Langsung ke konten utama

4D's Honeymoon pt.2




Hai hai hai Army
Nih saya bawakan kelanjutan FF sequel 4D's Honeymoon pt.2
yang udah nungguin selamat membaca
Special anniv kedua uri Bangtan nih chingu 
Author : Kaizza24
Cover : Kaizza24
Tittle : 4D’s Honeymoon
Main cast : Kim Taehyung, Hwang Rimi, Jeon Jungkook, Lee Hana
OC : Jimin, Hoseok
Genre : Romance/AU/Comedy/Marriage life
Rate : T to M
Length : chaptered
Disclaimer :
FF ini asli tercipta dari pikiran author.Tidak ada plagiat maupun copy-cat.Kim Taehyung sepenuhnya milik orangtua, neneknya dan PD-Nim/?.Author hanya meminjam karakter dan ketampanannya saja grin emotikon
Don’t be silent siders
RnR jusseyooo


Rimi mengernyit heran. “mereka siapa?”
Namja tampan itu memandang Rimi dengan mata sayu.
“Jeon Jungkook, eomma, dan Park Jimin akan berlibur disini mulai besok”jari itu menghitung jumlah orang yang akan datang.
Rimi ingin sekali tertawa karena Taehyung begitu kesal.Ia barusaja menyusun acara bulan madu mereka yang ‘sesungguhnya’, namun isi pesan itu membuatnya memutuskan pergi keluar dari ruang tengah dan berhenti di tepi kolam renang.Rimi dapat melihat suaminya melepas kemeja dan celana santai itu.
Byurrrr

Riak besar air kolam berbentuk oval itu tersembul ketika Taehyung yang sedikit frustasi menceburkan dirinya ke kolam.Sekedar mengurangi rasa kesalnya pada Jungkook.
Sementara sang istri menatapnya sambil terkekeh gemas.
.
.
.
“haaatchihh…uhuk uhuk”
Rimi segera menghampiri suaminya setelah mendengar suara bersin.Pria itu terkena flu akibat berenang semalam.Hidung bangirnya memerah dan wajahnya sayu.
“minumlah ini, air jeruk nipis hangat untuk melegakan tenggorokan”
Taehyung tersenyum kecil saat Rimi menempelkan punggung tangannya ke lehernya untuk mengecek suhu tubuh.
“kau demam, tunggu sebentar aku akan mengambilkan obatnya” ucapnya bergegas membuka laci disampingnya dan mencari sebuah kotak obat berwarna biru.Manik Rimi sibuk mencari obat untuk penurun demam yang biasa Taehyung anjurkan.
“aku tidak apa-apa, ini hanya flu biasa” tangan Taehyung meraih lengan Rimi dan menyuruhnya duduk.
“tapi kau berkeringat” wajah Rimi tampak khawatir.
Pria tampan itu terkekeh kecil dan mengusak rambut cokelat gelap milik Rimi.Sekilas ia mencubit pelan dagu istrinya karena gemas.
“aku akan minum obatnya, apa Jungkook belum menghubungi?”
Rimi menggeleng cepat.Beberapa waktu yang lalu nyonya Lee menelepon untuk menanyakan apakah Taehyung baik-baik saja.
“tadi eomma menelepon dan menanyakan kita” ucap Rimi sambil merapatkan selimut ke perut Taehyung.
Namja yang sudah genap berusia 30 tahun itu mengangguk pelan.Kepalanya memang sedikit pusing.
“apa sebaiknya nanti malam kita mengirim orang untuk menjemput mereka di bandara, kondisimu sedang tidak baik”
Taehyung mengangguk pelan.
“ide yang bagus, aku akan istirahat dulu” Rimi mengangguk dan mencium pipi kiri Taehyung.
“aku ke dapur dulu”
Namja itu memejamkan kedua pelupuk matanya yang sudah berat.
.
.
.
Pulau Jeju pukul 08.15 malam.
Jimin terlihat tampak kelelahan karena harus membawa koper miliknya dan milik nyonya Lee.Sementara namja bergigi kelinci itu membeli banyak kue dan makanan ringan untuk pesta kecil merayakan pernikahan kakaknya.
“Jungkook-ah, bantulah Jimin-ie membawa barangnya” pinta nyonya Lee.
Saat ini mereka sudah sampai di bandara dan bergegas ke penginapan Taehyung.Entah mengapa ada rasa tidak enak dibenak nyonya Lee.Beliau terus menyuruh Jungkook untuk menelepon mengapa kakaknya tidak juga muncul di bandara untuk menjemput.
30 menit kemudian.
“maafkan saya nyonya sudah datang terlambat, tuan Kim menyuruh saya untuk menjemput anda, beliau sedang beristirahat” ucap seorang supir taksi yang tampak terburu-buru menyapa.
Jimin berpandangan dengan Jungkook.
“istirahat?”ucap Jimin mengerutkan dahi.
“istirahat?” ulang Jungkook berusaha mencerna kalimat itu.
Mereka berpandangan lagi, namun keduanya mencetak seringai lalu terkekeh kecil.
“hei, pengantin baru yang kelelahan hkhkhk” bisik Jimin pada Jungkook.
Nyonya Lee menatap Jimin dan Jungkook lalu menyuruh mereka masuk kedalam taksi sebelum semakin malam.Udara malam di pulau Jeju cukup dingin.
“ne eomma”
Taksi itu pun meluncur cepat menuju penginapan.
.
.
Taehyung sedang membantu Rimi menyiapkan beberap a suguhan hangat untuk ibunya, Jimin dan Jungkook yang sebentar lagi akan sampai.Terlihat pasangan pengantin baru itu sibuk menata kue beras yang masih panas diatas piring dan tangan Rimi sedang mengaduk sup buatannya.Aroma sedap dari aneka makanan itu menguar memenuhi ruang dapur hingga tercium dari ruang tamu.Taehyung melirik jam tangan yang ia pakai dan mengambil ponsel.
“aku akan menelepon ibu, ngg kenapa terlambat sekali mereka” gumamnya sambil lalu.
Tap
Ting tong
‘woah penginapannya bagus sekali’ samar-samar telinga Taehyung mendengar orang berbicara dari balik pintu rumah.
Ia bergegas menghampirinya.
Cklek
Dilihatnya sosok nyonya Lee bersama adik dan sahabatnya berdiri sambil menyunggingkan senyum mereka pada Taehyung.
Barang-barang itu, koper yang cukup besar, sepertinya Taehyung juga melihat banyak kotak kue yang dibawa adiknya.
‘Mereka benar-benar serius ingin berlibur’batin Taehyung
“sayang, Rimi-ya, ibu sudah datang, cepat kemari” panggilnya pada Rimi.
Tak berapa lama kemudian sosok cantik itu menghampiri mereka berempat dengan apron biru yang masih menempel di tubuhnya.Ia tersenyum dan memberi hormat pada mertuanya.
“hmm kalian sedang memasak apa, sedap sekali aromanya.Sebentar, kenapa kau memakai masker Taehyung-ah?, apa kau sakit?”Taehyung menggeleng cepat dan mengatakan ia hanya flu biasa.Ia juga menjelaskan masker yang ia pakai untuk mencegah mereka tertular virus influenza-nya.
Nyonya Lee mengusak pelan punggung hangat putra tertuanya.
“ternyata kau juga bisa sakit ya Tae?” sindir Jimin iseng.
Taehyung memasang wajah datarnya. “aku juga manusia biasa Chim”
.
.
Jam dinding diruang tengah menunjukkan angka 10 malam.Udara juga semakin dingin.Rimi sudah mengunci semua pintu dan jendela penginapan.
Saat ini nyonya Lee sedang mengobrol bersama menantunya di kamar beliau.Mereka berdua memang sangat cocok ketika membahas tentang kuliner dan kue.Rimi, walaupun ia seorang perawat, ia juga sangat menyukai dunia memasak.Terlebih membuat pastry.Dulu ia sering mengikuti lomba memasak di kampusnya.
Sementara itu diruang tamu tampak ketiga namja berbeda usia itu sedang larut dalam obrolan mereka seputar kehidupan keluarga Hoseok yang baru-baru ini sudah mendaftarkan pernikahan mereka secara resmi.Jimin yang memulai topik itu dan Taehyung lega mendengar salah satu teman terbaiknya itu sekarang sudah lebih baik.
Sedangkan Jeon Jungkook hanya ikut tersenyum menyimaknya.
“kalau saja Hoseok hyung tahu bagaimana istrinya itu melahirkan, whoahh aku tidak bisa membayangkannya” Jimin memukul pelan punggung Jungkook lalu tertawa.
“aku ikut senang melihat mereka sekarang ini, oh ya, Jungkook-ah bagaimana acara amal kemarin di rumah sakit?”
Jungkook menyandarkan posisinya disamping kakaknya.Sifat manjanya memang sulit dihilangkan.Namun Taehyung menyukai itu.Ia merasa dirinya benar-benar berharga untuk Jungkook, adiknya.
Ia mengelus surai adiknya pelan.
“dokter Lee sungguh baik, dia juga ikut bernyanyi menghibur anak-anak yang menderita kanker”
Hening
“lalu?” tanya Jimin heran melihat Jungkook tiba-tiba termenung.Seperti memikirkan sesuatu.
“aku sedih melihat mereka, mereka bahkan masih sangat muda untuk melawan penyakit itu”
Taehyung menepuk kepala adiknya pelan.
“kebanyakan pasien dokter Lee memang penderita kanker, ada beberapa diantara mereka yang sudah dirawat hingga 1 tahun karena penyakit kanker hati, dokter Lee selalu memberikan perhatian pada pasiennya”
Jungkook tersenyum.
“apa dia selalu baik seperti itu hyung?” tanyanya penasaran.
Jimin meninju lengan Jungkook dan mengatakan kalau wanita seperti dokter Lee tidak akan jatuh cinta pada anak ingusan seperti
Jungkook.Namja bergigi kelinci itu kesal.
“uh?”
Jungkook meminta Taehyung menceritakan bagaimana kepribadian dokter Lee padanya.Ia sangat penasaran dengan sosok cantik itu.
“ayolah hyung, ceritakan sedikit saja, jangan pelit” paksa Jungkook.
Kakaknya mendengus kesal.
“ah Jungkook-ah, apa kau tidak mengantuk?, ini sudah malam” potong
Jimin sambil menguap.Ia tidak ingin Taehyung membahas wanita itu sekarang, ia memberi kode pada sahabatnya untuk menyuruh Jungkook segera pergi tidur.Taehyung juga ingin menjaga perasaan istrinya.
“kalian ini kenapa sih?, aku hanya bertanya sedikit tapi malah diusir?” gerutunya lalu berdiri meninggalkan kakaknya bersama Jimin.
Mereka bertatap pandang.
“apa Jungkook tidak tahu soal itu?” Jimin sedikit membisik karena khawatir pembicaraan mereka didengar yang lain.
Taehyung menggeleng pelan.
“ahh pantas saja dia begitu penasaran, kemarin dia terus membicarakan dokter Lee dan tak berhenti memujinya”
Jimin menatap wajah Taehyung yang memang agak pucat karena flu.Ia melamunkan bagaimana kejadian yang sudah terjadi karena dokter spesialis anak itu pada hubungannya dengan Rimi.
.
.
.
Keesokan harinya.
Flu yang dialami Taehyung rupanya sudah mereda dan namja itu masih rapat memeluk istrinya yang sudah lebih dulu membuka mata.Ini memang masih subuh, tapi Rimi tak hentinya mengagumi wajah suaminya yang sedang tertidur.Ia baru menyadari jika Taehyung selalu mendengkur pelan dan kelopak matanya akan terbuka sedikit saat terlelap.Jemari Rimi menyentuh dahi dan merapikan rambut Taehyung yang sedikit basah karena keringat.Aroma khas tubuh suaminya itu membuatnya nyaman walaupun harus berada dipelukan erat.
“sayang”
Rimi mencoba membangunkan Taehyung.Entah mengapa ia sangat ingin bersentuhan lebih banyak dengan tubuh sang dokter bedah itu.
Cuaca dingin.
Kamar yang menguarkan aroma romantis dari pengharum ruangan.
Hidung bangir Taehyung yang sombong.
Garis leher yang tegas dan aroma Cedarwood dan Tunisia Neroli itu.
Otot perut yang terbentuk sempurna dan jangan lupakan bibir peach yang selalu basah karena sang pemilik sangat gemar menjilat bibirnya sendiri dan membasahinya dengan air salivanya.
Rimi meneguk ludahnya kasar.
Ayolah Kim Taehyung, buka matamu.Istrimu sudah tidak sanggup jika harus melihatmu tertidur.
Chup~
Rimi menyentuhkan bibirnya pada bibir suaminya perlahan.
‘apa aku harus melakukannya sekarang?’ batin Rimi berdebar.
Karena sejak 1 minggu lalu, mereka belum melakukan hubungan lebih intim dari ciuman dan memeluk.Hari ini kinerja hormon dalam tubuh wanita itu sudah memuncak.
Taehyung menggeliat sedikit.Namun ia masih terlelap.
Chup~
Sekali lagi kecupan lembut itu mendarat di bibir kissable milik Kim Taehyung.
Beberapa detik lamanya Rimi menunggu respon dari Taehyung.
Ia mendekatkan tubuhnya dan memeluk pinggang suaminya.Ia hirup aroma itu dari kulit leher Taehyung dalam-dalam.
Debaran di dadanya semakin keras.
“nggghh” kelopak mata itu akhirnya terbuka.Taehyung menyadari ada yang berhembus di sekitar kulit lehernya, ia tersenyum dan mengecup kening Rimi.
“kau sudah bangun?” bisiknya lirih.
Taehyung merasa awal pagi ini begitu hangat karena perlakuan sang istri yang memeluknya erat.Seolah tak ingin melepaskannya walau satu detik.
Tubuh tinggi Taehyung mengubah posisinya menghadap Rimi.
Dipandanginya manik cokelat lembut di depannya.
“apa aku seksi?” godanya dengan suara serak miliknya.Ia melihat rona kemerahan muncul di pipi Rimi.
Rimi sedikit melonggarkan pelukannya.
Greb
Tangan Taehyung menariknya cepat dan membuat hidung bangir itu menempel pada pipi Rimi.Kali ini Taehyung mengakui bahwa tubuhnya sudah siap jika harus melakukannya.
“fuuuh” hembusan udara dari mulut Taehyung menerpa telinga Rimi.
Titik sensitif.
Rimi mendorong pelan dada suaminya karena merasa sensasi geli.Taehyung justru senang melihat istrinya memberi respon karena perlakuannya.
Ia meniupnya sekali lagi.
“hentikan, itu geli” Rimi mencubit abs milik Taehyung karena gemas.
“apa itu sangat geli hm?” godanya sembari mengelus punggung istrinya dan menarik selimut tebal itu hingga menutupi separuh badan mereka.
Rimi menggeleng cepat.
“kalau begitu cium aku sekarang” pintanya frontal.
Rimi menggeleng lagi.Namun ukiran senyum itu justru terkembang di wajah cantik Rimi.
“aku suamimu, apa kau menolak? Hwang Rimi? Hmmm?”
Namja itu memang penggoda yang ulung.Rimi mendekatkan wajahnya dan tanpa memberi aba-aba tubuh kekar itu sedikit menindih Rimi dan ia tak tahu sejak kapan bibir seksi itu melumat miliknya.
Ciuman itu selalu hangat dan membuat jantung mereka berpacu sangat cepat.
Kali ini tidak hanya pelukan dan sekedar ciuman saja.Jemari ramping Taehyung menelusup dibalik piyama warna hijau lembut itu seolah ingin merasakan secara langsung kulit punggung istrinya.
Hangat dan lembut.
Pria itu memperdalam gerak lidahnya pada bibir Rimi.Dalam hati Taehyung, ia sangat memuji udara dingin pagi buta ini, karenanya sang istri menjadi lebih hangat padanya.Karena ia selalu menunggu hal itu terjadi.Taehyung memang tidak mau memaksakan kehendaknya pada Rimi untuk melakukan hal intim tersebut.Disamping itu, Taehyung juga menyadari dia namja yang dianugerahi passion sangat tinggi dalam hal seperti ini.
Kim Taehyung meluaskan ciumannya mengarah pada leher Rimi.Dikecupnya perlahan lalu ujung lidah itu menyusur setiap inci hingga turun di ceruk leher Rimi.Gejolak dalam dirinya tidak bisa ia tahan lebih lama lagi.Namja itu berdiri dan melepaskan kancing piyama itu dari tubuhnya.
Sementara Rimi hanya menunduk gugup.
Gulp
Air ludah Rimi tertelan kasar di tenggorokannya.Sang penggoda sudah membasahi bibir itu dengan lidahnya.Tatapan tajam berasal dari manik gelap Taehyung menusuk penglihatan Rimi.
“I need a hot party with your body right now, baby” smirk seksi itu akhir dari segalanya.
Lampu kamar itu dipadamkan.
Kita lihat apa yang dilakukan remaja bernama Jeon Jungkook itu.Kedua matanya membulat sempurna dengan bibir menganga dan ia kehilangan kontrol pada dirinya, sebuah tanda bahwa Jungkook menyaksikan sesuatu yang seharusnya tidak ia lihat.Tapi jangan menyalahkan
Jungkook sepenuhnya, Taehyung selalu lupa menutup rapat pintu kamarnya.Melalui celah sempit itu manik Jungkook tak dapat dialihkan sama sekali.
“wow, hyung sangat keren” gumamnya kagum.
Jeon Jungkook tak dapat menahan kedua lututnya yang melemas seiring dengan didengarnya suara mendesah dari balik celah pintu kamar Taehyung.
‘ayolah Jeon Jungkook, kau tidak boleh begini’ rutuknya dalam hati.
Ia menggelengkan kepalanya untuk menetralisir hawa panas yang menjalari tubuhnya.Hormon di masa pubertas memang sangat mudah terpancing.
Dahi Jungkook mulai berkeringat.
Tap
“yak, apa yang kau lakukan Jungkook-ah” pekik Jimin yang tak sengaja melihat namja bergigi kelinci itu sudah berjongkok didepan kamar Taehyung sambil memegangi perutnya yang entah mengapa tiba-tiba sedikit mulas.
Jimin menyeret tubuh jangkung itu setelah menutup sempurna pintu kamar Taehyung dan Rimi.
Jungkook masih termangu melihat kerah belakang kausnya ditarik oleh Jimin dan membuat tubuhnya terseret di lantai.
Duk
Pantat Jungkook mendarat setelah melewati trap kecil ruang tengah.
“aah appo hyung” gerutunya kesal.
Jungkook menggosok pantatnya yang ngilu karena menghantam lantai marmer.
“yak, kau ini bodoh sekali, mana boleh kau mengintip kamar Taehyung, kau ini kurang ajar sekali !” Jimin sedang memarahi Jungkook dengan nada yang membisik.Ia tak ingin ada keributan di jam setengah enam pagi ini.
Jimin mengetuk dahi Jungkook dengan sebuah pulpen yang ia pegang.
“maaf maafkan aku hyung, aku tak sengaja melihatnya”kilah Jungkook melindungi dahinya dari pukulan Jimin.
Jimin mendengus kesal.
“lagipula aku hanya melihat sedikit?” gumamnya lirih.
“yak, sedikit apanya?, lihat keringatmu itu, kau bilang hanya sedikit uh?, ckck Jeon Jungkook, bagaimana jika Taehyung tahu?”
Jungkook menunduk.Ia merasa bersalah.
“tapi kan hyung, aku hanya ..”
“cepat bersihkan dirimu sana, sebelum yang lain bangun lalu ikut aku lari pagi” titah Jimin lalu menatap punggung Jungkkok menjauh.Sekilas ia melihat telinga adik Taehyung itu memerah.
“dasar hormon remaja” desisnya sambil berlalu keluar rumah untuk berolahraga.
.
.
Siang itu nyonya Lee membuatkan banyak makanan untuk khusus pengantin baru.Berbagai sayuran untuk menambah kesuburan dan juga minuman herbal untuk menjaga stamina.Wanita paruh baya itu senang melihat putranya sudah menikah.Terlebih sekarang ini mereka berkumpul untuk berbagi kebersamaan dengan bertambahnya satu anggota keluarga.
Beliau tampak berbahagia saat melihat jam bundar di ruang dapur itu sudah merangkak ke angka 10.Tapi ia belum menjumpai pasangan pengantin itu keluar dari kamar mereka.
“kelihatannya mereka masih lelah” gumam nyonya Lee gemas.
Cklek
Pintu kamar Taehyung terbuka, sosok tampan itu akhirnya memunculkan diri.Wajah bahagia itu tak dapat disembunyikan lagi.Bibir Taehyung terus menyunggingkan senyumannya ketika melihat sang ibu sibuk mengolah bahan masakan di dapur.Perlahan ia menghampiri beliau.
“aigoo, pengantin baru selalu bangun kesiangan hehe” Taehyung tersipu mendengar ucapan ibunya.
Ia tak dapat melukiskan bagaimana rasa bahagia yang membuncah dalam hatinya.Pagi itu Kim Taehyung merasa sangat sempurna menjadi seorang pria dewasa.
“apa istrimu masih lelah?, bawakan minuman ini untuknya” pinta sang ibu menyuruh putra tertuanya itu membawa nampan berisi gelas minuman herbal.Aroma madu tercium olehnya.
“ahh baiklah eomma, kau memang yang terbaik, jjang” pujian itu membuat nyonya Lee menepuk lengan kekar Taehyung.
“cepatlah, suruh dia menghabiskannya agar tubuhnya kembali segar”
Taehyung mengangguk dan bergegas kembali ke kamarnya.
Mood -nya benar-benar baik.
.
.
“kau ini bagaimana sih Jungkook-ah?, kau pasti melamun tadi” omelan panjang Jimin membuat telinga Jungkook gerah.
Namja berambut hitam itu menggosok kakinya yang terantuk batu besar saat berlari menyusuri jogging track di dekat pantai.Ia mengeluh.
Jungkook melepas sepatu olahraganya dan membuka kaus kakinya.
Ada darah merembes dari salah satu jari kakinya.
“hyuung, kakiku berdarah, ahh sial” umpatnya kesal mendapati ibu jarinya terluka.
Jimin melihat luka itu dan membantu Jungkook berdiri.
“ayo kita pulang, kurasa lukamu harus segera dibersihkan”
Jungkook mengumpat dalam hati.Selama jogging pikirannya tidak fokus dan bayangan yang ia lihat tadi pagi benar-benar mengacaukannya.Dan batu besar itu menjadi alarm agar ia lebih memperhatikan jalan daripada imajinasi liarnya.
“ah ah sakit sekali” rengeknya manja.
Jimin terus mengomelinya hingga mereka memasuki halaman rumah.Jungkook memutuskan untuk duduk disalah satu kursi malas di tepi kolam renang oval itu.Ia meringis kesakitan.
Drrrt drrrt
Ponsel dalam kantung jaketnya bergetar.Ah senyuman khas itu terkembang.
From. Cutie Noona
Jungkook-ie, apa liburanmu menyenangkan?
Namja itu bergumam tak jelas sambil memainkan jari-jari panjangnya dilayar ponsel.Jungkook tidak menyadari kalau Jimin dan Taehyung mengamatinya dari tempat duduk disampingnya.
“kau sedang kasmaran?”
Tuk
Ponsel milik Jungkook terjatuh.
“aiisshhh hyung ! sudah berapa kali kubilang, kenapa kalian hobi sekali mengagetkanku?” teriaknya kesal.
Jimin menutup telinganya.
“aish dasar kau ini, kau tidak tahu teriakanmu itu bisa memecahkan gendang telinga manusia” Taehyung menggeleng.
“apa benar kakimu terluka, coba kulihat” Taehyung menyuruh adiknya menggulung celana panjangnya.
Ibu jari Jungkook mulai membengkak dan berwarna kebiruan.Darah didalamnya belum keluar sempurna.Jika dibiarkan maka itu bisa menjadi abses dan mungkin infeksi.
“Taehyung-ah, sepertinya itu serius” gumam Jimin memperhatikan ibu jari Jungkook yang membiru.
“Jungkook-ah, kita perlu kerumah sakit, jarimu perlu diperiksa lebih jauh.Sepertinya harus segera dikeluarkan eksudatnya, apa kau merasa sedikit panas di area ini?” telunjuk Taehyung memutar mengarah bagian sekitar ibu jari Jungkook.
Namja manis itu mengangguk cepat.
“rasanya sedikit panas dan nyeri” jawabnya khawatir.
“Jimin-ah, bantu Jungkook berjalan.Aku akan menyalakan mobilnya” ucap Taehyung sigap.
Sebelumnya ia memberitahu Rimi dan Ibunya yang sedang berdua memasak daging.Mereka terkejut dan menanyakan apa luka Jungkook serius.
“eomma tenang saja, hanya sebentar saja, aku pergi dulu ne”
Ucapnya lalu menutup pintu rumah.
.
.
Jungkook memandangi ibu jarinya yang sudah diperban.Ia bernafas lega karena proses menyakitkan tadi usai.Ia tak dapat mengontrol teriakannya saat dokter mengeluarkan nanah dari luka di jarinya.
Tiba-tiba ponselnya berdering.
“ah noona, ada apa kau menelepon?” tanyanya santai.
“..”
“hyung nggg dia masih ke kamar mandi sebentar, mungkin ponselnya kehabisan baterai” ucapnya berbohong.
Jungkook tidak setuju jika kejadian ibu jarinya yang terluka itu harus diketahui seseorang yang ia sukai.Itu sangat memalukan.
“hmm apa noona ada perlu dengan hyung?, nanti akan kusampaikan” usul Jungkook lalu tersenyum.
“..”
“mwo?, sekarang??, apa segawat itu keadaannya?, tapi kan sekarang kita di Jeju” Jungkook terkejut bukan main saat dokter Lee mengatakan salah seorang pasien Taehyung mengalami kondisi kritis.Dan dokter Lee juga mengatakan kehadiran Taehyung sangat ditunggu karena pasien tersebut harus segera di operasi.Tanpa Taehyung, proses operasi itu akan berlangsung lebih lama.Dan itu sangat mengancam jiwa pasien.
“ah baiklah baiklah, hyunggggg !! cepat kemari, ada telepon dari rumah sakit”teriaknya kencang.Taehyung barusaja mengurus administrasi di loket pembayaran klinik didekat penginapan.
Namja berambut cokelat gelap itu berlari menghampiri adiknya.
“ada apa Jungkook-ah?” tanyanya cemas.
“ini bicaralah dengan dokter Lee”
Ia menerima ponsel Jungkook dan menempelkannya di telinga.
Hanya beberapa detik raut wajahnya berubah tegang.
“aku mengerti, aku akan segera kesana, tolong lakukan prosedur pertama, sekitar 1 jam lagi aku akan sampai di rumah sakit”
“Jimin-ah, telepon ibu dan beritahu aku akan langsung ke Seoul untuk melakukan operasi, pasienku mengalami kritis” ucapnya tergesa lalu namja itu memanggil taksi dan menghilang dari pandangan Jungkook dan Jimin.
“kasihan sekali pasien itu” gumam Jungkook.
“kasihan Taehyung-ie” gumam Jimin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...