Langsung ke konten utama

4D's Honeymoon pt.7 (Last Chapter)




Helloo Armydeul
Nggak kerasa ya udah the last chapter nih untuk sequel ini
Author ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk partisipasinya membaca, memberikan saran, kritik dan tanggapan yang bagus atas ff ini.
*ciee author normal
But, jangan sedih dulu.Karena setelah sequel ini selesai, author akan membawa FF lain yang semoga lebih bagus dan lebih greget/?
oke deh Armydeul yang yeppeo ;D
Let's gooo ....
Author : Kaizza24
Tittle : 4D’s Honeymoon
Main cast : Kim Taehyung, Hwang Rimi, Jeon Jungkook, Lee Hana
OC : Jimin, Hoseok
Genre : Romance/AU/Comedy/Marriage life
Rate : T to M
Length : chaptered
Disclaimer :
FF ini asli tercipta dari pikiran author.Tidak ada plagiat maupun copy-cat.Kim Taehyung sepenuhnya milik orangtua, neneknya dan PD-Nim/?.Author hanya meminjam karakter dan ketampanannya saja grin emotikon
Don’t be silent siders
RnR jusseyooo …


Kim Taehyung membulatkan kedua matanya tak percaya.Apa yang dikatakan Hoseok barusaja seolah adalah hal sangat aneh.
“Kim Shin Ae, Shin Ae…sepertinya aku pernah mendengar nama itu, tapi aku tidak yakin” ucap Taehyung.

Hoseok menggeleng gemas.Teman lamanya yang satu ini memang terkadang terlalu cuek untuk memperhatikan orang-orang di sekelilingnya.Kebiasaan itu sudah dibawa sejak mereka SMA.Itulah mengapa Taehyung tidak pernah menjalin hubungan sebelum bersama Rimi, istrinya.
“aigoo, kau ini tidak pernah berubah Tae” Hoseok meninju pelan lengan namja bermarga Kim itu.
“Jimin-nie mengatakan kalau ia mengenal Shin Ae sudah beberapa bulan yang lalu, aku saja kaget waktu ia menggandeng tangan seorang gadis.Dan kupikir mungkin itu adalah kekasihnya, kau tahu kan bagaimana Jimin-ie kalau sudah mendapat respon dari gadis, seolah gadis itu sudah ada stempelnya ‘hanya milik Jimin’ ckck”
Taehyung terkekeh mendengar penjelasan unik Hoseok.Menurutnya kenyataan bahwa sifat Jimin yang possessive itu kurang sesuai dengan image nya yang lucu dan imut.Usia mereka bertiga tak jauh berbeda, dan Jimin lebih tua beberapa bulan dibanding Taehyung, namun siapa sangka dengan wajah cute begitu Park Jimin sudah berusia 33 tahun?.
“kau benar hyung” tawa renyah Taehyung membuat eye-smile lucu itu terlihat jelas.
“apa kalian membicarakan temanku Shin Ae?” sahut Rimi yang datang sambil menyuguhkan minuman untuk kedua tamu dan suaminya.
“apa dia teman dekatmu?” tanya Hoseok cepat.
Rimi menyamankan dirinya disamping Taehyung.Sekilas ia melirik Junghyun yang sedang bermain puzzle bersama kedua putri cantik Hoseok.Hye Soo dan Soo Ra.Anak laki-laki tampan itu mewarisi wajah ayahnya, hidungnya sangat mirip dengan Taehyung.Begitu juga kedua matanya yang bermanik tajam.Hanya bentuk bibir dan rambut yang mengikuti Rimi.Namun jika dilihat dari jarak yang dekat, Junghyun sedikit mirip dengan Jungkook.
“Shin Ae, dia adalah teman kuliahku dan memang benar kalau Jimin oppa mengenalnya dariku.Apa dia tidak pernah cerita?” Rimi mengira baik Hoseok dan Taehyung sudah mengetahuinya sejak awal.Namun perkiraannya salah.
Kedua namja yang sudah berstatus sebagai seorang ayah itu melongo lucu.
“jadi, maksudmu Jimin-ie merahasiakan itu dari kami? Aku dan Taehyung?, kenapa?” Hoseok menggaruk pipinya kesal.Bagaimana bisa Jimin yang biasanya selalu menceritakan semua hal pada mereka itu berubah menjadi pria misterius?.Atau ini semua hanya trik untuk membuat kejutan?.Park Jimin adalah orang yang pandai membuat kejutan sejauh ini.
“jangan-jangan dia ingin mengejutkan kita Tae”
Pembicaraan mengenai Jimin berbuntut panjang.Hingga Taehyung benar-benar merasa heran karena Jimin justru menceritakannya pada Rimi.Suasana sore itu menjadi lebih hangat karena Jimin.
.
.
.
Taman kota--- namja bermata sipit itu berjalan santai membawa kotak makanan yang ia beli beberapa menit yang lalu.Kotak makanan itu rupanya berisi kue-kue pastry yang beraroma lezat.Jimin, namja bertubuh atletis itu tersenyum saat mengingat janji kencannya bersama gadis yang sedang ia sukai.
Tuk
Kotak itu diletakkannya diatas bangku, tepat disampingnya.
“hmm, kenapa dia lama sekali?” gumamnya sembari menilik jam tangan digital yang ia kenakan.
Udara sore Minggu ini benar-benar berhembus bagus.Tidak terlalu dingin dan tidak panas.
Sejuk dan sangat nyaman.
“ahh cuacanya sangat baik” gumamnya memandangi langit berwarna jingga.
Tap
“sudah lama?”
Suara manis itu akhirnya terdengar oleh telinga Jimin.Namja itu membuka matanya yang sedari tadi hanya memejam menikmati laju angin.Ia tersenyum lalu menarik lengan ramping didepannya dan memintanya duduk.
“kau sedikit terlambat, kenapa?” Jimin melirik wajah gadis disampingnya dekat-dekat.
“aku barusaja selesai dengan tugas piketku” jawabnya tersipu.
Gadis yang diketahui bernama Kim Shin Ae itu menunduk malu.Ia selalu gugup didepan Jimin.
“oke, aku mengerti…hmm apa kau suka kue ini?” kotak kue itu terbuka.
Seketika aroma buah nanas dan aroma keju bercampur.Hidung Shin Ae mendekat untuk menghirup aroma dari kue didalam kotak.
“yaaa kau terlalu dekat” sergah Jimin menarik tengkuk Shin Ae untuk menjauh dari kue bawaaannya.
“ishh aku kan hanya ingin mencium aromanya” bibir mungil itu mengerucut kesal.
Jimin menelan ludahnya kasar.
“Shin Ae-yaa….don’t do too much aegyo here” gumamnya pelan.Sehingga telinga Shin Ae tidak sempat mendengarnya.
“ini masih hangat, apa kau barusaja membelinya?” tanya gadis itu mengambil satu buah dan memakannya.
Jimin masih menatapnya dengan mulut sedikit terbuka.
“apa kau lapar sekali, kukira kita harus makan nasi sebelum kau menghabiskan kue ini” Jimin menutup kotak kue itu dan menarik tangan Shin Ae untuk beranjak dari kursi kayu itu menuju tempat bernama restoran.
Sepanjang jalan Shin Ae menggerutu karena Jimin melarangnya memakan kue kesukaannya lebih banyak.Tugas piket dirumah sakit benar-benar melelahkan.Seharusnya Jimin menyuruhnya untuk menghabiskannya, bukan melarangnya.
“nahh kita sudah sampai”
Shin Ae masih merasa kesal dengan perlakuan kekasihnya itu.Ia duduk diam sambil membolak-balikkan buku menu itu tanpa ada niat untuk memesan makanan.
“yaa kenapa kau tidak memesan menunya?”
Jimin menyenggol pelan siku Shin Ae.
“aku tiba-tiba tidak merasa lapar” jawabnya dingin.
Namun justru senyuman manis itu terkembang di wajah Park Jimin.
“kenapa kau tertawa?” sungutnya.
Jimin hanya menggeleng gemas.
Shin Ae, gadis yang bekerja di Samsung Medical Center sejak 2 tahun yang lalu itu adalah orang yang Jimin sukai.Mereka tak sengaja bertemu ketika Jimin dan Hoseok menemui Taehyung disana.Perawat yang dulu masih magang itu selalu ketahuan menatap dirinya dari jauh.Dan sejak itu Jimin menjadi penasaran dan bertanya pada Rimi jika mereka punya waktu.Hanya untuk membahas Shin Ae.
Dan namja bermarga Park itu selalu terkekeh ketika mengingat bagaimana ia mengejar Shin Ae tanpa banyak orang yang tahu, sekalipun itu Hoseok dan Taehyung.
“oppa, kenapa kau menertawakanku?” Shin Ae membuang buku menu itu keatas meja.
“tidak ada, aku hanya ingin tertawa, tidak boleh?” Jimin selalu menggoda Shin Ae seperti itu.
Pada akhirnya, Shin Ae akan kesal dan tidak ingin mengobrol dengan Jimin.Namun usaha untuk tidak mengobrol itu akan buyar ketika Jimin memamerkan bakat aegyo nya pada Shin Ae.
Pasangan yang sangat lucu.
“pelayan, aku pesan yang ini dua porsi dan untuk minumnya kurasa lemon tea saja” ucapnya pada salah seorang waiter.
Tanpa melihat wajah Shin Ae yang murung, Jimin mengamati ponselnya dan menggumamkan beberapa nada lagu.
“Yaa kenapa kau sekarang mengacuhkan aku?”
Shin Ae membuang muka lalu mengambil ponselnya yang barusaja bergetar karena ada pesan yang masuk.Ia menyambar benda itu lalu membuka satu pesan.
Deg
From.My Chimie
Setelah beberapa menit nanti mungkin hal ini adalah perubahan besar dalam hidupmu.Jadi jangan menyalahkan aku jika ini terjadi begitu saja tanpa aku mengatakannya padamu.Jangan murung begitu, aku ingin hari terakhir kita bersama sebagai pasangan kekasih ini berlangsung ceria dan senyuman darimu.Sekali lagi jangan menyalahkan aku jika aku nanti mengatakan sesuatu yang tidak kau bayangkan sebelumnya.
Manik hazel itu berair.
Sangat tidak bisa ia mengerti mengapa kekasihnya mengiriminya pesan disaat mereka bersama.Jarak mereka tidak lebih jauh dari 20 sentimeter.
Shin Ae menatap wajah kekasihnya itu sedih.
“apa yang kau maksud oppa?, perubahan apa itu?” tanyanya menahan tangis.
Namun Jimin hanya melempar senyum kecil dan menggeleng.
Kling
From.My Chimie
Maafkan aku, tapi kau harus mau menerimanya.Kalau tidak, aku bisa hancur.
Tes
Tes
Akhirnya butiran bening itu terjatuh juga.Shin Ae merasa ini sebuah kesalahan.Ia tidak menyangka Jimin meminta maaf dan menyuruhnya untuk bisa menerima.
“Oppa..apa maksud semua ini?, apa kau akan hancur jika terus bersamaku?” suara serak itu menandakan Shin Ae sudah menangis.
Tangisan itu benar-benar menyiratkan rasa tidak rela jika ia harus berpisah dengan namja yang ia cintai.Park Jimin, namja manis itu sudah menjadi sosok yang berharga untuk Shin Ae.
Mana mungkin hubungan mereka semudah ini berakhir?
Tap
Tap
Beberapa orang pelayan menghampiri meja mereka dan menaruh pesanan
Jimin.Jimin menatap masakan didepannya dengan senyum kecil.
“OPPA?”
Jimin tersedak karena Shin Ae berteriak cukup keras.Hingga ia hampir menelan potongan daging itu bulat-bulat.
“kau mengagetkan aku” ucap Jimin segera meneguk air putih didepannya.
“oppa, kenapa kau begini padaku?, sebenarnya ada apa?” tanyanya pada Jimin
‘aku tahu chagi, kau terlihat sangat tidak ingin kehilangan aku’ batin Jimin senang.
“aku…tidak ingin kehilanganmu” cicit Shin Ae menundukkan kepalanya.
Pusing dan sesak.
Rasa itu mendominasi otak dan hatinya saat ini.Tak bisa dipercaya jika Jimin ingin hubungan ini berakhir.
Hiks
Hiks
Gadis itu menjatuhkan kepalanya di meja dan mulai terisak.
Jimin medekatkan dirinya dan membelai rambut hitam kelam itu lembut.
“maafkan aku”
Shin Ae menggeleng cepat.Ia tidak ingin melihat wajah Jimin sekarang ini.
“aku membencimu” ucapnya ditengah isakannya.
Jimin tersenyum.Disuruhnya beberapa pelayan itu untuk membawa menu yang lebih dulu ia pesan.Sebuah kue beraroma buah nanas dan keju itu terhidang didepan mereka berdua.Ukuran kue itu cukup besar dan cukup untuk dibagi 10 orang.
Jimin menyuruh pelayan itu pergi.
Shin Ae terus menangis dan tidak ingin Jimin mengatakan hal-hal yang tak bisa ia bayangkan.Shin Ae berpikir bahwa kekasihnya itu meminta hubungan mereka putus.
Namun.
“chagi-ya, coba lihat itu” Shin Ae merasa terhenyak ketika Jimin masih memanggilnya dengan sebutan sayang.
Hiks
Ditengah isakan kecilnya, kedua mata Shin Ae membulat sempurna.Ia merasa terkejut sekali lagi.Ditatapnya kue nanas keju kesukaannya itu lalu menatap Jimin.
“app…apaa ini?” tanyany serak.
“aku tadi mengirimu pesan kan, beberapa menit lagi ini akan membawa perubahan dalam hidupmu…karena aku ingin mengucapkan satu permohonan besar padamu”
Deg
“permohonan, oppa jangan membuatku bingung” pintanya kesal.
“dan aku juga mengatakan jangan menyalahkanku jika aku akan mengatakan sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan…itu adalah aku ingin bertanya padamu..apakah kau mau menjadi pengantinku?”
Deg
Deg
Semua kalimat yang sudah ia kirimkan tadi.Jimin mengulanginya dengan nada yang sungguh-sungguh.
“jadi jangan menyalahkan aku jika aku mengatakannya tanpa memberitahumu…karena aku ingin tahu apakah aku berarti bagimu”
Tes
Shin Ae tidak dapat melukiskan betapa bahagianya ia sekarang.Hingga ia menangis lebih kencang.
“hari ini akan menjadi hari terakhir dimana kita menjadi sepasang kekasih….karena kau akan menjadi istriku dan aku akan menjadi suamimu, kita bukan lagi pasangan kekasih..tapi pasangan suami dan istri..kita adalah belahan jiwa yang saling melengkapi”
Shin Ae berhambur memeluk Jimi erat-erat.
“dan kau harus menerimanya…untuk menjadi pengantinku..kalau tidak…aku bisa hancur”
Kalimat terakhir Jimin membuat Shin Ae lemas.Tak pernah ia bayangkan jika kekasihnya melamar dengan cara mengejutkan seperti ini.
“oppa….saranghaeyo..neomu saranghaeyo hiks”
Jimin membalas pelukan Shin Ae dan mencium kening gadis bermata bulat itu penuh sayang.
“saranghae, Kim Shin Ae” gumam Jimin ditengah pelukan mereka.
.
.
“mwoo??? Jimin hyung akan menikah bulan depan????” teriak Jungkook tak percaya.
Hoseok barusaja memberitahu lewat telepon.
Dan sekarang Jungkook terheran heran karena kabar itu begitu mengejutkannya.
“hyung, kau tidak bercanda kan !!?” Jungkook meninggikan nada bicaranya karena terkejut.
“kenapa aku bercanda Kook, aku sedang memegang undangan pernikahannya”
“benarkah, hyung aku terkejut”
“kau bukan satu-satunya yang begitu Kook”ucap Hoseok.
Jungkook—namja yang saat ini sedang duduk di bangku kuliah semester 5 itu berlari menuju apartemen kakaknya untuk memberitahu perihal pernikahan
Jimin.Sebetulnya ia sudah berada di area parkir gedung berlantai 20 itu.Namun langkahnya berhenti ketika mendapat telepon dari Hoseok tadi.
Ting tong
Tak berapa lama kemudian sosok bernama Rimi itu muncul membukakan pintu.
“noona, dimana hyung?” tanyanya tak sabar.
Rimi mengernyitkan dahinya heran.
“kau ini kenapa seperti tergesa-gesa begitu?” tanyanya ingin tahu.
Sementara itu Taehyung yang setengah tertidur di sofa ruang tengah itu terkejut saat Junghyun meneriakkan nama Jungkook.
“appaa..Jungkook ahjussi disini” teriak bocah kecil itu menepuk-nepuk pipi ayahnya.
“ada siapa Junghyun-ah? Hm?” tanyanya berusaha membuka matanya yang berat.
Junghyun menunjuk kearah pamannya, Jungkook.
“Jungkook-ah ada apa kau kemari?” Junghyun melompat kepangkuan Jungkook dan duduk nyaman sambil bermain rubik milik ayahnya.
Jungkook menatap bocah itu gemas.”aigoo, uri Junghyun-ah..siapa yang mengajarimu memanggil ‘ahjussi’? aku ini hyung mu..hehehe”
“hyung?” Junghyun memiringkan kepalanya lucu.
Taehyung merapikan rambutnya dan duduk nyaman.
“Hoseok hyung meneleponku dan mengatakan Jimin-ie hyung akan menikah bulan depan”
Taehyung mengangguk pelan.
2 detik kemudian.
“mwo?, menikah?...apa kau serius Kook?” ucapnya kaget.
Jungkook mengangguk.
“tentu saja, Hoseok hyung sudah menerima undangannya”
Ayah Junghyun itu melongo.Ia tak percaya Jimin memberikan kejutan seperti ini padanya.
“Park Jimin, kau memang ahli membuat kejutan” gumam Taehyung lirih.
Sementara Junghyun menatap wajah ayah dan pamannya itu dengan mata membulat dan lucu.Seolah ingin mengucapkan ‘apa yang kalian bicarakan?’
.
.
“noona, kapan kau pulang?”
Tanya Jungkook ditengah obrolan mereka menggunakan video call.
Dilihatnya wajah cantik nan anggun itu sedang mengenakan kaus panjang putih dan mengikat rambutnya yang sudah panjang dengan jepitan lucu.
“kenapa?”
Jungkook mendengus kesal.”tentu saja aku merindukanmu…sangat”
Dokter Lee tertawa.
Namun jangan mengira Jungkook juga ikut tertawa, justru itu ia menekuk wajah tampan itu.
“aku akan segera menyelesaikan tugasku disini dan cepat pulang, ini sudah 2 bulan kan?”
Dokter spesialis anak itu tersenyum.
“baguslah kalau begitu, karena ada hal yang harus kau lakukan untukku setelah kau pulang”
Wajah tampan itu menyeringai.
“melakukan apa?”
“aku harus mau menjadi pasanganku di pernikahan Jimin hyung tanggal 4 nanti”
Dokter Lee tersipu.Tampak jelas dilayar laptop Jungkook bahwa wanita muda itu merona.
“Jimin-ie?, ahh dia akhirnya menikah juga?”
Jungkook mengangguk. “dan selanjutnya adalah kita”
Jungkook tertawa terbahak.
.
.
“Park Jimiiinnnn, beraninya kau menikah tanpa memberitahu kami huh?”
Hoseok memasuki ruang mempelai pria.Disana Jimin sedang mematut wajahnya yang tampak manly dengan setelan tuxedo warna putih itu.
“ahahaha…kalian pasti terkejut kan?” namja bermata sipit itu merangkul kedua sahabatnya, Hoseok dan Taehyung.
“ayolah, aku melakukannya karena kalian masing-masing sudah menikah dan aku takut merepotkan” Taehyung meninju pelan dada Jimin.
Mereka tertawa.
“mana Hye Soo dan Soo Ra, juga Junghyun-nie?” Jimin mengedarkan pandangannya untuk mencari anak-anak dari kedua sahabat karibnya itu.
“ahh mereka bersama ibunya di ruang mempelai wanita” jawab Taehyung bahagia.
“Jimin-ah fighting” ucap kedua namja itu semangat.
Sementara itu di tempat parkir gedung pernikahan Jimin.Namja jangkung itu keluar dari mobilnya dan membetulkan letak jas hitamnya.Dengan style rambut seperti itu, Jeon Jungkook sangat tampan.
“aish, kenapa dia belum datang juga? Apa dia tidak akan datang?” gumamnya sambil menduduki kap mobil depannya menunggu seseorang.
Drrt ddrrrt ddrrrt
Ponsel Jungkook berdering.
Sebuah nama terpampang dilayar itu.
My Beautiful Doctor
“ahh sayang, kau dimana hm?” senyuman manis itu terulas.
Brrmmmm brrmmm brrmmm
Jungkook menoleh untuk melihat mobil siapa yang saat ini mendekat kearahnya.Dengan ponsel masih menempel di telinga, ia sangat terkejut ketika mendapati pemilik mobil itu adalah Dokter Lee.
Dengan rambut panjangnya.Ia mengangkat ponselnya keatas.
“kau mau mengerjaiku ya?”
Brak
Pintu kemudi mobil itu terbuka.Sosok cantik itu mengenakan dress panjang yang anggun berwarna salem.Jungkook menelan ludahnya ketika kekasihnya itu merangkulnya dan mengatakan ia sangat merindukannya.
“ahh baby…aku juga sangat merindukanmu”
.
.
“Jeon Jungkook, kapan kau tentukan hari pernikahanmu? Apa kau mau kubantu untuk mengerjai orang-orang disini?” gelak tawa Jimin meramaikan ruang santai gedung pernikahan itu.Dokter Lee menatap wajah Jungkook lalu tersenyum.
“aku ingin secepatnya, tapi kalau IPK ku kurang dari 3,95 maka tamatlah riwayatku” ucapnya iseng.
Taehyung menjitak kepala adiknya kesal.
“ah appo hyung, aku akan menyelesaikan kuliahku dan menjadi dokter yang handal seperti Kim sonsaengnim”
“hahahaha kau lucu sekali Jung” ucap Hoseok terbahak.
Taehyung mendecih pelan lalu ikut tertawa.
Sementara dokter Lee hanya bisa tersipu dan beberapa kali menyentuh pipinya.
“ahjumma…Jungkook ahjussi melihat foto ahjumma terus” Junghyun mengatakan hal ini sembari menarik lengan kemeja Jungkook.
Mereka semua tertawa keras.
“ bocah ini, mirip sekali hobimu membuatku kaget, sama seperti ayahmu” gerutu Jungkook gemas.
.
.
.
END
Top of Form 1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...