Langsung ke konten utama

My 4D Doctor pt.3



Main cast   : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi
OC              : BTS member
Genre         : Romance/AU/Slight comedy
Rate            : T to M
Length        :

Disclaimer  :
Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri.

Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! 


‘Rimi pasti lupa memakai syal-nya’ batin Taehyung.




“ah itu hm” nyonya Lee menoleh melihat apa yang Jungkook pegang.

“lupakan saja, itu tidak penting” Taehyung malas menceritakan mengapa syal merah muda itu bisa ada dirumahnya.

“Jungkook-ah, jangan ganggu hyungmu seperti itu, pikirkan saja syal ini sebagai tanda kalau hyungmu ini sudah memiliki kemajuan, ahh apa mungkin kencan yang manis?” Taehyung tersedak saat mencicipi kimchi dari sang ibu.Wajahnya sudah merona mendengar kalimat yang disampaikan beliau.

daebak, kalau begini aku jadi bangga padamu hyung, apa jangan-jangan hyung sudah hmmm” Jungkook memajukan bibirnya lucu, lalu nyonya Lee memukul punggung Jungkook pelan.Mereka tertawa.

“berpikirlah sesuka kalian saja” gumam Taehyung yang lebih memilih untuk mengenyangkan perutnya dengan masakan lezat ibunya.Sekali-kali ia melirik tingkah Jungkook dan Ibunya yang membuatnya mendesis kesal.
.
.
Tok tok tok

Pintu apartemen Taehyung diketuk seseorang.Jungkook yang kebetulan sedang menonton televisi itu berlari untuk membukanya.Dengan kantong makan ringan ditangannya ia membuka pintu itu.

“ahh noona, kau datang?” Jungkook menyilahkan Rimi untuk masuk dan tak usah sungkan-sungkan.

“jangan berisik Jungkook-ah, apa hyungmu masih tidur?” Rimi meminta Jungkook untuk tidak berisik karena ia datang untuk merencanakan kejutan ulang tahun Taehyung.

“ahhh ne ne, sepertinya hyung melupakan kalau hari ini hari ulang tahunnya” bisik Jungkook.

“Taehyung-ie hyung masih tidur dikamarnya, dia tidak tidur semalam karena mengobrol bersama oemma” cengiran khas Jungkook sangat lucu.

Rimi mengangguk sambil tersenyum kecil mendengar ucapan Jungkook.

“hmm Jungkook-ah” Jungkook menoleh sambil terus mengunyah makanan ringannya.

“kenapa noona?” Rimi memberi isyarat untuk membisikkan sesuatu pada Jungkook.

“karena Taehyung oppa belum bangun, bagaimana kalau kau temani noona membelikan kado untuknya sekaligus belanja ke supermarket?” Jungkook berbinar ketika mendengar kata ‘belanja’.Dari kecil ia senang sekali menemani sang ibu berbelanja ke supermarket dan Jungkook selalu memilihkan bahan makanan yang bagus dan enak.

“ok, aku ganti baju dulu noona”

“aku tunggu diluar ya”

Jungkook mengangguk semangat.Ia berjingkat ketika melewati kamar Taehyung karena takut kakaknya terbangun.Sang oemma yang kebetulan sedang pergi ke rumah bibi didekat apartemen itu juga belum pulang.Jungkook mengganti bajunya dengan kaus panjang warna biru dan celana jeans hitam dan tidak lupa ia mengenakan jaket hoodie-nya.

“aku sudah siap” ucap Jungkook saat sudah keluar dari rumah.Ia mengatakan agar rencana kejutan untuk Taehyung berjalan sukses.Mereka berdua tampak bersemangat sekali.

Jungkook kelihatan lebih berpengalaman daripada aku, kakaknya sendiri hm” gumam seseorang yang sejujurnya sudah menguping pembicaraan antara Jungkook dan Rimi dari balik pintu kamarnya.

Taehyung tersenyum tipis dan mengacak rambutnya yang masih berantakan itu.Ia memang memiliki kepekaan yang sangat tinggi.Ia mendengar Jungkook yang berbicara pelan ketika Rimi datang.Ia hanya ingin kejutan ulang tahunnya memang menyenangkan sejauh ini.

Namja tampan itu duduk di ranjangnya sambil melamun.Taehyung tersenyum idiot memikirkan hubungannya dengan Rimi yang sudah seperti cerita didalam drama percintaan.Di usianya yang menginjak angka 29 tahun itu baru kali ini ia menjalin hubungan sedekat ini dengan seorang gadis.Gadis berlesung pipit itu sudah mencuri hatinya sejak beberapa bulan lalu.Saat ia bertemu Rimi dirumah sakit.Hari pertama Rimi magang.

“ahh aku sudah gila” gumamnya lalu terkekeh kecil.

Rambut cokelat muda itu diusaknya perlahan dan melangkah keluar kamarnya sambil melamunkan kejadian ketika ia mencium Rimi dirumahnya 2 minggu yang lalu.Semuanya masih seperti mimpi saja.

oemma ?” panggil Taehyung berjalan ke dapur.Disana sepi tak ada nyonya Lee.

Taehyung mencari sesuatu dan matanya mendapati sebuah post-it yang ditempel di pintu kulkas.Tulisan tangan itu milik ibunya.

“Taehyung-ah, ibu pergi mengunjungi bibi di dekat sini, jika kau sudah bangun makan saja masakan yang sudah ibu siapkan jangan lupa menyuruh Jungkook sarapan sebelum ia pergi” Taehyung membaca tulisan rapi itu lalu membuka penutup saji dimeja makan.

Aroma masakan ibunya memang membangkitkan selera makan.
Sambil memakan sarapannya, Taehyung diam-diam menelepon Rimi.Ia hanya penasaran apa yang sedang dilakukan kekasihnya bersama sang adik tercintanya, Jungkook.Perlahan ia menempelkan ponselnya ke telinga.

“kau ada dimana hm?” tanya Taehyung menggigit potongan daging sapinya.

“..”

“apa kau sedang diluar sayang?, kenapa disitu ramai?” goda Taehyung menahan tawanya.

“..”

“ah begitu, aku sedang sendirian di apartemen, aku belum mandi dan sekarang memakan sarapanku karena sangat lapar, Jungkook sepertinya pergi keluar” nada kalimat Taehyung dibuat-buat seolah dia memang tidak tahu rencana mereka berdua.Ia terkekeh pelan mendengar Rimi agak gugup menjawab pertanyaan sederhananya.

“oh ya, bisakah aku minta tolong jika kau melewati supermarket, belikan aku madu dan oatmeal kesukaanku, iya, yang itu.Ya sudah kau lanjutkan saja kegiatanmu, hati-hati sayang” Taehyung tertawa setelah menutup teleponnya.Ia membayangkan bagaimana wajah Rimi yang panik karena ia tadi sempat menyebutkan supermarket.
Sementara itu di sebuah supermarket.

“Ya Jungkook-ah, Taehyung oppa sepertinya dia tahu kita berada dimana, barusaja ia meminta untuk dibelikan madu dan oatmeal kesukaannya, ahh” Jungkook terlihat berpikir.

“begini saja noona, aku akan menelepon Jimin hyung supaya membantuku membawa semua ini dan noona temui saja hyung di apartemen, serahkan semuanya padaku” Jungkook tampak sedang mencoba bersikap heroik didepan calon kakak iparnya.Rimi meringis menatap wajah lucu Jungkook, ia mengacungkan jempolnya.

“apa kau tidak apa-apa?” tanya Rimi khawatir.

“ahh sudahlah noona tenang saja, Jimin hyung akan kuminta juga mengantarkan aku membeli kue ulang tahunnya nanti, noona pulang saja, ck hyung pasti menginginkan noona disana” nada terakhir Jungkook terdengar meledek.Rimi entah mengapa kedua pipinya memanas.

“nanti kalau kau kesulitan telepon saja aku” ucap Rimi seraya meninggalkan Jungkook mendorong troli penuh itu.
.
.
Ting Teng

Bel apartemen Taehyung berbunyi.Namja yang sedang menikmati masa liburnya dengan tidur di ruang tengah itu terkejut dan berusaha melebarkan matanya yang mengantuk.Taehyung memang seorang tukang tidur jika tak ada kesibukan berarti.Tadi pagi seusai ia sarapan, ia sempat mengerjakan laporan medisnya di ruang kerjanya dan ia keluar dari sana dengan mata mengantuk--lagi.

Sudut bibir kissable itu terangkat beberapa senti.Menyunggingkan senyumnya yang menawan.Ia menarik gagang pintu apartemennya.

“wah kau mengejutkan aku” Taehyung menguap kecil lalu menyuruh Rimi masuk.

Jantung Rimi mulai berdegub ketika melihat namja di depannya menggeliat dan membuat kaus panjang yang dipakainya sedikit tersingkap.Memperlihatkan perut dengan abs cokelat itu dengan sombong dimata Rimi.Ia meneguk salivanya.

“duduklah” pinta Taehyung yang masih dengan wajah bantalnya.

Rimi menyamankan sekaligus mencoba menenangkan detak jantungnya yang mulai tak karuan karena ia sedang ditatap dalam-dalam oleh kekasihnya.Manik cokelat tajam Taehyung tampak berbinar dan senyum tipis itu membuat bulu kuduk Rimi meremang mendadak.Entah mengapa Taehyung memiliki banyak sekali cara untuk membuatnya jatuh cinta.Salah satunya adalah dengan menatap Rimi sambil menyunggingkan senyum tipis menawan itu.

‘berhentilah bersikap begitu ssaem’ batin Rimi

“tadi kau pasti sibuk sekali ya menemani temanmu belanja?” Taehyung mulai memancing Rimi.Ia merasa gemas dengan rencana kekasihnya itu.

Rimi beringsut dan mencari pandangan lain selain manik elang dihadapannya saat ini.Ia tak kuat menatapnya.Lagipula mau tak mau ia harus membahas masalah yang sebenarnya berbelanja bersama Jungkook tadi berubah menjadi menemani teman berbelanja.

“ahh iya, temanku itu orang yang ribut sekali” jawabnya enteng.

Taehyung mengangguk.Seolah memang tak terjadi apa-apa ia meminta Rimi membantunya mengerjakan laporan medis pasien yang Senin depan sudah harus selesai.Karena terhitung hari ini jatah liburnya tinggal 3 hari lagi.Ia ingin akhir pekan yang leluasa dan berencana mengajak nyonya Lee, Jungkook dan tentu saja Rimi pergi ke pantai.Sudah lama rasanya ia terakhir kali bersenang-senang seperti itu semenjak ia menyelesaikan studi spesialisnya.

“sayang…” panggil Taehyung dengan nada selembut mungkin.
Rimi yang belum terbiasa dengan panggilan intim itu menoleh dan mendapati wajah Taehyung yang lelah.

“ada apa?” jawabnya kikuk.

“pundakku pegal sekali, hmm bisakah kau memijatnya uh?” pinta namja tampan itu sambil membuat ekspresi kelelahan.Rimi bingung dan merasakan hidung bangir itu menyentuh pipi kirinya.Hanya sekedar menyentuh saja.Namun perlakuan itu membuat gadis berambut hitam legam itu tercekat.

“dimana … yang pegal?” tanyanya lirih.

Taehyung membelakangi Rimi dan menekan pundaknya yang memang pegal itu.Rimi perlahan menaruh telapak tangannya disana dan terdiam.Ia merasakan suhu hangat kekasihnya itu.Rimi ingin sekali berteriak karena jantungnya yang kalap.

“disitu, mungkin aku terlalu lama mengerjakan semua ini sejak kemarin malam hhh” ucapnya dengan sekali-kali ia sedikit meringis karena pijatan Rimi membantunya rileks.

“pasti kau sangat lelah ya ssaem?” Rimi masih sering memanggil Taehyung seperti itu karena ia menghormati profesi kekasihnya.Ia hanya senang memanggilnya begitu.Taehyung mengernyit.Ia tampak kurang setuju dengan cara Rimi menyapanya.Terlalu formal di pendengarannya.

“bukankah aku sudah mengatakannya, jangan memanggilku begitu kalau kita tidak sedang dirumah sakit, obrolan ini jadi terasa canggung”pinta Taehyung menghadap Rimi.Dilihatnya wajah merona itu baik-baik.

Telapak tangan Taehyung meraba pipi bersemu itu lembut.Karena sentuhan itu Rimi semakin menunduk.Ia sangat gugup jika dihadapkan-lagi- dengan manik tajam itu.

“lihat aku sayang, kenapa kau menunduk hm?” Taehyung merapikan rambut kekasihnya itu iseng.Ia hanya merasa lucu dengan adegan yang kerap kali muncul di dalam drama.Diam-diam ia menirunya.

“aku hanya merasa malu, ssaem, engg maksudku… “ Rimi mencoba menaikkan dagunya.

Chup~

Bibir Taehyung melumat lembut bibir tipis Rimi.Kedua tangan itu menangkup pipi Rimi agar ciuman itu semakin dalam.Rimi perlahan merasakan salah satu tangan Taehyung memeluk punggungnya dan merambat naik ke tengkuknya.Mengisyaratkan agar tubuh mereka semakin dekat.Taehyung menekan tengkuk Rimi pelan.Gerakan melumat itu sungguh membuat keduanya terbuai.

Persetan dengan debaran jantung mereka.Rimi memberanikan dirinya entah karena apa, ia melingkarkan tangannya dipinggang kekasihnya itu erat.Taehyung sempat meliriknya lalu tersenyum.

“hmm sangat manis” gumam Taehyung seraya mengecap bibir Rimi yang sudah basah dengan lidahnya.Rimi bergidik.Ia tak tahu dimana ia harus meletakkan semua kosakatanya.Yang ada hanya rasa berdebar yang sangat dalam sudah menerobos dinding hatinya.

Taehyung melonggarkan tekanan di tengkuk Rimi.Ia menyesap pelan aroma manis bunga dipadukan dengan buah peach yang segar diperpotongan leher Rimi.Ia menjilatnya hingga ujung lidahnya menyentuh cuping telinga gadis yang kini hanya sanggup memejamkan kedua matanya.

“ahh suasana seperti ini, aku jadi ingin cepat-cepat menikah” gumamnya sambil menempelkan dahinya ke dahi Rimi.Hembusan nafas beraroma apel mint itu memacu hormon dalam tubuh Rimi supaya lebih cepat bereaksi.Ia tak dapat bernafas dengan baik.

“sayang, maafkan aku sudah menciummu seperti ini, aku benar-benar diluar kendali” ucapnya merasa sedikit bersalah.Bagaimanapun juga ia masih menghormati Rimi yang juga salah satu perawat binaannya.

aniyeo, ssaem ah hm maaf” Rimi bingung harus memanggil Taehyung apa.Ia merasa sudah sangat istimewa karena menjalin hubungan seintim ini dengan sosok Taehyung yang jelas-jelas banyak diinginkan wanita.

“panggil aku oppa saja, bukankah kedengarannya manis?” tawarnya sambil membuat ekspresi imut.

Rimi tersenyum.

“oppa ?, itu jauh lebih baik sepertinya,” ucap Rimi terkekeh kecil.

“sekarang peluk oppa, sayang” Taehyung melebarkan tangannya dan meminta Rimi memeluknya.Pelukan itu sangat hangat dan nyaman bagi mereka berdua.Sehingga karena itu baik Rimi dan Taehyung tak menyadari jika sang adik sudah berdiri dibelakang mereka sejak beberapa menit yang lalu.

“ekhem ekhem”

Taehyung memutar bola matanya cepat.Ya, itu dia Jungkook dengan tiga buah kantung plastik besar berisi belanjaan sedang berdiri melipat kedua tangan didadanya, persis seperti seorang ayah yang menangkap basah putranya bermesraan.

“Ya Jungkook-ah, kemana saja kau?, dan itu semua untuk apa?” Jungkook mendengus kesal melihat tingkah kakaknya yang menjadi aneh karena kehadirannya yang memang tiba-tiba itu.Jungkook sempat melihat adegan dimana Taehyung dan Rimi menempelkan dahi mereka.Ah, adegan itu benar-benar membuat Jungkook gerah.Yang benar saja, ia masih 17 tahun dan menyelami keintiman hubungan kakaknya itu sungguh kejadian yang mengejutkan.

“ya ya, sudahlah jangan dipikirkan soal aku memergokimu hyung, tapi bantu aku mengangkat ini semua, ini berat sekali” Jungkook memijat lengannya yang pegal.Dalam hati Rimi menebak kemanakah Jimin yang tadi diminta Jungkook untuk membantunya?.Ia hanya bisa mengirimkan isyarat pada Jungkook agar rencana malam nanti tidak gagal.
.
.
.
Pukul 11 lewat 5 menit.

Jungkook tak hentinya mengirimi Jimin sms supaya ia tak melupakan untuk mengirim kue ulang tahun Taehyung sebentar lagi.Tadi sore Rimi berpamitan pulang karena ia harus bertugas jaga pada shift kedua di rumah sakit.Menurut Jungkook, Taehyung sama sekali tak mencurigainya dan ia seharian bersantai dan kadang-kadang mendengarkan musik.Kelihatannya ingatan kakaknya itu sudah bermasalah, lewat tengah malam nanti Taehyung akan genap berusia 30 tahun.

“Jungkook-ah, kenapa oemma lama sekali? Sejak tadi pagi sudah pergi kerumah bibi?” tanya Taehyung yang membuat adiknya kaget dan tak sengaja menjatuhkan ponsel ditangannya.

“ah hyung !, kenapa hobimu membuatku kaget?” umpatnya kesal.
Taehyung memutar matanya malas.

“bukankah oemma juga sudah bilang kalau mau berlama-lama menghabiskan waktu bersama bibi Jung?, mereka kan kawan lama hyung, jadi wajar saja kan?” 

Taehyung melamun.

Jungkook yang menyadarinya berdecih pelan dan melanjutkan mengetik sms yang kali ini ditujukan untuk Hoseok dan yang lain.

Diluar pengetahuan Rimi ataupun Taehyung, Jungkook sebenarnya sudah menyiapkan kejutan ini sejak 1 minggu yang lalu.Ia bersama Jimin dan Hoseok membeli kado dan desain kue ulang tahun yang cocok untuk Taehyung.Dan ketika ia tak sengaja bertemu dengan calon kakak iparnya tersebut, ia sedang memilih jam tangan yang cocok untuk Taehyung.Apa boleh buat, ia menjelaskan rencana kejutan itu pada Rimi.Dengan syarat Rimi tidak akan membuat Taehyung mencurigai mereka.

Jimin dan Hoseok, mereka berdua sedang berada di dalam mobil dengan semua perlengkapan kejutan.Tak lama kemudian, Rimi menelepon Jungkook untuk mengatakan bahwa dirinya tak bisa datang karena sebuah tugas mendadak dirumah sakit.

“kau tidak berbohong kan noona?, masa noona tidak bisa datang? Semuanya sudah siap” rengek Jungkook dikamarnya


to be continued .... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

When BTS Member Sick pt.2 Jeon Jungkook

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! GENRE      :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 2.Jeon Jungkook “ maknae , tolong ambilkan air minum dilantai bawah” teriak manajer hyung. Kali ini mereka sedang berkumpul diruang latihan.Semuanya tampak kelelahan dan mandi keringat.Jungkook bergegas menuruni anak tangga dan mengambil botol air mineral permintaaan manajer hyung. “ah berat juga ternyata” gumamnya sambil mengangkat kardus air mineral itu kedalam lift .Jungkook terlalu lelah untuk menaiki tangga dengan membawa beban.

My 4D Doctor pt.1

Main cast    : Kim Taehyung a.k.a V dan Hwang Rimi OC             : BTS member Genre          : Romance/AU/Slight comedy Rate            : T to M Length         : Chaptered Disclaimer   : Saya bukan penulis profesional, jadi mohon maaf apabila ada istilah-istilah yang keliru dalam fanfict ini.Kim Taehyung sepenuhnya milik ibu dan ayahnya/?, saya disini meminjam karakternya saja.Jalan cerita ini bersih dari kata plagiat dsb karena imajinasi datang dari mimpi/? author sendiri. Don’t be silent reader, RnR jusseyoo ! . .    Prologue 10 Tahun Silam “Taehyung-ah !... Taetae-ya !.... cepat kemari, tangan Jimin terluka ! dia berdarah !!” teriak seorang remaja laki-laki 12 tahun di depan sebuah jendela besar kamar milik Taehyung. Anak itu berteriak ketakutan s...

When BTS Member Sick pt.1 Park Jimin

When BTS member sick…. !!!, aye this is so bad, but don’t worry because all of them are just my plots to BTS daily activities. So, get into the feel guys ! Genre         :AU/FAMILY/COMEDY/BROTHERSHIP RATE          : T LENGTH    : Chaptered (One member for every chapter) . . Chapter 1.Park Jimin (Chimchim) Hari ini,   namja yang dikenal dengan tubuh atletisnya itu masih tertidur diranjangnya yang nyaman.Ia tak menyadari bahwa semua member sudah bersiap untuk berangkat menjalani schedule pagi itu.Dimulai dengan pengambilan gambar disebuah toko brand tas ternama lalu menuju ke luar kota untuk fansigning .Mungkin kegiatan mereka baru akan berakhir nanti malam.Jimin menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku dan sakit.Mata sipit itu terbelalak ketika melihat jam wekernya sudah menunjukkan angka 8 lebih.Cepat-cepat ia beranjak dari tempat tidurnya, tetapi… BRAKKKK BUGH ...