Langsung ke konten utama

My 4D Doctor pt.9




Author : Kaizza24
Main cast : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi
OC : Jeon Jungkook, Hoseok, Jimin and Lee Hana
Genre : Romance/AU/Slight comedy
Rate : T to M
Length : chaptered
Disclaimer :
Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri.
Don’t be silent reader, RnR jusseyoo !
.
.
.
Ia menyambar ponselnya dan menelepon dokter Lee.
“apa maksudmu dokter Lee, ada dimana kau sekarang?” tanyanya emosi.Ia tak menyangka dokter Lee benar-benar mengejar dirinya.
Ia bingung jika nanti Rimi menanyakan bolpoin itu, apa yang harus ia katakan.Taehyung tahu Rimi sangat tidak suka dengan dokter Lee.

“aku di taman belakang rumah sakit” jawab dokter Lee dengan tawa kecilnya.
Taehyung bergegas menghampiri dokter Lee disana.Dan benar saja ia mendapati wanita yang lebih muda 2 tahun darinya itu sedang duduk menyilangkan kaki.
“dokter Lee, katakan dimana bolpoin itu” ucapnya dingin.
Dokter Lee terkekeh kecil dan menghadap pada Taehyung.
“Kim sonsaengnim, apa sebuah bolpoin itu sangat menarik untukmu hm?, menggelikan sekali” Taehyung menahan emosinya sekarang.Ia ingat ini masih dirumah sakit.Ia tidak mungkin memaki orang didepannya itu.
“anda tidak usah ikut campur, kembalikan benda itu sekarang juga”
Taehyung membuka telapak tangannya.
Dokter Lee tertawa.
“dokter Lee !” Taehyung agak membentak.Ia geram sudah dipermainkan.
“sebenarnya, aku ingin sekali mengembalikannya padamu ssaem, tapi, benda itu memang sudah tidak ada padaku, hilang ..” ucapnya tanpa beban.
Taehyung semakin emosi dan rahangnya mulai mengeras.
Ingin sekali ia meninju wajah dokter Lee jika saja ia bukan seorang wanita.
“aku bilang, KEMBALIKAN !!!!” suara itu membuat dokter Lee gemetar.Taehyung memang jarang sekali membentak.Tapi ia akan melakukannya jika ada hal yang sangat mengganggunya.
Beberapa dokter yang kebetulan melewati taman sontak melempar pandangan aneh pada mereka berdua.
Dokter Lee perlahan merogoh isi tasnya dan mengeluarkan benda yang diminta Taehyung.Wanita itu benar-benar licik mengatakan bolpoin itu hilang.
“mma..maafkan aku Kim Sonsaeng..nim”
Taehyung malas mendengarkan perminta an maaf dokter Lee.Ia menyambar bolpoin itu dan bergegas meninggalkan dokter anak itu menangis sendirian.
Ia benar-benar dibuat kesal.
.
.
Kejadian ditaman belakang rumah sakit itu rupanya sudah mencuat dan semua perawat mulai menggosipkannya.Rimi hanya bisa diam dan mendengarkan ocehan perawat Park dan yang lain membicarakan Taehyung.
Mereka semua sangat mengenal sosok Taehyung dengan baik karena ia termasuk ikon dari Samsung Medical Center.Semua dokter dan pegawai disana tahu tentang dirinya.
“ternyata Kim sonsaeng punya hubungan dengan dokter Lee, ahh mereka memang sepadan karna sama-sama dokter spesialis” bisik-bisik itu membuat telinga Rimi panas.
Ia melihat sosok Taehyung melewati meja resepsionis dengan pandangan mengerikan.Wajahnya tegang dan manik elangnya berkilat marah.
Ia tidak mengatakan sepatah kata pun.
Atau melirik padanya.
Hari ini dia sangat dingin.
.
.
Tok tok tok
“masuk” jawab Taehyung dari dalam ruangannya.Ini jam 9 malam, seharusnya Taehyung sudah pulang.Namun Rimi masih mendengar suara berat itu menyuruhnya masuk.
Langkahnya terhenti didepan meja kerja Taehyung.Ia menatap namja yang sangat ia cintai itu murung.Bolpoin hitam itu ia letakkan diatas mejanya.
“ssaem” panggilnya lirih.
Bahkan suara lirih Rimi terdengar nyaring karena suasana yang hening.
Taehyung mengangkat kepalanya.Ia menatap wajah kekasihnya itu lekat-lekat.
“aku sedang tidak ingin banyak bicara” ucap Taehyung datar.
Rimi kini memahami karakter Taehyung yang banyak sisi menarik dalam dirinya.Termasuk saat ini, ketika ia marah, sikapnya akan sangat dingin dan tidak nyaman.
Rimi menjatuhkan dirinya dikursi.Ia perlahan mengambil bolpoin itu dan memainkannya.Taehyung masih menatapnya.
“maafkan aku ssaem, seharusnya aku tidak cemburu karena bolpoin ini, sekarang, semua orang membicarakanmu” masih dengan nada yang lirih.Rimi memberanikan dirinya menatap manik elang didepannya.
Sebetulnya ia sangat tidak suka orang-orang memasangkan namja didepannya dengan sosok dokter Lee.Ia membenci itu.
“dia memang bersalah, jadi kau tidak usah meminta maaf” ucapnya lalu mendesah pelan.
Ia terlihat lelah.
Rimi menunduk.Ingin sekali ia menyumpahi dirinya sendiri yang cemburu karena sebuah bolpoin.Ia merutuki dirinya karena sudah bersikap kekanakan.
“sudahlah jangan dibahas lagi, aku lelah” Taehyung melepas jas putih itu dan menyampirkannya dipunggung kursi.Ia mengambil bantal leher berbentuk boneka singa itu dan memakainya.
“aku ingin istirahat sebentar saja” Rimi mengangguk.Ia perlahan berdiri mendekati Taehyung dan menyentuh pundak namja tampan itu.Taehyung merasakan pijatan-pijatan nyaman dipundaknya yang kaku.Ia merasa sedikit rileks karena sentuhan jemari Rimi yang lembut.
Greb
Taehyung meraih tangan Rimi dan menggenggamnya erat.Ia menempelkan punggung tangan Rimi dipipinya.Sedikit menggosok-gosokkan lalu mengecup pelan.
“sayang, maafkan aku” ucap Taehyung yang merasa bersalah dan berdiri untuk memeluk kekasihnya.
Rimi lega karena suasana hati Taehyung membaik.
“tidak ssaem, nggg maksudku, oppa” Rimi malu-malu memanggil Taehyung seperti itu.
Chup~
Bibir kissable Taehyung mengecup kening Rimi.Kecupan itu berlangsung agak lama dan terasa mendalam.
“ayo kita pulang” ajak Rimi pada Taehyung.
.
.
Keesokan harinya, Rimi sudah sampai di rumah sakit sejak 1 jam lebih awal.Hari ini ia mendapat tugas piket tambahan untuk merekap data-data pasien yang baru masuk siang kemarin karena peristiwa kecelakaan bus.
“rajin sekali, Rimi-ssi” sahut seseorang yang tak sengaja melihat perawat ber-name tag Hwang Rimi itu berdiri dibalik meja resepsionis.
Rimi agak canggung berhadapan dengan orang didepannya.Ia ingat sekali kedekatan dokter Lee pada kekasihnya itu membuatnya sedikit membenci situasi ini.
“ne … Lee sonsaengnim” jawabnya berusaha bersikap biasa.
Manik cokelat Rimi menatap sebentar wanita muda didepannya.Penampilannya sangat anggun dan jika saja ia bukan berprofesi sebagai seorang dokter, ia bisa menjadi artis atau model catwalk.
Ia mendengus kesal mengakui penampilan dokter Lee.
“ehem, Rimi-ssi, sebaiknya kau menjaga jarak dengan Kim sonsaengnim, kau tahu, dia itu adalah ikon rumah sakit ini, dia tidak boleh sembarangan bergaul apalagi dekat-dekat dengan seseorang sepertimu”
Deg
Hati Rimi mencelos.kata-kata dokter Lee sungguh-sungguh membuat hatinya terpukul.
“apa maksud anda ssaem?” tangan Rimi disentuh oleh dokter Lee.Hanya menempelkan telapak tangannya di punggung tangan Rimi.
“kau harus tahu dengan siapa kau bergaul, jangan terlalu berbangga diri karena dia ramah padamu, dia memang seperti itu sejak dulu, asal kau tahu saja Kim sonsaengnim, ah bukan, Taehyung-ie oppa … kita sudah saling mengenal sejak dibangku kuliah, jadi hati-hatilah jika kau bersikap padanya, kalau citranya sebagai dokter tercoreng, maka tamat riwayatmu Rimi-ssi”kalimat terakhir dokter Lee penuh dengan penekanan.
Rimi merasa tertohok.
Gadis itu merasakan seluruh tubuhnya mati rasa.Ia menatap dokter Lee tak percaya.Bagaimana bisa ia berkata seperti itu padanya?.
“kalau kau sudah mengerti, aku sangat berterima kasih” wanita berambut pendek itu akhirnya melengang menuju lift.
Sedangkan Rimi, ia merasa tenggorokannya tercekat.Ia tak pernah membayangkan seperti ini jadinya.Lututnya lemas dan kepalanya mulai pening memikirkan semua kata-kata dokter Lee.
“apa maksud orang itu?” gumamnya lalu jatuh terduduk dikursi.Kedua matanya memanas dan siap menumpahkan airmata.
.
.
Kamar Rimi- Gadis itu terisak pelan sambil memandangi foto Taehyung yang sedang tidur menggunakan bantal leher singanya.
Kedua mata itu sudah sembab.
“ssaem, apa aku memang hanya seorang perawat biasa sehingga dokter Lee mengatakan aku harus menjaga jarak darimu?, katakanlah sejujurnya ssaem hiks”
Airmata itu jatuh lagi.
Rimi menenggelamkan wajahnya pada bantal agar suara tangisannya
tidak didengar sang ibu.
Hatinya sangat sakit.
Drrt drrt
From. My 4D Doctor
Sayang, kenapa kau tak menjawab telepon?, apa kau sibuk?
Rimi semakin tak bisa menahan airmatanya ketika membaca isi pesan dari kekasihnya, Taehyung.Memang benar sejak ia pulang dari rumah sakit, Taehyung berkali-kali meneleponnya.Namun Rimi selalu teringat dengan perkataan dokter Lee.Ia juga tak mau karir yang barusaja ia geluti menjadi berantakan.Terlebih dari itu, ia tak ingin merusak citra seorang Kim Taehyung di rumah sakit.
“mianhae ssaem, mianhaeyo hiks”
Rimi mematikan ponselnya dan menutupi dirinya dengan selimut.Ia ingin sekali cepat tertidur dan melupakan semua hal buruk yang ia terima hari ini.
Tubuhnya terasa sangat letih.
.
.
Pagi itu sebuah mobil Maserati hitam milik Taehyung sudah terparkir didepan sebuah rumah.Ia menatap pintu rumah tersebut dengan mata tajam miliknya.
Tap
Ia turun dan bergegas mengetuk pintu.
Tak berapa lama, seorang wanita paruh baya membukakan pintu dan agak terkejut dengan kedatangan Taehyung yang terkesan mendadak.
“masuklah Kim sonsaeng, apakah anda ada keperluan pada Rimi?” tanya beliau sopan.
Taehyung mengangguk dan menyamankan posisi duduknya.
“begini Kim sonsaeng …”
“jangan merasa sungkan, panggil saja saya Taehyung” namja tampan itu tersenyum.
“ah baiklah, Taehyung-ssi, sejak kemarin Rimi tidak mau keluar dari kamarnya.Anak itu hanya keluar kamar untuk menggosok gigi lalu mengambil air minum.Ia juga belum memakan nasi sejak kemarin” raut wajah ibu Rimi berubah cemas.
Taehyung tercekat.Karena sikap Rimi yang berubah begini membuatnya bertanya-tanya apa yang sudah terjadi pada kekasihnya itu?.
“hmm apakah saya bisa bertemu dengannya sebentar?” Taehyung juga mulai mencemaskan kondisi Rimi yang menurut ibunya tidak mau makan dan berbicara.
“aku ingin sekali ia berbagi masalahnya denganku, tapi ia selalu menolak untuk bertemu dengan siapapun, tapi, mungkin jika itu dirimu, Rimi mungkin mau bertemu.Cobalah membujuknya untuk makan,Taehyung-ssi” pinta ibunya Rimi kemudian menunjukkan dimana kamar putrinya berada.
Taehyung mengetuk pintu itu pelan.
Tak ada jawaban atau sahutan.Ia hanya samar-samar mendengar suara televisi yang berasal dari kamar Rimi.
“Rimi-ya, ini aku, bukakan pintunya” pinta Taehyung.
Tak ada jawaban.
“apa sesuatu terjadi padamu hm?, katakanlah “ Taehyung mengetuk kembali dan berharap kekasihnya itu keluar.
“kalau kau memang tak mau bertemu denganku, aku akan pergi sekarang”
Cklek
Pintu itu akhirnya terbuka sedikit.Namja bersurai cokelat itu mengukir senyumannya.Dilihatnya wajah Rimi yang sangat berantakan karena banyak menangis.Ia mendekap tubuh Rimi dan menutup pintu kamar Rimi.
Klek
Rimi tak berani menatap mata Taehyung.Ia merasa semuanya sudah kacau.
“kenapa kau tidak mau melihatku?, apa kau tidak merindukan aku?” ucap Taehyung sambil merapikan rambut panjang Rimi.
Tes
Butiran bening itu membasahi tangan Taehyung.Ia mencelos.
“ssaem .. maafkan aku, karena aku kau menjadi bahan pembicaraan orang-orang dirumah sakit hiks, tapi hatiku juga sakit ..” ucapan Rimi begitu lirih dan menunjukkan bahwa ia memang merasa sangat sia-sia.
Taehyung menaikkan dagu Rimi.Ia ingin sekali melihat wajah manis kekasihnya.
“apa yang kau bicarakan sayang?.Katakanlah apa yang terjadi” jemari Taehyung menyeka airmata dipipi Rimi.
Mereka pun duduk ditepian ranjang.
“ssaem, apakah begitu buruk jika kau memiliki seorang perawat sepertiku menjadi kekasihmu?”
Taehyung terkekeh kecil.Sungguh ia merasa heran, darimana Rimi berpikir seperti itu.
“apa yang buruk?, justru aku sangat bahagia bisa memiliki kekasih sepertimu Rimi-ya, kau jangan berpikir aneh” Rimi menyentuh lengan Taehyung.
“ada apa hm?” nada lembut Taehyung sangat nyaman di telinganya.
“aku mendengar dari para perawat, kau sangat serasi jika disandingkan dengan dokter Lee, hm …” Rimi terhenti.
Ia berusaha menyusun kalimat yang pas untuk menjelaskan bagaimana pertemuannya dengan dokter Lee berakhir menyakitkan hatinya.
Taehyung menatap wajah Rimi.Ia mendapati wajah mungil itu cemas.
“katakan saja, apa itu?”
“hmmm dokter Lee menemuiku kemarin”
Taehyung membulatkan matanya.Persis seperti dugaannya, dokter Lee pasti mengatakan sesuatu yang membuat Rimi menjadi sedih.
Greb
Tangan Rimi menahan Taehyung yang tiba-tiba berdiri.
“ssaem mau kemana?”
“kerumah sakit, ini sudah siang kau jangan khawatir, istirahat saja dulu, badanmu juga agak demam.Aku pergi dulu”
Chup~
Bibir Taehyung mengecup singkat kening Rimi.Ia merasakan kehangatan menjalari tubuhnya.
.
.
“dokter Lee, aku mau bicara denganmu”
Dokter Lee mengangguk dan merasa senang karena mendapat perhatian dari Taehyung.Mereka berdua berjalan menuju kafetaria rumah sakit.
Jam makan siang sudah tiba.Dan otomatis membuat kafetaria agak ramai.
“sebenarnya apa tujuanmu menemui Rimi-ssi?”
Dokter Lee terkekeh kecil.”wah cepat sekali kau bertindak, hehe”
Taehyung kesal dengan sikap dokter Lee yang seolah ingin mempermainkan urusan pribadinya.
“aku memberitahumu dengan baik-baik, jangan mencampuri urusanku dan urus saja urusanmu, aku tidak ada waktu untuk memperhatikan urusanmu, jadi, bersikaplah yang baik sebelum para senior memberi peringatan” Taehyung menatap wajah dihadapannya itu mulai cemas.
“urusan yang kau maksud itu, aku berhak untuk ikut campur, karena dia muncul ketika aku tidak ada disini.Itu membuatku kesal, aku selalu berharap kau seperti dulu lagi, tapi semuanya gagal karena dia”
“hentikan, dokter Lee, asal kau tahu saja.Aku yang sekarang atau yang dulu itu sama saja, tidak berubah.Dan Rimi-ssi, dia adalah kekasihku, cepat atau lambat aku akan menikah dengannya.Jadi, hentikan semuanya sebelum kau semakin sakit”
Taehyung meninggalkan kafetaria dengan langkah agak cepat.Sementara dokter Lee meneteskan airmatanya karena penolakan Taehyung.
Walaupun dia memang bersikap jahat, namun ia sudah membatalkan pertunangannya karena perasaannya pada Taehyung.Ia tak habis pikir mengapa sulit sekali untuk mendapatkan perhatian dari namja tampan itu.
“kau sangat jahat, oppa” gumamnya menyeka airmatanya dengan saputangan.
.
.
“apa ibu tidak sedang bermimpi Jungkook-ah?” ucap nyonya Lee senang ketika putra tertuanya, Kim Taehyung mengunjunginya dan menyampaikan keinginannya untuk segera menikah.
Kejutan dimusim semi.
Jungkook memeluk kakak tercintanya dan berjanji akan membantu menyiapkan segala persiapan pernikahannya nanti.
“tapi hyung tidak berbohong kan?” Jungkook masih saja belum percaya kata-kata Taehyung.Ia masih ingat ucapan hyungnya beberapa bulan yang lalu.
“ibu sangat bahagia mendengarnya Taehyung-ah” wanita paruh baya itu berhambur memeluk putranya dan menangis bahagia.
Taehyung sudah memantapkan hatinya untuk menikahi Rimi.Ia juga tidak ingin banyak orang yang mengganggunya di rumah sakit.
Gosip tentang hubungannya dengan dokter Lee harus ia singkirkan secepatnya.Dan satu-satunya hal bahagia itu akan melenyapkan semua hal buruk itu.Ia tidak ingin bermain seperti seusia Jungkook.Ia menyadari perkataan ibunya memang benar.Sudah saatnya ia memiliki keluarga.
“eomma, Jungkook-ah, aku harap kalian memberikan restu untukku dan Rimi” ucapnya setengah terisak.

“tentu saja kami merestuimu hyung” Jungkook memeluk Taehyung dan menepuk pundak kakaknya bahagia.
.
.
Dokter Lee masih belum menyerah menemui Taehyung.Namun kali ini ia benar-benar ingin menunjukkan pada semua orang jika Taehyung adalah miliknya.Wanita muda itu sudah kehilangan akal dan semakin terobsesi dengan Taehyung.
“Taehyung-ie oppa, apa kau sudah lupa?, dulu kau selalu mencariku untuk mengerjakan skripsi bersama hingga larut malam.Kau juga sempat minum bir dan tertidur di sofa rumahku.Kau sangat manis saat itu, tapi aku bertanya, mengapa sekarang kau sangat dingin padaku?, apanya yang salah jika aku berusaha mendapatkan perhatianmu?”
Namja itu mengakui dulu dirinya memang akrab dengan dokter Lee, tapi itu hanya sebatas teman kuliah.Karena jurusan mereka sama, jadi banyak waktu yang mereka habiskan bersama untuk mengerjakan tugas kuliah.
Dokter Lee tertegun.
“tahun lalu kau bahkan datang ke acara ulang tahunku, dan kau juga mengatakan aku tidak boleh merasa kesepian lagi karena ada kau yang akan menemaniku, apa kau sudah melanggar janji itu?”
Taehyung merasa ini semua salah paham.Dia meminta dokter Lee duduk.
“aku tidak berjanji seperti itu, kenapa kau mengungkit masa lalu jika sekarang kau sudah mampu hidup lebih layak sebagai seorang dokter?, apa kau bosan dengan hidupmu dan ingin merusaknya?”
Wanita itu menunduk.Mungkin tak semuanya perkataan namja disampingnya itu salah.
“ayahmu pernah mengatakan padaku, kau harus sukses meraih cita-citamu dan beliau memintaku untuk membantumu, aku sudah melaksanakan apa yang beliau minta, kau harusnya bahagia karena impianmu tercapai.Jadi, jangan membuatku marah dengan semua keegoisanmu”
“Taehyung-ie oppa, sebenarnya aku memutuskan pertunanganku demi dirimu, aku tidak mencintai pria itu.Harusnya kau tahu bagaimana aku, tapi ketika aku pulang, kau bersikap dingin dan tak mau berbicara denganku seperti sebelumnya”
Taehyung, namja itu sedikit terhenyak.Ia berusaha untuk membuat dokter Lee sadar kalau dirinya sudah berharap pada orang yang salah.
Dia sudah memiliki Rimi.
“maafkan aku, berhentilah sekarang, ada banyak dokter yang lebih hebat dan lebih tampan dariku, sebenarnya kau itu cantik, hanya saja sikapmu membuatnya menjadi sombong”
“aniyo, kau salah Kim sonsaengnim, aku begini karena kau.Kau yang membuatku berubah menjadi orang sombong dan angkuh, aku berjanji pada diriku untuk mendapatkanmu dengan apapun itu”
Dokter Lee menatap tajam wajah disampingnya.Taehyung melihat ada kilatan marah dimata dokter Lee.
“dokter Lee, sebelumnya aku menghormatimu sebagai rekan sesama profesi, namun, aku kecewa karena sikapmu diluar akal sehat manusia”
Dokter Lee menyeringai.
“coba saja katakan itu semua didepan orang-orang nanti” ucapnya lalu meninggalkan ruangan Taehyung.
Namja itu mengernyitkan dahinya heran.
“apa yang dia lakukan?” gumamnya lirih.
Gadis itu mengintip pertemuan singkat antara kekasihnya dengan dokter Lee.Hatinya tak dapat dibohongi jika ia cemburu.Terlebih, dokter Lee tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Taehyung.
Tes
“mengapa semuanya begini?”
Rimi menahan airmatanya untuk tidak jatuh.
TBC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...