Author
: Kaizza24
Tittle : 4D’s Honeymoon
Main cast : Kim Taehyung, Hwang Rimi, Jeon Jungkook, Lee Hana
OC : Jimin, Hoseok
Genre : Romance/AU/Comedy/Marriage life
Rate : T to M
Length : chaptered
Tittle : 4D’s Honeymoon
Main cast : Kim Taehyung, Hwang Rimi, Jeon Jungkook, Lee Hana
OC : Jimin, Hoseok
Genre : Romance/AU/Comedy/Marriage life
Rate : T to M
Length : chaptered
Disclaimer
:
FF
ini asli tercipta dari pikiran author.Tidak ada plagiat maupun copy-cat.Kim
Taehyung sepenuhnya milik orangtua, neneknya dan PD-Nim/?.Author hanya meminjam
karakter dan ketampanannya saja grin emotikon
Don’t be silent siders
RnR jusseyooo …
Don’t be silent siders
RnR jusseyooo …
Detak
jam dinding diruangan ICU itu bergerak menuju angka 2 dini hari.Kim Taehyung
masih belum dapat memejamkan kedua kelopak matanya yang sudah sembab.Jemarinya
masih menggenggam erat tangan istrinya sambil mengusapnya pelan.Beberapa kali
Jungkook meminta untuk berganti tugas menjaga Rimi, tapi ditolaknya karena ia
tak ingin meninggalkan istrinya sendirian tanpanya.Ia takut jika Rimi tersadar
dan dia sedang tidak ada bersamanya.
Dokter
Lee menemani ibunya Rimi yang begitu terpukul melihat putri satu-satunya sedang
terbaring tak berdaya.Beliau menitikkan airmata ketika menceritakan bagaimana
bahagianya Rimi saat ia hamil.Dokter Lee memberikan semangat karena Rimi pasti
bisa bertahan sampai akhir.
“kau
gadis yang sangat baik” gumam beliau pada dokter Lee.
Wanita muda itu tersipu.
Wanita muda itu tersipu.
“Rimi-ssi
pasti tahu ada begitu banyak orang-orang yang mencintainya, terutama Kim
sonsaengnim-eun, beliau sudah melakukan usaha apapun demi istrinya”
Sosok
ibu yang sangat penyayang itu tersenyum kecil.Mungkin ucapan dokter Lee ada benarnya.Kim
Taehyung adalah pria yang sangat bertanggung jawab.
“Rimi
pernah mengatakan, Kim Taehyung-ie adalah pria yang selalu melindungi
keluarganya, apalagi terhadap sosok ibu dan istrinya.Dia akan melakukan semua
yang terbaik demi kebahagiaan keluarganya”
Dokter
Lee tertegun.
“anda
benar sekali bibi, walaupun kita hanya berteman, tapi Kim sonsaengnim selalu
menghormati kita dan tidak pernah membedakan orang karena jabatannya”
Wanita
paruh baya itu tersenyum lebih lebar.Ia tahu menantunya adalah orang yang
paling tepat untuk putrinya.
.
.
“Jung, aku dengar Rimi dirawat di rumah sakit Beijing, apa itu benar?” tanya sosok namja manis bernama Park Jimin pada Jungkook.
.
.
“Jung, aku dengar Rimi dirawat di rumah sakit Beijing, apa itu benar?” tanya sosok namja manis bernama Park Jimin pada Jungkook.
Percakapan
mereka berlangsung melalui ponsel.
“ne
hyung, lebih tepatnya kemarin Rimi noona mengalami pendarahan dan harus dirawat
disini untuk mendapatkan golongan darah yang cukup langka”
Sementara
di sebuah taman.
Namja
bernama Jimin itu sedang menempelkan benda persegi pipih itu ke telinga
kirinya.
“lalu
bagaimana kondisinya sekarang?” tanyanya cemas
“masih
dirawat di ruang ICU, entahlah tapi noona sudah menerima donor itu kemarin,
semoga saja dia dan bayinya selamat”
Wajah
Jimin berubah murung dan sedih.Ia heran mengapa ada saja ujian yang ditujukan
untuk seorang Kim Taehyung, sahabat karibnya.
“baiklah,
semoga semuanya baik-baik saja Jung”
Jimin
menghela nafas berat.Ia tak tega memberitahu pada Taehyung kalau Hoseok
mengalami kecelakaan mobil tadi pagi.Salah satu sahabatnya yang lain itu
mengalami nasib naas ketika pergi mengantar istrinya ke sebuah supermarket.Dan
di perjalanan pulang, ia mengalami rem blong dan mobil yang mereka tumpangi
terbalik.Hoseok belum sadarkan diri sampai Jimin menelepon Jungkook
tadi.Sedangkan istri Hoseok, Cheon Minah hanya mengalami luka ringan.Mereka
juga belum mengetahui perihal Rimi yang dirawat di Beijing.
Jimin
bingung.Ia harus mengatakan apa.Bahkan bernafas normal saja terlalu sulit
dilakukan ketika orang-orang yang kau sayangi mengalami musibah.Keduanya,
Hoseok dan Kim Taehyung.
Namja
bermata sipit itu menyandarkan punggungnya pada batang pohon besar.Ia
merindukan masa-masa ketika mereka masih kanak-kanak dan ia ingat bagaimana
Taehyung mengobati lukanya saat bermain pisau bersama HoseokTak ada banyak
kekhawatiran besar antara mereka.
Jimin
tidak menyangka bahwa kehidupan kedua sahabatnya setelah mereka menikah,
mengalami banyak ujian.Sudut mata Jimin tampak berair dan kelihatan ingin
menangis.
“Hoseok
hyung, Taehyung-ah, semoga kalian selalu baik-baik saja”gumamnya sedih.
.
.
Hwang Rimi merasakan sentuhan-sentuhan lembut pada punggung tangannya.Ia masih memejamkan kedua matanya, namun kesadarannya sedikit demi sedikit mulai muncul.Rimi juga merasakan adanya pergerakan janin yang bersemayam didalam perutnya.Ia tersenyum sangat samar.Hanya ia yang dapat menggambarkan bentuk senyumannya.
.
.
Hwang Rimi merasakan sentuhan-sentuhan lembut pada punggung tangannya.Ia masih memejamkan kedua matanya, namun kesadarannya sedikit demi sedikit mulai muncul.Rimi juga merasakan adanya pergerakan janin yang bersemayam didalam perutnya.Ia tersenyum sangat samar.Hanya ia yang dapat menggambarkan bentuk senyumannya.
Disampingnya,
Taehyung tengah tertidur namun tidak terlelap karena jemarinya terus mengelus
tangan istrinya.Seolah tak ingin kehilangan sesuatu yang sangat berharga ketika
ia tertidur.
“Oppa”
panggilnya lirih.
Dibukanya
kedua kelopak mata yang berat itu.Rimi melihat suaminya menunduk dengan wajah
sangat lelah dan kedua matanya yang sembab.
Hatinya
mencelos.
Ia
berusaha menggerakkan jemarinya untuk menyentuh wajah tampan itu.Namun
tenaganya masih lemah untuk melakukannya.Rimi menurunkan jemarinya perlahan.Ia
menggapai pundak Taehyung dan menepuknya pelan.
Namja
itu tersentak dan menoleh kesegala arah.Dan seakan semua beban berat didadanya
terangkat, ia dapat menyaksikan wajah cantik istrinya kembali tersenyum.
“sayang,
sayang kau sudah siuman eoh?, Rimi-ya, aku sangat cemas” Taehyung tak hentinya
memeluk Rimi sambil menghujani kening dan pipinya dengan kecupan hangat.
Ia
sangat merindukan Rimi.
Wanita
berambut coklat panjang itu mengelus pipi tirus suaminya.Sejak beberapa minggu
terakhir ia mengamati pipi itu semakin kurus saja.Rimi sangat sedih ketika
Taehyung selalu memperhatikan dirinya dan membiarkan dirinya sendiri memikirkan
hal ini.Hal yang telah terjadi padanya.
Dalam
hati Rimi masih bertanya mengapa dirinya bisa ada di rumah sakit.Dari huruf
petunjuk di dinding ruang ICU itu, kemungkinan sekarang ia tidak berada di
Korea.Tapi berada di luar negeri.
“apa
kau merasakan sakit?” tanyanya sembari memeriksa detak nadi Rimi melalui
pergelangan tangannya.
Ia
mengulas sebuah senyum lega.
“detak
nadimu sudah mulai normal, syukurlah” ucapnya bahagia.
“aku
hanya merasa lemas, dan coba kau rasakan gerakan bayi kita semakin lincah dan
aku dapat merasakannya” gumamnya pelan.
Taehyung
menempelkan telapak tangannya diatas perut buncit itu.Ia tersenyum lagi.
“kau
benar sayang, dia bergerak begitu lincah didalam.Pasti karena ibunya
bersemangat” dicubitnya hidung Rimi pelan.
Rimi
terkekeh kecil.
Beberapa
menit kemudian dua orang dokter yang menangani Rimi memasuki ruangan steril itu
dan mengatakan Rimi dapat dipindahkan ke ruang perawatan beberapa jam lagi.
“Dokter
Kim, kondisi istri anda semakin baik dan menunjukkan kemajuan pesat, seperti
keajaiban” dokter itu memuji Rim karena sudah memperjuangkan kandungannya.
“ah
begitukah, saya sangat berterima kasih untuk kerja keras dokter-dokter yang
sudah membantu istri saya untuk berjuang, saya kehilangan banyak harapan jika
tanpa anda semua” Taehyung membungkukkan dirinya untuk memberi hormat.
.
.
6 bulan setelah Rimi berhasil memperjuangkan janin dalam kandungannya.Kini usia kehamilannya sudah dalam masa akhir menjelang kelahiran.Perutnya sudah berkali-kali lipat membuncit dan Rimi juga menjadi lebih gemuk.Mereka juga memilih untuk melahirkan anak mereka yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu di Beijing.Dokter yang menolong Rimi merekomendasikan untuk melahirkan secara Caesar karena pinggul Rimi terlalu sempit untuk dilewati bayinya yang cukup gemuk.Lebih dari itu kedua pasangan suami istri itu tampak bahagia.
.
.
6 bulan setelah Rimi berhasil memperjuangkan janin dalam kandungannya.Kini usia kehamilannya sudah dalam masa akhir menjelang kelahiran.Perutnya sudah berkali-kali lipat membuncit dan Rimi juga menjadi lebih gemuk.Mereka juga memilih untuk melahirkan anak mereka yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu di Beijing.Dokter yang menolong Rimi merekomendasikan untuk melahirkan secara Caesar karena pinggul Rimi terlalu sempit untuk dilewati bayinya yang cukup gemuk.Lebih dari itu kedua pasangan suami istri itu tampak bahagia.
Taehyung
sedang duduk disebuah kursi taman di belakang rumah ibunya.Sudah beberapa hari
ini mereka diminta untuk tinggal dirumah ibu
Taehyung karena mencemaskan kondisi Rimi yang sedang hamil tua.Taehyung menurutinya dan rasa kebahagiaan mereka semakin bertambah menjelang hari kelahiran anak pertama.
Taehyung karena mencemaskan kondisi Rimi yang sedang hamil tua.Taehyung menurutinya dan rasa kebahagiaan mereka semakin bertambah menjelang hari kelahiran anak pertama.
Diayunkannya
kedua kaki itu dan sekali-sekali bibir itu menggumamkan nama anak laki-laki
yang bagus.
“Kim
Nam Hyung?, ah tidak sepertinya kurang cocok” gumamnya gemas.
“hmmm
bagaimana kalau Kim Jung Hyun….Jung Hyun” ulangnya beberapa kali.
“aha,
Kim Jung Hyun, aku suka nama itu” raut wajah tampan itu berubah bahagia dan
menghampiri istrinya yang sedang sibuk melipat baju-baju perlengkapan kelahiran
anak mereka.Taehyung memeluk tubuh Rimi dan mencium singkat bibirnya.
“sayang,
aku sudah menyiapkan nama untuk anak kita” ucapnya riang.Dilihatnya senyum
menghiasi wajah segar Rimi.
“siapa
namanya?” Taehyung menarik kengan Rimi untuk duduk di kursi menghadapnya.
“Kim
Jung Hyun, nama itu sangat bagus bukan?, Junghyun-ah haloo?, ahahaha” keduanya
terlarut dalam kebahagiaan yang sebentar lagi semakin sempurna dengan kehadiran
putra pertama mereka.
“apa
kau sudah siap? Kita harus segera berangkat ke bandara agar tidak terlambat
sayang” pintanya lembut.
Rimi
memasukkan beberapa pakaian milik suaminya kedalam tas.Ia benar-benar masih
merasa seperti mimpi.Menyukai namja didepannya, menikah dengannya dan sekarang
ia sedang mengandung anak mereka.
“Tuhan,
semoga keluarga kecil ini selalu bahagia selamanya”
Taehyung mengeratkan pelukannya dan menciumi rambut Rimi dari belakang.
Taehyung mengeratkan pelukannya dan menciumi rambut Rimi dari belakang.
“oh
ya, apa kau sudah mendengar kabar bahagia dari Hoseok?” tanya Rimi pada
suaminya.
Beberapa
hari lalu, Jimin menelepon dan memberitahu Minah sedang mengandung anak
keduanya bersama Hoseok.Kabar gembira itu tentunya sangat mereka tunggu karena
sejak kecelakaan mobil yang Hoseok alami, namja murah senyum itu mengeluh
karena anak pertamanya, Jung Hye Soo menginginkan seorang adik.Padahal usianya
barusaja menginjak satu setengah tahun.
“wah
kabar apa itu, rasanya aku belum mendengarnya?”
Rimi
tertawa kecil.
“kau
tahu, Minah istri Hoseok oppa sedang mengandung anak mereka yang kedua.Kudengar
dari Jimin oppa kalau Jung Hye Soo ingin punya adik” Taehyung terkekeh lucu.
“sepertinya
mereka sangat baik-baik saja sekarang” ucapnya ikut senang.
.
.
.
Rimi menggenggam erat jemari Taehyung saat memasuki ruang operasi.Taehyung meyakinkan bahwa ia dan tentu saja bayi mereka akan baik-baik saja.Rimi tampak sangat cemas dan ia berkeringat.
.
.
.
Rimi menggenggam erat jemari Taehyung saat memasuki ruang operasi.Taehyung meyakinkan bahwa ia dan tentu saja bayi mereka akan baik-baik saja.Rimi tampak sangat cemas dan ia berkeringat.
“sayang,
aku akan mendampingimu didalam.Jadi kau jangan khawatir ya, semua dokter disini
adalah yang terbaik” hiburnya.
Rimi
mengangguk.
“baguslah,
kau pasti bisa sayang, aku percaya padamu”
Chupp~
Bibir
kissable Taehyung melumat kecil bibir istrinya untuk memberikan efek tenang
menjelang operasi caesarnya.
“aku
akan berusaha” ucap Rimi tersenyum.
.
.
.
Selama 1 jam lamanya Taehyung berjalan mondar mandir diruang tunggu.Jungkook bersama kekasihnya, dokter Lee juga ikut menunggui Rimi.Sementara kedua sosok ibu disana terlihat sangat cemas dan sekali-kali melihat lampu diatas ruang operasi Rimi.Lampu itu masih belum padam, pertanda proses operasinya belum selesai.
.
.
.
Selama 1 jam lamanya Taehyung berjalan mondar mandir diruang tunggu.Jungkook bersama kekasihnya, dokter Lee juga ikut menunggui Rimi.Sementara kedua sosok ibu disana terlihat sangat cemas dan sekali-kali melihat lampu diatas ruang operasi Rimi.Lampu itu masih belum padam, pertanda proses operasinya belum selesai.
Keringat
dingin sudah membasahi kerah kemeja milik namja bermanik tajam itu.Ia berulang
kali menggembungkan kedua pipinya untuk mengusir rasa tertekan karena menyambut
kelahiran putranya.
“Taehyung-ah,
duduklah kau akan pusing jika berjalan seperti itu” pinta sang ibu mertua untuk
menenangkan.
Namja
itu hanya melempar senyumnya yang gugup.
“Kim
sonsaengnim, duduklah, minum ini” ucap dokter Lee sembari menyodorkan segelas
teh cammomile untuk membantu tenang.
“terima
kasih, tapi aku tidak haus” ucapnya lalu melihat jam tangannya.
“Hyung,
lampunya padam” tunjuk Jungkook pada lampu indicator bahwa operasi sudah
selesai.
Cklek
Pintu
berkaca buram itu terbuka dan menampakkan sosok dokter ahli bedah kandungan itu
sambil melepaskan masker beliau.
“selamat
dokter Kim, anak anda berjenis kelamin laki-laki, istri anda juga dalam keadaan
stabil”
Seolah seseorang menyalakan kembang api di kepalanya.
Seolah seseorang menyalakan kembang api di kepalanya.
Taehyung
berteriak senang dan mengucapkan kata ‘appa’ dari mulutnya.Ia sangat senang dan
memeluk adiknya untuk menyalurkan kebahagiaannya.
“jungkook-ah,
hyung sekarang menjadi seorang ayah” ucapnya bahagia.
Namun
kedua sosok ibu diantara mereka itu saling merangkul dan menitikkan airmata
mereka.Keharuan ini sangat menyentuh hati.Mengingat betapa terjalnya jalan yang
harus mereka tempuh demi melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat.
“aku
sangat bahagia” ucap ibunya Rimi.
Kemudian
nyonya Lee juga mengangguk, setuju dengan ucapan besannya.
“tentu
saja, dan berita bagusnya Rimi tidak mengalami pendarahan seperti yang kita
khawatirkan, rasanya sangat lega sekarang”
“eomma,
aku mencintai kalian berdua” Taehyung memeluk ibunya dan mertuanya
sekaligus.Tak dapat ia ukirkan bagaimana kebahagiaannya saat ini.
.
.
“Kim Jung Hyun, aku memberikan anakku nama itu eomma” jawab Taehyung senang sembari menggendong bayi laki-laki yang berbobot 3, 4 kilogram itu dalam dekapannya.
.
.
“Kim Jung Hyun, aku memberikan anakku nama itu eomma” jawab Taehyung senang sembari menggendong bayi laki-laki yang berbobot 3, 4 kilogram itu dalam dekapannya.
Nyonya
Lee tersenyum senang.
“nama
itu sangat cocok untuk putramu Taehyung-ah”
“dan….aku
juga sudah memiliki nama untuk anak perempuan nanti, Kim Tae Hee hahahahaha”
Mereka
menyatu dalam gelak tawa bahagia.
Rimi
mengerucutkan bibirnya karena kurang setuju dengan nama Kim Tae Hee, setahunya
itu adalah nama seorang model yang sangat cantik.
Tentu
saja Kim Tae Hee sempat menjadi sosok wanita idamannya ketika mereka belum
menikah.
“jangan
nama itu, aku cemburu” rengek Rimi kesal.
“aigoo,
sayangku, Junghyun-nie belum bisa merangkak, kita pikirkan itu 3 tahun lagi”
Taehyung tertawa terbahak dan mendapat pukulan kecil dipunggungnya oleh
Jungkook.
“yak,
hyung kau harus memberikan jarak yang tepat diantara Junghyun dan Taehee”
Jungkook tertawa lebar.
“hahahaha,
kau ini lucu sekali Jung” sikut dokter Lee yang berdiri disampingnya.
“ahhhh
kau membuatku iri hyung, kapan ya aku bisa punya bayi lucu seperti Junghyun
manis?” ucapnya sambil mengelus pelan pipi tembab keponakannya.
“kalau
nilai IPK kelulusan kuliahmu kurang dari 3, 95 maka aku tidak akan merestuimu
untuk menikah”
Hening
Jungkook
menatap wajah dokter Lee dengan pandangan cemas.
“hahaha,
Jeon Jungkook !, aku hanya bercanda untuk itu”
Jungkook merangkul pundak sosok yang ia cintai itu dan tertawa senang.
Jungkook merangkul pundak sosok yang ia cintai itu dan tertawa senang.
“Jung,
berhentilah bersikap begitu, aku malu” gumam dokter Lee kesal.
.
.
.
Dua tahun berikutnya, Jeon Jungkook sedang giat mempelajari tugas kuliahnya.Seperti yang ia impikan, namja tampan itu mengambil jurusan kedokteran seperti kakaknya.Dan Jungkook termasuk mahasiswa yang mendapat beasiswa karena kecerdasan yang ia miliki.
.
.
.
Dua tahun berikutnya, Jeon Jungkook sedang giat mempelajari tugas kuliahnya.Seperti yang ia impikan, namja tampan itu mengambil jurusan kedokteran seperti kakaknya.Dan Jungkook termasuk mahasiswa yang mendapat beasiswa karena kecerdasan yang ia miliki.
Kecerdasan
itu seperti yang dimiliki oleh Kim Taehyung juga.
“aishhh
kenapa aku tidak fokus?” gerutunya frustasi.
Namja
itu mengusak rambutnya kesal, pasalnya ia sudah memusatkan pikirannya pada
halaman ilmu anatomi tubuh manusia itu namun setelah beberapa detik, ia mulai
memikirkan yang lain.
Itu
sungguh mengganggu.
“Jung,
selama beberapa bulan kedepan kau belajarlah yang rajin dan jangan melupakan
tugas kuliahmu karena aku akan berada jauh darimu untuk menjadi relawan di
Uzbekistan.Aku yakin kau bisa melewati ujian semester akhir bulan ini dengan
baik, jangan lupa meneleponku kalau kau sudah tidak sibuk.Aku akan
merindukanmu” kalimat perpisahan sementara itu terus terngiang ditelinga
Jungkook.
Ia
menggaruk kepalanya kasar.
“ahhhh
wanita cantik ini membuatku gila” gumamnya sambil memandangi foto selca mereka
berdua saat berlibur ke pantai bersama.Foto dirinya dan seorang dokter muda
bernama Lee Hana sedang menempelkan pipi masing-masing dan melakukan wink lucu.
“aku
sudah merindukanmu baby, aku akan berusaha lebih keras dan menjadi yang
terbaik” ucapnya semangat.
Sedangkan
namja yang sekarang selalu dipanggil ‘appa’ oleh Junghyun itu menengok sambil
tersenyum kecil.Ia melihat adiknya kini menjadi seorang anak muda yang cerdas
dan suka mengumbar kata-kata rayuan untuk dokter Lee.
“dasar
Jeon Jungkook” gumam Taehyung lirih.
.
.
“aigoo masuklah Hoseok hyung, Minah-ssi dan juga Jung Hye Soo yang cantik, dan nama anak keduamu adalah…”
.
.
“aigoo masuklah Hoseok hyung, Minah-ssi dan juga Jung Hye Soo yang cantik, dan nama anak keduamu adalah…”
Hoseok
meninju pelan lengan sahabatnya.
“Jung
Soo Ra, dia juga sama cantiknya dengan Hye Soo kan?”
Taehyung
mempersilakan Hoseok yang berkunjung bersama istri dan kedua anak
perempuannya.Mereka berdua sangat lucu dan imut.
"oh
ya, aku juga ingin mengabarkan sesuatu tentang Jimin-nie”
Taehyung
menurunkan Junghyun yang berada di gendongannya untuk bermain bersama Hye Soo.
“Jimin-nie?”
alis itu bertaut.
“ya,
Jimin-nie sedang menjalin hubungan serius dengan salah seorang perawat di rumah
sakit, kalau tidak salah nama perawat itu Kim Shin Ae, kudengar dia salah
seorang teman lama Rimi”
.
.
.
TBC
.
.
.
TBC
.
Komentar
Posting Komentar