa menahan airmatanya ketika membaca isi pesan dari kekasihnya,
Taehyung.Memang benar sejak ia pulang dari rumah sakit, Taehyung berkali-kali
meneleponnya.Namun Rimi selalu teringat dengan perkataan dokter Lee.Ia juga tak
mau karir yang barusaja ia geluti menjadi berantakan.Terlebih dari itu, ia tak
ingin merusak citra seorang Kim Taehyung di rumah sakit.
“mianhae
ssaem, mianhaeyo hiks”
Rimi
mematikan ponselnya dan menutupi dirinya dengan selimut.Ia ingin sekali cepat
tertidur dan melupakan semua hal buruk yang ia terima hari ini.
Tubuhnya
terasa sangat letih.
.
.
Pagi itu sebuah mobil Maserati hitam milik Taehyung sudah terparkir didepan sebuah rumah.Ia menatap pintu rumah tersebut dengan mata tajam miliknya.
.
.
Pagi itu sebuah mobil Maserati hitam milik Taehyung sudah terparkir didepan sebuah rumah.Ia menatap pintu rumah tersebut dengan mata tajam miliknya.
Tap
Ia
turun dan bergegas mengetuk pintu.
Tak berapa lama, seorang wanita paruh baya membukakan pintu dan agak terkejut dengan kedatangan Taehyung yang terkesan mendadak.
Tak berapa lama, seorang wanita paruh baya membukakan pintu dan agak terkejut dengan kedatangan Taehyung yang terkesan mendadak.
“masuklah
Kim sonsaeng, apakah anda ada keperluan pada Rimi?” tanya beliau sopan.
Taehyung
mengangguk dan menyamankan posisi duduknya.
“begini
Kim sonsaeng …”
“jangan
merasa sungkan, panggil saja saya Taehyung” namja tampan itu tersenyum.
“ah
baiklah, Taehyung-ssi, sejak kemarin Rimi tidak mau keluar dari kamarnya.Anak
itu hanya keluar kamar untuk menggosok gigi lalu mengambil air minum.Ia juga
belum memakan nasi sejak kemarin” raut wajah ibu Rimi berubah cemas.
Taehyung
tercekat.Karena sikap Rimi yang berubah begini membuatnya bertanya-tanya apa
yang sudah terjadi pada kekasihnya itu?.
“hmm
apakah saya bisa bertemu dengannya sebentar?” Taehyung juga mulai mencemaskan
kondisi Rimi yang menurut ibunya tidak mau makan dan berbicara.
“aku
ingin sekali ia berbagi masalahnya denganku, tapi ia selalu menolak untuk
bertemu dengan siapapun, tapi, mungkin jika itu dirimu, Rimi mungkin mau
bertemu.Cobalah membujuknya untuk makan,Taehyung-ssi” pinta ibunya Rimi
kemudian menunjukkan dimana kamar putrinya berada.
Taehyung
mengetuk pintu itu pelan.
Tak
ada jawaban atau sahutan.Ia hanya samar-samar mendengar suara televisi yang
berasal dari kamar Rimi.
“Rimi-ya,
ini aku, bukakan pintunya” pinta Taehyung.
Tak
ada jawaban.
“apa
sesuatu terjadi padamu hm?, katakanlah “ Taehyung mengetuk kembali dan berharap
kekasihnya itu keluar.
“kalau
kau memang tak mau bertemu denganku, aku akan pergi sekarang”
Cklek
Pintu
itu akhirnya terbuka sedikit.Namja bersurai cokelat itu mengukir
senyumannya.Dilihatnya wajah Rimi yang sangat berantakan karena banyak
menangis.Ia mendekap tubuh Rimi dan menutup pintu kamar Rimi.
Klek
Rimi
tak berani menatap mata Taehyung.Ia merasa semuanya sudah kacau.
“kenapa
kau tidak mau melihatku?, apa kau tidak merindukan aku?” ucap Taehyung sambil
merapikan rambut panjang Rimi.
Tes
Butiran
bening itu membasahi tangan Taehyung.Ia mencelos.
“ssaem
.. maafkan aku, karena aku kau menjadi bahan pembicaraan orang-orang dirumah
sakit hiks, tapi hatiku juga sakit ..” ucapan Rimi begitu lirih dan menunjukkan
bahwa ia memang merasa sangat sia-sia.
Taehyung
menaikkan dagu Rimi.Ia ingin sekali melihat wajah manis kekasihnya.
“apa
yang kau bicarakan sayang?.Katakanlah apa yang terjadi” jemari Taehyung menyeka
airmata dipipi Rimi.
Mereka
pun duduk ditepian ranjang.
“ssaem,
apakah begitu buruk jika kau memiliki seorang perawat sepertiku menjadi
kekasihmu?”
Taehyung
terkekeh kecil.Sungguh ia merasa heran, darimana Rimi berpikir seperti itu.
“apa
yang buruk?, justru aku sangat bahagia bisa memiliki kekasih sepertimu Rimi-ya,
kau jangan berpikir aneh” Rimi menyentuh lengan Taehyung.
“ada
apa hm?” nada lembut Taehyung sangat nyaman di telinganya.
“aku
mendengar dari para perawat, kau sangat serasi jika disandingkan dengan dokter
Lee, hm …” Rimi terhenti.
Ia
berusaha menyusun kalimat yang pas untuk menjelaskan bagaimana pertemuannya
dengan dokter Lee berakhir menyakitkan hatinya.
Taehyung
menatap wajah Rimi.Ia mendapati wajah mungil itu cemas.
“katakan
saja, apa itu?”
“hmmm
dokter Lee menemuiku kemarin”
Taehyung
membulatkan matanya.Persis seperti dugaannya, dokter Lee pasti mengatakan
sesuatu yang membuat Rimi menjadi sedih.
Greb
Tangan
Rimi menahan Taehyung yang tiba-tiba berdiri.
“ssaem
mau kemana?”
“kerumah
sakit, ini sudah siang kau jangan khawatir, istirahat saja dulu, badanmu juga
agak demam.Aku pergi dulu”
Chup~
Bibir
Taehyung mengecup singkat kening Rimi.Ia merasakan kehangatan menjalari
tubuhnya.
.
.
“dokter Lee, aku mau bicara denganmu”
.
.
“dokter Lee, aku mau bicara denganmu”
Dokter
Lee mengangguk dan merasa senang karena mendapat perhatian dari Taehyung.Mereka
berdua berjalan menuju kafetaria rumah sakit.
Jam makan siang sudah tiba.Dan otomatis membuat kafetaria agak ramai.
Jam makan siang sudah tiba.Dan otomatis membuat kafetaria agak ramai.
“sebenarnya
apa tujuanmu menemui Rimi-ssi?”
Dokter
Lee terkekeh kecil.”wah cepat sekali kau bertindak, hehe”
Taehyung
kesal dengan sikap dokter Lee yang seolah ingin mempermainkan urusan
pribadinya.
“aku
memberitahumu dengan baik-baik, jangan mencampuri urusanku dan urus saja
urusanmu, aku tidak ada waktu untuk memperhatikan urusanmu, jadi, bersikaplah
yang baik sebelum para senior memberi peringatan” Taehyung menatap wajah
dihadapannya itu mulai cemas.
“urusan
yang kau maksud itu, aku berhak untuk ikut campur, karena dia muncul ketika aku
tidak ada disini.Itu membuatku kesal, aku selalu berharap kau seperti dulu
lagi, tapi semuanya gagal karena dia”
“hentikan,
dokter Lee, asal kau tahu saja.Aku yang sekarang atau yang dulu itu sama saja,
tidak berubah.Dan Rimi-ssi, dia adalah kekasihku, cepat atau lambat aku akan
menikah dengannya.Jadi, hentikan semuanya sebelum kau semakin sakit”
Taehyung
meninggalkan kafetaria dengan langkah agak cepat.Sementara dokter Lee
meneteskan airmatanya karena penolakan Taehyung.
Walaupun
dia memang bersikap jahat, namun ia sudah membatalkan pertunangannya karena
perasaannya pada Taehyung.Ia tak habis pikir mengapa sulit sekali untuk
mendapatkan perhatian dari namja tampan itu.
“kau
sangat jahat, oppa” gumamnya menyeka airmatanya dengan saputangan.
.
.
“apa ibu tidak sedang bermimpi Jungkook-ah?” ucap nyonya Lee senang ketika putra tertuanya, Kim Taehyung mengunjunginya dan menyampaikan keinginannya untuk segera menikah.
Kejutan dimusim semi.
.
.
“apa ibu tidak sedang bermimpi Jungkook-ah?” ucap nyonya Lee senang ketika putra tertuanya, Kim Taehyung mengunjunginya dan menyampaikan keinginannya untuk segera menikah.
Kejutan dimusim semi.
Jungkook
memeluk kakak tercintanya dan berjanji akan membantu menyiapkan segala
persiapan pernikahannya nanti.
“tapi
hyung tidak berbohong kan?” Jungkook masih saja belum percaya kata-kata
Taehyung.Ia masih ingat ucapan hyungnya beberapa bulan yang lalu.
“ibu
sangat bahagia mendengarnya Taehyung-ah” wanita paruh baya itu berhambur
memeluk putranya dan menangis bahagia.
Taehyung
sudah memantapkan hatinya untuk menikahi Rimi.Ia juga tidak ingin banyak orang
yang mengganggunya di rumah sakit.
Gosip
tentang hubungannya dengan dokter Lee harus ia singkirkan secepatnya.Dan
satu-satunya hal bahagia itu akan melenyapkan semua hal buruk itu.Ia tidak
ingin bermain seperti seusia Jungkook.Ia menyadari perkataan ibunya memang benar.Sudah
saatnya ia memiliki keluarga.
“eomma,
Jungkook-ah, aku harap kalian memberikan restu untukku dan Rimi” ucapnya
setengah terisak.
“tentu saja kami merestuimu hyung” Jungkook memeluk Taehyung dan menepuk pundak kakaknya bahagia.
.
.
Dokter Lee masih belum menyerah menemui Taehyung.Namun kali ini ia benar-benar ingin menunjukkan pada semua orang jika Taehyung adalah miliknya.Wanita muda itu sudah kehilangan akal dan semakin terobsesi dengan Taehyung.
“Taehyung-ie
oppa, apa kau sudah lupa?, dulu kau selalu mencariku untuk mengerjakan skripsi
bersama hingga larut malam.Kau juga sempat minum bir dan tertidur di sofa
rumahku.Kau sangat manis saat itu, tapi aku bertanya, mengapa sekarang kau
sangat dingin padaku?, apanya yang salah jika aku berusaha mendapatkan
perhatianmu?”
Namja
itu mengakui dulu dirinya memang akrab dengan dokter Lee, tapi itu hanya
sebatas teman kuliah.Karena jurusan mereka sama, jadi banyak waktu yang mereka
habiskan bersama untuk mengerjakan tugas kuliah.
Dokter
Lee tertegun.
“tahun
lalu kau bahkan datang ke acara ulang tahunku, dan kau juga mengatakan aku
tidak boleh merasa kesepian lagi karena ada kau yang akan menemaniku, apa kau
sudah melanggar janji itu?”
Taehyung
merasa ini semua salah paham.Dia meminta dokter Lee duduk.
“aku
tidak berjanji seperti itu, kenapa kau mengungkit masa lalu jika sekarang kau
sudah mampu hidup lebih layak sebagai seorang dokter?, apa kau bosan dengan
hidupmu dan ingin merusaknya?”
Wanita
itu menunduk.Mungkin tak semuanya perkataan namja disampingnya itu salah.
“ayahmu
pernah mengatakan padaku, kau harus sukses meraih cita-citamu dan beliau
memintaku untuk membantumu, aku sudah melaksanakan apa yang beliau minta, kau
harusnya bahagia karena impianmu tercapai.Jadi, jangan membuatku marah dengan
semua keegoisanmu”
“Taehyung-ie
oppa, sebenarnya aku memutuskan pertunanganku demi dirimu, aku tidak mencintai
pria itu.Harusnya kau tahu bagaimana aku, tapi ketika aku pulang, kau bersikap
dingin dan tak mau berbicara denganku seperti sebelumnya”
Taehyung,
namja itu sedikit terhenyak.Ia berusaha untuk membuat dokter Lee sadar kalau
dirinya sudah berharap pada orang yang salah.
Dia
sudah memiliki Rimi.
“maafkan
aku, berhentilah sekarang, ada banyak dokter yang lebih hebat dan lebih tampan
dariku, sebenarnya kau itu cantik, hanya saja sikapmu membuatnya menjadi
sombong”
“aniyo,
kau salah Kim sonsaengnim, aku begini karena kau.Kau yang membuatku berubah
menjadi orang sombong dan angkuh, aku berjanji pada diriku untuk mendapatkanmu
dengan apapun itu”
Dokter
Lee menatap tajam wajah disampingnya.Taehyung melihat ada kilatan marah dimata
dokter Lee.
“dokter
Lee, sebelumnya aku menghormatimu sebagai rekan sesama profesi, namun, aku
kecewa karena sikapmu diluar akal sehat manusia”
Dokter
Lee menyeringai.
“coba
saja katakan itu semua didepan orang-orang nanti” ucapnya lalu meninggalkan
ruangan Taehyung.
Namja
itu mengernyitkan dahinya heran.
“apa
yang dia lakukan?” gumamnya lirih.
Gadis
itu mengintip pertemuan singkat antara kekasihnya dengan dokter Lee.Hatinya tak
dapat dibohongi jika ia cemburu.Terlebih, dokter Lee tidak pernah menyerah
untuk mendapatkan Taehyung.
Tes
“mengapa
semuanya begini?”
Rimi
menahan airmatanya untuk tidak jatuh.
TBC
Komentar
Posting Komentar