Langsung ke konten utama

My 4D Doctor pt.8




Author : Kaizza24
Main cast : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi
OC : BTS member
Genre : Romance/AU/Slight comedy
Rate : T to M
Length : chaptered
Disclaimer :
Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri.
Don’t be silent reader, RnR jusseyoo !
.
.
.
“ah ne ssaem… ini… untukmu” Taehyung mendongak heran melihat sebuah kotak berukuran box tempat jam tangan dengan pita biru itu mendarat di mejanya.
“apa ini?” tanyanya.

“itu hadiah ulang tahun untuk Kim sonsaengnim, walaupun sedikit terlambat, saengil chukkae” jawabnya malu-malu.
Dokter Lee memang masih sebagai junior dibanding Taehyung.Namun
Taehyung selalu bersikap menghormati kepada semua rekan sesama dokter.
Ia mengangguk paham.
“oh terima kasih untuk ini, tidak usah repot-repot seharusnya” dokter Lee tersenyum senang.Kado darinya diterima.
“kalau begitu aku permisi ssaem”
“baiklah” Taehyung mengernyit memandang kotak itu.Namun ia tak segera membukanya karena ia mendapat telepon dari ruang emergency.Ia berlari menuruni tangga dan sampai disalah satu pasien korban tabrak lari sedang mengerang kesakitan karena luka di bagian perutnya.
Taehyung bergegas memeriksa luka itu dan berusaha menghentikan perdarahannya.
“tekan temporal artery dan facial artery-nya” ucap Taehyung pada seorang perawat yang membantunya.Gerakan menekan titik-titik tertentu itu membantu mengurangi aliran darah pada luka.
Taehyung sudah melakukannya dengan baik, namun alat pendeteksi detak jantung itu menunjukkan kondisi pasien melemah.Pasien itu harus cepat ditangani dan dilakukan operasi pembedahan.
“perawat Park tolong siapkan ruang operasi sekarang “pinta Taehyung seraya memberikan tindakan medis kepada pasien dengan cekatan.
Namja itu berlari menuju ruang operasi dan menyalakan mesin alat anestesi yang akan dipasangakan pada tubuh pasien agar lebih aman saat dilakukan pembedahan.
Dari jauh seseorang sedang memandang kesigapan dokter tampan itu dengan senyum tipis terukir diwajah cantiknya.
‘ahh aku merindukan dia’ batin dokter berambut pendek itu sambil tersenyum.Ia masih berdiri diantara koridor menuju ruangannya.
“apa yang dia lihat?” gumam gadis berambut gelap itu tak sengaja mendapati dokter Lee yang intens menatap kekasihnya dari jauh.
Hatinya bergejolak tak enak.
.
.
“apa kau lelah?” tanya Taehyung pada Rimi.Saat ini mereka berdua sedang berjalan santai untuk menikmati udara sore hari.Lumayan untuk melepaskan rasa penat seharian dirumah sakit.
Rimi mengangguk kecil.Sebenarnya ia ingin sekali bertanya siapa dokter berambut pendek yang menatap Taehyung tadi.Namun ia urungkan karena hal seperti itu terdengar kekanakan sekali menurutnya.
“apa yang kau pikirkan hm,?” Taehyung menyentuh kedua pundak Rimi.
Angin menyapu lembut rambut gelap itu.
“tidak ada ssaem, hanya sedikit mengantuk hehe” ucap Rimi sekenanya.Namun ia dapat melihat raut wajah Taehyung tak percaya.
“bagaimana kalau kita minum kopi saja?”
Taehyung tersenyum dan menggenggam jemari Rimi menuju kafe favorit mereka.
Tiba-tiba seseorang mendatangi meja mereka dengan tanpa sungkan duduk disamping Taehyung.Sontak membuat Rimi merasa canggung dan tidak nyaman.
“oh dokter Lee, bersama siapa?” tanya Taehyung sekedar formalitas saja.
Ia menatap sekilas wajah Rimi yang berangsur agak redup.
“kebetulan aku melihat Kim sonsaengnim di pintu keluar, dan aku juga membutuhkan secangkir latte.. sepertinya” Taehyung tersenyum kecil dan memanggil seorang pelayan untuk dokter Lee memesan.
“selamat malam Lee sonsaengnim” sapa Rimi membungkukkan badannya.Bagaimanpun juga ia sebagai seorang perawat harus memberikan sapaan yang sopan.
Wanita muda itu menoleh seolah baru menyadari ada Rimi disitu.
“ah ne, hmm kalau boleh tahu siapa ini, Kim sonsaengnim?”Rimi semakin canggung dan tidak percaya diri dengan keberadaan dokter Lee disitu.
“namanya Hwang Rimi, kenalkan Rimi-ya, ini dokter Lee.Dia dari bagian spesialis anak, divisi pediatric” Taehyung tersenyum.
“senang berjumpa dengan anda dokter Lee, mohon bimbingannya” ucap Rimi agak kaku.
Wajah dokter Lee berubah ketika mendengar kata ‘mohon bimbingannya’ dari Rimi.
“apakah Rimi-ssi bekerja di rumah sakit?, wah kebetulan sekali ya” ucapnya terkekeh kecil.
Taehyung menjelaskan jika Rimi bekerja sebagai perawat baru di rumah sakit.Tidak ada yang salah dengan itu, namun entah mengapa tatapan dokter Lee terasa mencemooh menurut Rimi.
“wahh kalau begitu kau beruntung sekali Rimi-ssi, sangat jarang terjadi Kim sonsaeng bisa sedekat ini dengan para perawat” Rimi mulai tidak suka dengan nada bicara dokter kulit itu.Sekali-sekali ia meneguk kopinya banyak-banyak karena udara disekitarnya mendadak pengap.
Taehyung memang seorang yang banyak dikagumi karena kecerdasannya.Termasuk dokter Lee, ia adalah salah satu dari banyak dokter muda yang menyukai Taehyung.Namun namja pemilik mata tajam itu hanya bersikap biasa.
Rimi mulai berpikir luas tentang itu.
“benarkah?” gumamnya lalu menyeruput cappuccino nya yang tinggal sedikit.
Taehyung melihat sikap Rimi mulai tidak nyaman.Ia berusaha menjaga agar pembicaraan mereka tidak semakin jauh membahas betapa dekat hubungan antara dokter sekelas Taehyung dengan seorang perawat yang bahkan masih magang.
“bagaimana dengan acara pertunanganmu dokter Lee? Kudengar dari dokter Shin anda akan melangsungkan acara itu segera setelah kembali dari Swiss?” pertanyaan Taehyung seolah menohok dokter Lee.
Suasana menjadi semakin kikuk.
Hening.
Hanya bertatap pandangan penuh tanya antara mereka bertiga.
“hm itu, rencana sebelumnya memang begitu, tapi, aku tidak berpikir untuk melanjutkan hubungan itu, kurasa” Taehyung mengangguk paham.
“ah begitu, sebelumnya kupikir itu adalah kabar baik, ternyata seperti itu akhirnya” ucap Taehyung yang sejujurnya terkejut dengan perkataan dokter Lee yang membatalkan acara pertunangannya.
Rimi hanya ikut menyimak saja.Ia belum terlalu mengetahui seluk beluk para dokter dirumah sakit.
.
.
.
Minggu ini seperti undangan yang diterima oleh Taehyung, ia akan menghadiri meeting di aula rumah sakit.Ia sudah berada diruangannya menunggu rekan yang lain.Perlahan ia memainkan bolpoin berwarna hitam metalik itu ditangannya.Ia tersenyum ketika membayangkan Rimi memberikan kado dimalam ulang tahunnya hampir 1 bulan yang lalu.
Taehyung ingat doter Lee memberikan sesuatu padanya sebagai hadiah ulang tahun.Dibukanya laci itu.
“ini barang mahal, kenapa dia membuang uangnya seperti itu?” gumamnya heran.Taehyung memasukkannya lagi kedalam laci karena ia mendengar suara langkah seseorang.
Tuk
Ia meletakkan bolpoin itu di mejanya.Bersamaan dengan itu ada seseorang yang memasuki ruangan Taehyung membawa sebuah map dan dokumen lain ditangannya.
Ya.Bisa ditebak, itu adalah dokter Lee.
“Kim sonsaengnim, mari kita menuju aula, acara akan segera dimulai” ucapnya.
Taehyung hendak memasukkan bolpoin pemberian Rimi kedalam saku namun bolpoin itu justru terjatuh.
“ah biar kuambilkan, aha, sepertinya ini bolpoin baru, benar kan ssaem?”
Taehyung mengambil bolpoin itu segera dan mengatakan itu tidak ada urusannya dengan dokter Lee.
Wanita muda itu merasa gemas dengan tingkah Taehyung.
Sedangkan, mari kita lihat apa yang sedang dipikirkan Rimi dari balik tangga.Ia menatap keakraban Taehyung bersama dokter Lee.Perlahan ia menunduk lesu.Didalam otaknya, ia mulai berpikiran bahwa ia tidak sederajat dengan Taehyung untuk disandingkan sebagai kekasih.
“aku hanya seorang perawat biasa” gumamnya lirih.Nada yang terdengar putus asa itu menyudahi pandangan Rimi pada kekasihnya bersama dokter Lee yang berjalan menuju aula rumah sakit.
“hei, kau kenapa Rimi-ya?, kelihatannya suram sekali?” goda perawat Heesun.Sejauh ini hanya perawat senior bernama Jung Heesun-lah yang dekat dengan Rimi.
“tidak ada apa-apa sunbaenim” ucapnya sambil lalu.
Perawat Heesun mengernyitkan dahinya.Sikap Rimi mengundang banyak tanya di pikiran wanita berusia 38 tahun itu.
“dasar anak muda” gumamnya.
.
.
Kegiatan Rimi semakin banyak seiring dengan menjelang berakhirnya masa magangnya.Sudah hampir 1 bulan ia resmi menjalin hubungan dengan Taehyung.Semenjak meeting itu, kekasihnya juga menjadi lebih sibuk.
Gadis dengan rambut dikuncir rendah itu melamun di meja resepsionis rumah sakit.Beberapa waktu lalu ia mengecek ponselnya dan sudah 2 hari ini Taehyung tidak menelepon dirinya.Hanya beberapa sms yang mengingatkannya supaya makan teratur dan tidur nyenyak.
Itu semua membosankan ketika Rimi justru melihat kekasihnya itu semakin akrab dan sering bertemu dengan dokter Lee.
Sebetulnya itu wajar karena mereka adalah rekan sesama dokter.
Tapi itu mengganggu.
Hatinya mulai dongkol karena hal itu.
“hei sayang” bisik seseorang membuyarkan lamunan Rimi seketika.
Blush
Kalau ia tak salah mendengar, tadi ia memanggilnya ‘sayang’.
Wajah Rimi sudah merona dan jantungnya berdebar hebat menatap Taehyung yang sedang tersenyum sangat manis dengan rambut berwarna cokelat gelapnya.Ia sangat tampan.
“ahh kim sonsaengnim, ehm ada yang bisa saya bantu?” Rimi berusaha bersikap profesional.
Ada banyak perawat disekitarnya.Ia berdoa agar mereka tidak mendengar sapaan intim dari dokter tampan itu.
“tolong berikan saya laporan pasien Hong Do San di ruang ICU” pintanya ramah.Perawat lain mulai menyikut siku Rimi dan menyuruhnya cepat memberikan apa yang Taehyung minta.
“ini ssaem” ucapnya malu-malu.Taehyung sempat membuat wink pada Rimi kalau ia tak salah melihatnya.
“terima kasih, perawat Hwang” ucapnya meninggalkan meja resepsionis dengan senyum menawan itu.
“kau lihat, hyaa, senyumannya sangat menawan ya” bisik-bisik mulai ramai diantara perawat-perawat itu.Hanya Rimi yang terdiam, ia masih merona mengingat suara berat itu memanggilnya seperti itu.
“beruntung sekali jika kita bisa menjadi pacarnya, wahh” perawat Heesun mulai bersuara.Senior Rimi yang satu itu memang belum menikah diusianya yang hampir menginjak angka 40.
Rimi menggeleng lucu.
.
.
.
From. My 4D Doctor
Apa kau marah hm?
Rimi mengulang tiga kata isi dari pesan singkat Taehyung.Kalau boleh jujur, ia memang marah karena Taehyung tidak berusaha melarang dokter Lee untuk meminjam bolpoin pemberiannya itu.Tadi siang ia mendapati bolpoin milik kekasihnya dipakai oleh dokter Lee menandatangani dokumen milik pasien.Tidak hanya itu, Rimi juga melihat dokter Lee berlama-lama memakainya, seolah tidak mau mengembalikannya.
Gadis itu berjalan kesana kemari didalam kamar.
Drrt drrt drrrt
Taehyung meneleponnya.Dengan sedikit kesal ia menggeser tombol hijau dilayar ponselnya.
“hmm ada apa ssaem?” tanyanya datar.
“kenapa tidak membalas pesanku, apa soal bolpoin itu?”suara Taehyung menyapa telinga Rimi.
Suara dengan nada lembut ini selalu membuat Rimi berdebar, entahlah.
“aniyeo ssaem, aku barusaja dari kamar mandi” Rimi mencari alasan yang logis.
“kenapa kau berbohong hm?” Rimi seketika panik dan melihat sekitar kamarnya, jangan-jangan Taehyung sedang mengintipnya.
“da..darimana kau tahu, ssaem?, ah maksudku aku tidak begitu, ahhh sudahlah”
Tut tut tut
Rimi kehilangan semua kata-katanya.Ia tak memang tak dapat membohongi Taehyung.Ia akan selalu tahu jika dirinya berbohong.
“aishhh, menyebalkan” umpatnya lalu melempar ponselnya ke ranjang.
Sementara itu di sebuah apartemen, seorang dokter muda itu terkekeh pelan mendengar kekasihnya cemburu.
“seperti gadis SMA, hikhik” Taehyung tertawa sendiri dibalkon kamarnya.

“apa yang kau tertawakan hyung !” teriak Jungkook, sang adik.
Ia menggeleng aneh.
.
.
“minggu depan kalian semua akan menjalani ujian untuk menentukan apakah kalian bisa diterima bergabung di rumah sakit ini atau tidak, bagi yang diterima, pengumumannya akan diumumkan melalui e-mail masing-masing, jelas?”ucap Taehyung menjelaskan perihal uji kompetensi yang akan dilakukan minggu depan.
Rimi dan keenam temannya mendesah lesu.Mereka berpikir memang tak mudah untuk bisa bekerja di rumah sakit sebesar ini.Pasti membutuhkan banyak pengorbanan.
“saya berharap kalian semua bisa diterima dengan baik, dan saya sendiri akan membelikan makanan enak bagi peraih nilai tertinggi” semua mata membulat karena ucapan Taehyung.
Setidaknya itu memberikan dorongan semangat yang lebih besar untuk Rimi dkk.
“benarkah ssaem?” tanya seorang teman Rimi tak percaya.
Taehyung mengangguk pasti.Matanya berbinar melihat semangat para perawat magang didepannya.Terutama pada sosok manis Rimi.
“terima kasih Kim sonsaengnim !”mereka kompak mengucapkannya karena merasa excited.
Namja itu keluar dari ruangan perawat menuju ruangan kerjanya.
Ada sebuah amplop disana.
Sret
Taehyung membuka amplop itu dan mulai membaca isi surat itu dalam hati.
Betapa kagetnya ia karena isi surat itu adalah dari dokter Lee yang mengatakan bolpoin milik Taehyung tak sengaja ia hilangkan dijalan.Sontak kalimat itu membuat Taehyung geram.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...