Hai
hai hai Army
Nih saya bawakan kelanjutan FF sequel 4D's Honeymoon pt.2
yang udah nungguin selamat membaca
Special anniv kedua uri Bangtan nih chingu
Nih saya bawakan kelanjutan FF sequel 4D's Honeymoon pt.2
yang udah nungguin selamat membaca
Special anniv kedua uri Bangtan nih chingu
Author
: Kaizza24
Cover : Kaizza24
Tittle : 4D’s Honeymoon
Main cast : Kim Taehyung, Hwang Rimi, Jeon Jungkook, Lee Hana
OC : Jimin, Hoseok
Genre : Romance/AU/Comedy/Marriage life
Rate : T to M
Length : chaptered
Cover : Kaizza24
Tittle : 4D’s Honeymoon
Main cast : Kim Taehyung, Hwang Rimi, Jeon Jungkook, Lee Hana
OC : Jimin, Hoseok
Genre : Romance/AU/Comedy/Marriage life
Rate : T to M
Length : chaptered
Disclaimer
:
FF ini asli tercipta dari pikiran author.Tidak ada plagiat maupun copy-cat.Kim Taehyung sepenuhnya milik orangtua, neneknya dan PD-Nim/?.Author hanya meminjam karakter dan ketampanannya saja grin emotikon
Don’t be silent siders
RnR jusseyooo
FF ini asli tercipta dari pikiran author.Tidak ada plagiat maupun copy-cat.Kim Taehyung sepenuhnya milik orangtua, neneknya dan PD-Nim/?.Author hanya meminjam karakter dan ketampanannya saja grin emotikon
Don’t be silent siders
RnR jusseyooo
Rimi
mengernyit heran. “mereka siapa?”
Namja tampan itu memandang Rimi dengan mata sayu.
Namja tampan itu memandang Rimi dengan mata sayu.
“Jeon
Jungkook, eomma, dan Park Jimin akan berlibur disini mulai besok”jari itu
menghitung jumlah orang yang akan datang.
Rimi
ingin sekali tertawa karena Taehyung begitu kesal.Ia barusaja menyusun acara
bulan madu mereka yang ‘sesungguhnya’, namun isi pesan itu membuatnya
memutuskan pergi keluar dari ruang tengah dan berhenti di tepi kolam
renang.Rimi dapat melihat suaminya melepas kemeja dan celana santai itu.
Byurrrr
Riak
besar air kolam berbentuk oval itu tersembul ketika Taehyung yang sedikit
frustasi menceburkan dirinya ke kolam.Sekedar mengurangi rasa kesalnya pada
Jungkook.
Sementara
sang istri menatapnya sambil terkekeh gemas.
.
.
.
“haaatchihh…uhuk uhuk”
.
.
.
“haaatchihh…uhuk uhuk”
Rimi
segera menghampiri suaminya setelah mendengar suara bersin.Pria itu terkena flu
akibat berenang semalam.Hidung bangirnya memerah dan wajahnya sayu.
“minumlah
ini, air jeruk nipis hangat untuk melegakan tenggorokan”
Taehyung
tersenyum kecil saat Rimi menempelkan punggung tangannya ke lehernya untuk
mengecek suhu tubuh.
“kau
demam, tunggu sebentar aku akan mengambilkan obatnya” ucapnya bergegas membuka
laci disampingnya dan mencari sebuah kotak obat berwarna biru.Manik Rimi sibuk
mencari obat untuk penurun demam yang biasa Taehyung anjurkan.
“aku
tidak apa-apa, ini hanya flu biasa” tangan Taehyung meraih lengan Rimi dan
menyuruhnya duduk.
“tapi
kau berkeringat” wajah Rimi tampak khawatir.
Pria
tampan itu terkekeh kecil dan mengusak rambut cokelat gelap milik Rimi.Sekilas
ia mencubit pelan dagu istrinya karena gemas.
“aku
akan minum obatnya, apa Jungkook belum menghubungi?”
Rimi
menggeleng cepat.Beberapa waktu yang lalu nyonya Lee menelepon untuk menanyakan
apakah Taehyung baik-baik saja.
“tadi
eomma menelepon dan menanyakan kita” ucap Rimi sambil merapatkan selimut ke
perut Taehyung.
Namja
yang sudah genap berusia 30 tahun itu mengangguk pelan.Kepalanya memang sedikit
pusing.
“apa
sebaiknya nanti malam kita mengirim orang untuk menjemput mereka di bandara,
kondisimu sedang tidak baik”
Taehyung
mengangguk pelan.
“ide
yang bagus, aku akan istirahat dulu” Rimi mengangguk dan mencium pipi kiri
Taehyung.
“aku
ke dapur dulu”
Namja
itu memejamkan kedua pelupuk matanya yang sudah berat.
.
.
.
Pulau Jeju pukul 08.15 malam.
.
.
.
Pulau Jeju pukul 08.15 malam.
Jimin
terlihat tampak kelelahan karena harus membawa koper miliknya dan milik nyonya
Lee.Sementara namja bergigi kelinci itu membeli banyak kue dan makanan ringan
untuk pesta kecil merayakan pernikahan kakaknya.
“Jungkook-ah,
bantulah Jimin-ie membawa barangnya” pinta nyonya Lee.
Saat
ini mereka sudah sampai di bandara dan bergegas ke penginapan Taehyung.Entah
mengapa ada rasa tidak enak dibenak nyonya Lee.Beliau terus menyuruh Jungkook
untuk menelepon mengapa kakaknya tidak juga muncul di bandara untuk menjemput.
30
menit kemudian.
“maafkan
saya nyonya sudah datang terlambat, tuan Kim menyuruh saya untuk menjemput
anda, beliau sedang beristirahat” ucap seorang supir taksi yang tampak
terburu-buru menyapa.
Jimin
berpandangan dengan Jungkook.
“istirahat?”ucap
Jimin mengerutkan dahi.
“istirahat?”
ulang Jungkook berusaha mencerna kalimat itu.
Mereka
berpandangan lagi, namun keduanya mencetak seringai lalu terkekeh kecil.
“hei,
pengantin baru yang kelelahan hkhkhk” bisik Jimin pada Jungkook.
Nyonya
Lee menatap Jimin dan Jungkook lalu menyuruh mereka masuk kedalam taksi sebelum
semakin malam.Udara malam di pulau Jeju cukup dingin.
“ne
eomma”
Taksi
itu pun meluncur cepat menuju penginapan.
.
.
Taehyung sedang membantu Rimi menyiapkan beberap a suguhan hangat untuk ibunya, Jimin dan Jungkook yang sebentar lagi akan sampai.Terlihat pasangan pengantin baru itu sibuk menata kue beras yang masih panas diatas piring dan tangan Rimi sedang mengaduk sup buatannya.Aroma sedap dari aneka makanan itu menguar memenuhi ruang dapur hingga tercium dari ruang tamu.Taehyung melirik jam tangan yang ia pakai dan mengambil ponsel.
.
.
Taehyung sedang membantu Rimi menyiapkan beberap a suguhan hangat untuk ibunya, Jimin dan Jungkook yang sebentar lagi akan sampai.Terlihat pasangan pengantin baru itu sibuk menata kue beras yang masih panas diatas piring dan tangan Rimi sedang mengaduk sup buatannya.Aroma sedap dari aneka makanan itu menguar memenuhi ruang dapur hingga tercium dari ruang tamu.Taehyung melirik jam tangan yang ia pakai dan mengambil ponsel.
“aku
akan menelepon ibu, ngg kenapa terlambat sekali mereka” gumamnya sambil lalu.
Tap
Ting
tong
‘woah
penginapannya bagus sekali’ samar-samar telinga Taehyung mendengar orang
berbicara dari balik pintu rumah.
Ia
bergegas menghampirinya.
Cklek
Dilihatnya
sosok nyonya Lee bersama adik dan sahabatnya berdiri sambil menyunggingkan
senyum mereka pada Taehyung.
Barang-barang
itu, koper yang cukup besar, sepertinya Taehyung juga melihat banyak kotak kue
yang dibawa adiknya.
‘Mereka
benar-benar serius ingin berlibur’batin Taehyung
“sayang,
Rimi-ya, ibu sudah datang, cepat kemari” panggilnya pada Rimi.
Tak
berapa lama kemudian sosok cantik itu menghampiri mereka berempat dengan apron
biru yang masih menempel di tubuhnya.Ia tersenyum dan memberi hormat pada
mertuanya.
“hmm
kalian sedang memasak apa, sedap sekali aromanya.Sebentar, kenapa kau memakai
masker Taehyung-ah?, apa kau sakit?”Taehyung menggeleng cepat dan mengatakan ia
hanya flu biasa.Ia juga menjelaskan masker yang ia pakai untuk mencegah mereka
tertular virus influenza-nya.
Nyonya
Lee mengusak pelan punggung hangat putra tertuanya.
“ternyata
kau juga bisa sakit ya Tae?” sindir Jimin iseng.
Taehyung
memasang wajah datarnya. “aku juga manusia biasa Chim”
.
.
Jam dinding diruang tengah menunjukkan angka 10 malam.Udara juga semakin dingin.Rimi sudah mengunci semua pintu dan jendela penginapan.
.
.
Jam dinding diruang tengah menunjukkan angka 10 malam.Udara juga semakin dingin.Rimi sudah mengunci semua pintu dan jendela penginapan.
Saat
ini nyonya Lee sedang mengobrol bersama menantunya di kamar beliau.Mereka
berdua memang sangat cocok ketika membahas tentang kuliner dan kue.Rimi,
walaupun ia seorang perawat, ia juga sangat menyukai dunia memasak.Terlebih
membuat pastry.Dulu ia sering mengikuti lomba memasak di kampusnya.
Sementara
itu diruang tamu tampak ketiga namja berbeda usia itu sedang larut dalam
obrolan mereka seputar kehidupan keluarga Hoseok yang baru-baru ini sudah
mendaftarkan pernikahan mereka secara resmi.Jimin yang memulai topik itu dan
Taehyung lega mendengar salah satu teman terbaiknya itu sekarang sudah lebih
baik.
Sedangkan
Jeon Jungkook hanya ikut tersenyum menyimaknya.
“kalau
saja Hoseok hyung tahu bagaimana istrinya itu melahirkan, whoahh aku tidak bisa
membayangkannya” Jimin memukul pelan punggung Jungkook lalu tertawa.
“aku
ikut senang melihat mereka sekarang ini, oh ya, Jungkook-ah bagaimana acara
amal kemarin di rumah sakit?”
Jungkook
menyandarkan posisinya disamping kakaknya.Sifat manjanya memang sulit dihilangkan.Namun
Taehyung menyukai itu.Ia merasa dirinya benar-benar berharga untuk Jungkook,
adiknya.
Ia
mengelus surai adiknya pelan.
“dokter
Lee sungguh baik, dia juga ikut bernyanyi menghibur anak-anak yang menderita
kanker”
Hening
“lalu?”
tanya Jimin heran melihat Jungkook tiba-tiba termenung.Seperti memikirkan
sesuatu.
“aku
sedih melihat mereka, mereka bahkan masih sangat muda untuk melawan penyakit
itu”
Taehyung
menepuk kepala adiknya pelan.
“kebanyakan
pasien dokter Lee memang penderita kanker, ada beberapa diantara mereka yang
sudah dirawat hingga 1 tahun karena penyakit kanker hati, dokter Lee selalu
memberikan perhatian pada pasiennya”
Jungkook tersenyum.
Jungkook tersenyum.
“apa
dia selalu baik seperti itu hyung?” tanyanya penasaran.
Jimin meninju lengan Jungkook dan mengatakan kalau wanita seperti dokter Lee tidak akan jatuh cinta pada anak ingusan seperti
Jimin meninju lengan Jungkook dan mengatakan kalau wanita seperti dokter Lee tidak akan jatuh cinta pada anak ingusan seperti
Jungkook.Namja
bergigi kelinci itu kesal.
“uh?”
Jungkook
meminta Taehyung menceritakan bagaimana kepribadian dokter Lee padanya.Ia
sangat penasaran dengan sosok cantik itu.
“ayolah
hyung, ceritakan sedikit saja, jangan pelit” paksa Jungkook.
Kakaknya
mendengus kesal.
“ah
Jungkook-ah, apa kau tidak mengantuk?, ini sudah malam” potong
Jimin
sambil menguap.Ia tidak ingin Taehyung membahas wanita itu sekarang, ia memberi
kode pada sahabatnya untuk menyuruh Jungkook segera pergi tidur.Taehyung juga
ingin menjaga perasaan istrinya.
“kalian
ini kenapa sih?, aku hanya bertanya sedikit tapi malah diusir?” gerutunya lalu
berdiri meninggalkan kakaknya bersama Jimin.
Mereka bertatap pandang.
Mereka bertatap pandang.
“apa
Jungkook tidak tahu soal itu?” Jimin sedikit membisik karena khawatir
pembicaraan mereka didengar yang lain.
Taehyung
menggeleng pelan.
“ahh
pantas saja dia begitu penasaran, kemarin dia terus membicarakan dokter Lee dan
tak berhenti memujinya”
Jimin
menatap wajah Taehyung yang memang agak pucat karena flu.Ia melamunkan
bagaimana kejadian yang sudah terjadi karena dokter spesialis anak itu pada
hubungannya dengan Rimi.
.
.
.
Keesokan harinya.
.
.
.
Keesokan harinya.
Flu
yang dialami Taehyung rupanya sudah mereda dan namja itu masih rapat memeluk
istrinya yang sudah lebih dulu membuka mata.Ini memang masih subuh, tapi Rimi
tak hentinya mengagumi wajah suaminya yang sedang tertidur.Ia baru menyadari
jika Taehyung selalu mendengkur pelan dan kelopak matanya akan terbuka sedikit
saat terlelap.Jemari Rimi menyentuh dahi dan merapikan rambut Taehyung yang
sedikit basah karena keringat.Aroma khas tubuh suaminya itu membuatnya nyaman
walaupun harus berada dipelukan erat.
“sayang”
Rimi
mencoba membangunkan Taehyung.Entah mengapa ia sangat ingin bersentuhan lebih
banyak dengan tubuh sang dokter bedah itu.
Cuaca dingin.
Cuaca dingin.
Kamar
yang menguarkan aroma romantis dari pengharum ruangan.
Hidung
bangir Taehyung yang sombong.
Garis
leher yang tegas dan aroma Cedarwood dan Tunisia Neroli itu.
Otot
perut yang terbentuk sempurna dan jangan lupakan bibir peach yang selalu basah
karena sang pemilik sangat gemar menjilat bibirnya sendiri dan membasahinya
dengan air salivanya.
Rimi
meneguk ludahnya kasar.
Ayolah
Kim Taehyung, buka matamu.Istrimu sudah tidak sanggup jika harus melihatmu
tertidur.
Chup~
Rimi
menyentuhkan bibirnya pada bibir suaminya perlahan.
‘apa
aku harus melakukannya sekarang?’ batin Rimi berdebar.
Karena
sejak 1 minggu lalu, mereka belum melakukan hubungan lebih intim dari ciuman
dan memeluk.Hari ini kinerja hormon dalam tubuh wanita itu sudah memuncak.
Taehyung
menggeliat sedikit.Namun ia masih terlelap.
Chup~
Sekali
lagi kecupan lembut itu mendarat di bibir kissable milik Kim Taehyung.
Beberapa
detik lamanya Rimi menunggu respon dari Taehyung.
Ia mendekatkan tubuhnya dan memeluk pinggang suaminya.Ia hirup aroma itu dari kulit leher Taehyung dalam-dalam.
Ia mendekatkan tubuhnya dan memeluk pinggang suaminya.Ia hirup aroma itu dari kulit leher Taehyung dalam-dalam.
Debaran
di dadanya semakin keras.
“nggghh”
kelopak mata itu akhirnya terbuka.Taehyung menyadari ada yang berhembus di
sekitar kulit lehernya, ia tersenyum dan mengecup kening Rimi.
“kau
sudah bangun?” bisiknya lirih.
Taehyung
merasa awal pagi ini begitu hangat karena perlakuan sang istri yang memeluknya
erat.Seolah tak ingin melepaskannya walau satu detik.
Tubuh
tinggi Taehyung mengubah posisinya menghadap Rimi.
Dipandanginya
manik cokelat lembut di depannya.
“apa
aku seksi?” godanya dengan suara serak miliknya.Ia melihat rona kemerahan
muncul di pipi Rimi.
Rimi
sedikit melonggarkan pelukannya.
Greb
Tangan
Taehyung menariknya cepat dan membuat hidung bangir itu menempel pada pipi
Rimi.Kali ini Taehyung mengakui bahwa tubuhnya sudah siap jika harus
melakukannya.
“fuuuh”
hembusan udara dari mulut Taehyung menerpa telinga Rimi.
Titik
sensitif.
Rimi
mendorong pelan dada suaminya karena merasa sensasi geli.Taehyung justru senang
melihat istrinya memberi respon karena perlakuannya.
Ia
meniupnya sekali lagi.
“hentikan,
itu geli” Rimi mencubit abs milik Taehyung karena gemas.
“apa
itu sangat geli hm?” godanya sembari mengelus punggung istrinya dan menarik
selimut tebal itu hingga menutupi separuh badan mereka.
Rimi menggeleng cepat.
Rimi menggeleng cepat.
“kalau
begitu cium aku sekarang” pintanya frontal.
Rimi
menggeleng lagi.Namun ukiran senyum itu justru terkembang di wajah cantik Rimi.
“aku
suamimu, apa kau menolak? Hwang Rimi? Hmmm?”
Namja
itu memang penggoda yang ulung.Rimi mendekatkan wajahnya dan tanpa memberi
aba-aba tubuh kekar itu sedikit menindih Rimi dan ia tak tahu sejak kapan bibir
seksi itu melumat miliknya.
Ciuman
itu selalu hangat dan membuat jantung mereka berpacu sangat cepat.
Kali
ini tidak hanya pelukan dan sekedar ciuman saja.Jemari ramping Taehyung
menelusup dibalik piyama warna hijau lembut itu seolah ingin merasakan secara
langsung kulit punggung istrinya.
Hangat
dan lembut.
Pria
itu memperdalam gerak lidahnya pada bibir Rimi.Dalam hati Taehyung, ia sangat
memuji udara dingin pagi buta ini, karenanya sang istri menjadi lebih hangat
padanya.Karena ia selalu menunggu hal itu terjadi.Taehyung memang tidak mau
memaksakan kehendaknya pada Rimi untuk melakukan hal intim tersebut.Disamping
itu, Taehyung juga menyadari dia namja yang dianugerahi passion sangat tinggi
dalam hal seperti ini.
Kim
Taehyung meluaskan ciumannya mengarah pada leher Rimi.Dikecupnya perlahan lalu
ujung lidah itu menyusur setiap inci hingga turun di ceruk leher Rimi.Gejolak
dalam dirinya tidak bisa ia tahan lebih lama lagi.Namja itu berdiri dan
melepaskan kancing piyama itu dari tubuhnya.
Sementara
Rimi hanya menunduk gugup.
Gulp
Air
ludah Rimi tertelan kasar di tenggorokannya.Sang penggoda sudah membasahi bibir
itu dengan lidahnya.Tatapan tajam berasal dari manik gelap Taehyung menusuk
penglihatan Rimi.
“I
need a hot party with your body right now, baby” smirk seksi itu akhir dari
segalanya.
Lampu
kamar itu dipadamkan.
Kita
lihat apa yang dilakukan remaja bernama Jeon Jungkook itu.Kedua matanya
membulat sempurna dengan bibir menganga dan ia kehilangan kontrol pada dirinya,
sebuah tanda bahwa Jungkook menyaksikan sesuatu yang seharusnya tidak ia
lihat.Tapi jangan menyalahkan
Jungkook
sepenuhnya, Taehyung selalu lupa menutup rapat pintu kamarnya.Melalui celah
sempit itu manik Jungkook tak dapat dialihkan sama sekali.
“wow,
hyung sangat keren” gumamnya kagum.
Jeon
Jungkook tak dapat menahan kedua lututnya yang melemas seiring dengan
didengarnya suara mendesah dari balik celah pintu kamar Taehyung.
‘ayolah
Jeon Jungkook, kau tidak boleh begini’ rutuknya dalam hati.
Ia
menggelengkan kepalanya untuk menetralisir hawa panas yang menjalari
tubuhnya.Hormon di masa pubertas memang sangat mudah terpancing.
Dahi
Jungkook mulai berkeringat.
Tap
“yak,
apa yang kau lakukan Jungkook-ah” pekik Jimin yang tak sengaja melihat namja
bergigi kelinci itu sudah berjongkok didepan kamar Taehyung sambil memegangi
perutnya yang entah mengapa tiba-tiba sedikit mulas.
Jimin
menyeret tubuh jangkung itu setelah menutup sempurna pintu kamar Taehyung dan
Rimi.
Jungkook
masih termangu melihat kerah belakang kausnya ditarik oleh Jimin dan membuat
tubuhnya terseret di lantai.
Duk
Pantat
Jungkook mendarat setelah melewati trap kecil ruang tengah.
“aah
appo hyung” gerutunya kesal.
Jungkook
menggosok pantatnya yang ngilu karena menghantam lantai marmer.
“yak,
kau ini bodoh sekali, mana boleh kau mengintip kamar Taehyung, kau ini kurang
ajar sekali !” Jimin sedang memarahi Jungkook dengan nada yang membisik.Ia tak
ingin ada keributan di jam setengah enam pagi ini.
Jimin
mengetuk dahi Jungkook dengan sebuah pulpen yang ia pegang.
“maaf
maafkan aku hyung, aku tak sengaja melihatnya”kilah Jungkook melindungi dahinya
dari pukulan Jimin.
Jimin
mendengus kesal.
“lagipula
aku hanya melihat sedikit?” gumamnya lirih.
“yak,
sedikit apanya?, lihat keringatmu itu, kau bilang hanya sedikit uh?, ckck Jeon
Jungkook, bagaimana jika Taehyung tahu?”
Jungkook
menunduk.Ia merasa bersalah.
“tapi
kan hyung, aku hanya ..”
“cepat
bersihkan dirimu sana, sebelum yang lain bangun lalu ikut aku lari pagi” titah
Jimin lalu menatap punggung Jungkkok menjauh.Sekilas ia melihat telinga adik
Taehyung itu memerah.
“dasar
hormon remaja” desisnya sambil berlalu keluar rumah untuk berolahraga.
.
.
Siang itu nyonya Lee membuatkan banyak makanan untuk khusus pengantin baru.Berbagai sayuran untuk menambah kesuburan dan juga minuman herbal untuk menjaga stamina.Wanita paruh baya itu senang melihat putranya sudah menikah.Terlebih sekarang ini mereka berkumpul untuk berbagi kebersamaan dengan bertambahnya satu anggota keluarga.
.
.
Siang itu nyonya Lee membuatkan banyak makanan untuk khusus pengantin baru.Berbagai sayuran untuk menambah kesuburan dan juga minuman herbal untuk menjaga stamina.Wanita paruh baya itu senang melihat putranya sudah menikah.Terlebih sekarang ini mereka berkumpul untuk berbagi kebersamaan dengan bertambahnya satu anggota keluarga.
Beliau
tampak berbahagia saat melihat jam bundar di ruang dapur itu sudah merangkak ke
angka 10.Tapi ia belum menjumpai pasangan pengantin itu keluar dari kamar
mereka.
“kelihatannya
mereka masih lelah” gumam nyonya Lee gemas.
Cklek
Pintu
kamar Taehyung terbuka, sosok tampan itu akhirnya memunculkan diri.Wajah
bahagia itu tak dapat disembunyikan lagi.Bibir Taehyung terus menyunggingkan
senyumannya ketika melihat sang ibu sibuk mengolah bahan masakan di
dapur.Perlahan ia menghampiri beliau.
“aigoo,
pengantin baru selalu bangun kesiangan hehe” Taehyung tersipu mendengar ucapan
ibunya.
Ia
tak dapat melukiskan bagaimana rasa bahagia yang membuncah dalam hatinya.Pagi
itu Kim Taehyung merasa sangat sempurna menjadi seorang pria dewasa.
“apa
istrimu masih lelah?, bawakan minuman ini untuknya” pinta sang ibu menyuruh
putra tertuanya itu membawa nampan berisi gelas minuman herbal.Aroma madu
tercium olehnya.
“ahh
baiklah eomma, kau memang yang terbaik, jjang” pujian itu membuat nyonya Lee
menepuk lengan kekar Taehyung.
“cepatlah,
suruh dia menghabiskannya agar tubuhnya kembali segar”
Taehyung mengangguk dan bergegas kembali ke kamarnya.
Taehyung mengangguk dan bergegas kembali ke kamarnya.
Mood
-nya benar-benar baik.
.
.
“kau ini bagaimana sih Jungkook-ah?, kau pasti melamun tadi” omelan panjang Jimin membuat telinga Jungkook gerah.
.
.
“kau ini bagaimana sih Jungkook-ah?, kau pasti melamun tadi” omelan panjang Jimin membuat telinga Jungkook gerah.
Namja
berambut hitam itu menggosok kakinya yang terantuk batu besar saat berlari
menyusuri jogging track di dekat pantai.Ia mengeluh.
Jungkook
melepas sepatu olahraganya dan membuka kaus kakinya.
Ada
darah merembes dari salah satu jari kakinya.
“hyuung,
kakiku berdarah, ahh sial” umpatnya kesal mendapati ibu jarinya terluka.
Jimin
melihat luka itu dan membantu Jungkook berdiri.
“ayo
kita pulang, kurasa lukamu harus segera dibersihkan”
Jungkook
mengumpat dalam hati.Selama jogging pikirannya tidak fokus dan bayangan yang ia
lihat tadi pagi benar-benar mengacaukannya.Dan batu besar itu menjadi alarm
agar ia lebih memperhatikan jalan daripada imajinasi liarnya.
“ah
ah sakit sekali” rengeknya manja.
Jimin
terus mengomelinya hingga mereka memasuki halaman rumah.Jungkook memutuskan
untuk duduk disalah satu kursi malas di tepi kolam renang oval itu.Ia meringis
kesakitan.
Drrrt
drrrt
Ponsel
dalam kantung jaketnya bergetar.Ah senyuman khas itu terkembang.
From.
Cutie Noona
Jungkook-ie, apa liburanmu menyenangkan?
Jungkook-ie, apa liburanmu menyenangkan?
Namja
itu bergumam tak jelas sambil memainkan jari-jari panjangnya dilayar ponsel.Jungkook
tidak menyadari kalau Jimin dan Taehyung mengamatinya dari tempat duduk
disampingnya.
“kau
sedang kasmaran?”
Tuk
Ponsel
milik Jungkook terjatuh.
“aiisshhh
hyung ! sudah berapa kali kubilang, kenapa kalian hobi sekali mengagetkanku?”
teriaknya kesal.
Jimin
menutup telinganya.
“aish
dasar kau ini, kau tidak tahu teriakanmu itu bisa memecahkan gendang telinga
manusia” Taehyung menggeleng.
“apa
benar kakimu terluka, coba kulihat” Taehyung menyuruh adiknya menggulung celana
panjangnya.
Ibu jari Jungkook mulai membengkak dan berwarna kebiruan.Darah didalamnya belum keluar sempurna.Jika dibiarkan maka itu bisa menjadi abses dan mungkin infeksi.
Ibu jari Jungkook mulai membengkak dan berwarna kebiruan.Darah didalamnya belum keluar sempurna.Jika dibiarkan maka itu bisa menjadi abses dan mungkin infeksi.
“Taehyung-ah,
sepertinya itu serius” gumam Jimin memperhatikan ibu jari Jungkook yang
membiru.
“Jungkook-ah,
kita perlu kerumah sakit, jarimu perlu diperiksa lebih jauh.Sepertinya harus
segera dikeluarkan eksudatnya, apa kau merasa sedikit panas di area ini?”
telunjuk Taehyung memutar mengarah bagian sekitar ibu jari Jungkook.
Namja
manis itu mengangguk cepat.
“rasanya
sedikit panas dan nyeri” jawabnya khawatir.
“Jimin-ah,
bantu Jungkook berjalan.Aku akan menyalakan mobilnya” ucap Taehyung sigap.
Sebelumnya
ia memberitahu Rimi dan Ibunya yang sedang berdua memasak daging.Mereka
terkejut dan menanyakan apa luka Jungkook serius.
“eomma
tenang saja, hanya sebentar saja, aku pergi dulu ne”
Ucapnya lalu menutup pintu rumah.
.
.
Jungkook memandangi ibu jarinya yang sudah diperban.Ia bernafas lega karena proses menyakitkan tadi usai.Ia tak dapat mengontrol teriakannya saat dokter mengeluarkan nanah dari luka di jarinya.
Ucapnya lalu menutup pintu rumah.
.
.
Jungkook memandangi ibu jarinya yang sudah diperban.Ia bernafas lega karena proses menyakitkan tadi usai.Ia tak dapat mengontrol teriakannya saat dokter mengeluarkan nanah dari luka di jarinya.
Tiba-tiba
ponselnya berdering.
“ah
noona, ada apa kau menelepon?” tanyanya santai.
“..”
“hyung
nggg dia masih ke kamar mandi sebentar, mungkin ponselnya kehabisan baterai”
ucapnya berbohong.
Jungkook
tidak setuju jika kejadian ibu jarinya yang terluka itu harus diketahui
seseorang yang ia sukai.Itu sangat memalukan.
“hmm
apa noona ada perlu dengan hyung?, nanti akan kusampaikan” usul Jungkook lalu
tersenyum.
“..”
“mwo?,
sekarang??, apa segawat itu keadaannya?, tapi kan sekarang kita di Jeju”
Jungkook terkejut bukan main saat dokter Lee mengatakan salah seorang pasien
Taehyung mengalami kondisi kritis.Dan dokter Lee juga mengatakan kehadiran
Taehyung sangat ditunggu karena pasien tersebut harus segera di operasi.Tanpa
Taehyung, proses operasi itu akan berlangsung lebih lama.Dan itu sangat
mengancam jiwa pasien.
“ah
baiklah baiklah, hyunggggg !! cepat kemari, ada telepon dari rumah
sakit”teriaknya kencang.Taehyung barusaja mengurus administrasi di loket
pembayaran klinik didekat penginapan.
Namja
berambut cokelat gelap itu berlari menghampiri adiknya.
“ada
apa Jungkook-ah?” tanyanya cemas.
“ini
bicaralah dengan dokter Lee”
Ia
menerima ponsel Jungkook dan menempelkannya di telinga.
Hanya
beberapa detik raut wajahnya berubah tegang.
“aku
mengerti, aku akan segera kesana, tolong lakukan prosedur pertama, sekitar 1
jam lagi aku akan sampai di rumah sakit”
“Jimin-ah,
telepon ibu dan beritahu aku akan langsung ke Seoul untuk melakukan operasi,
pasienku mengalami kritis” ucapnya tergesa lalu namja itu memanggil taksi dan
menghilang dari pandangan Jungkook dan Jimin.
“kasihan
sekali pasien itu” gumam Jungkook.
“kasihan
Taehyung-ie” gumam Jimin.
Komentar
Posting Komentar